3. Fearless Off Cares

8.6K 809 129
                                    

Sore cinta...

Kangen ngga sama kookie..
Kookie hlo bukan emakk.. 😀😀



Sorry for typo 😊







Sunyi sepi sendiri. Malam merambat dalam kecepatan lambat. Denting jam seolah tak beranjak. Gelap menyelimuti sisi hati yang membeku kembali.

Kedua matanya terbuka. Pemandangan langit-langit kamar yang familiar. Ia tersenyum lega. Manakala merasakan tubuh lemahnya terbaring di atas ranjang yang hangat. Sejenak terdiam, mencoba melupakan sebuah kejadian yang tak ingin ia jadikan kenangan.

Jungkook bangkit dari rebah nya. Sebuah handuk terjatuh begitu saja dari keningnya. Seseorang pasti telah kerepotan merawatnya. Bahkan ia tidak sadar, seberapa lama ia pingsan.

“Jam berapa ini…??” Gumam nya sembari mengedarkan pandangan, mencari letak jam di kamar. Pukul satu dini hari. Cukup lama ia tak sadarkan diri.

Pusing kembali menyerang rongga kepalanya. Ia ingat terakhir apa yang ia alami sebelum jatuh tak sadarkan diri. Mandi berdua dengan sang Mama. Hal yang sudah lama tidak ia lakukan. Interaksi yang sangat ia dambakan. Sayangnya, mandi pun harus penuh pengorbanan. Ada darah yang harus ia bayar, jika ingin berdiri lebih dekat dengan sang Mama.

“Mama… aku sayang pada mu…,” Gumamnya seraya meremas handuk basah ditangan.

Jungkook beranjak dari kamarnya. Mencari letak kulkas di dapur. Kerongkongannya kering dan gatal. Butuh beberapa teguk air mineral.

Lampu dapur masih menyala terang. Mungkin, ada maid yang masih terjaga. Tertatih Jungkook perlahan beringsut menuju ruang terang itu. Sesekali bersandar tembok karena pusing yang menghujam.

“Hyung…?” Gumam Jungkook yang menemukan Taehyung duduk termenung di meja makan, sendirian.

“Ooh… kau sudah bangun…??” Sapa Taehyung. Ia segera berdiri dan menghampiri Jungkook. Membimbing si bungsu dan mendudukkannya di salah satu kursi di meja makan.

“Air putih atau susu hangat…?” Tawar Taehyung kepada sang adik.

“Air putih hangat hyung…,”

Tak menunggu lama, segelas air putih langsung tersaji di hadapan. Jungkook menenggaknya dalam sekali tarikan nafas. Rasa hangat menjalar dari kerongkongan turun ke rongga perutnya. Sejenak, ia rasa nyaman.

Taehyung duduk di sampingnya. Memperhatikan setiap jengkal tubuh adiknya. Ia sudah mendengar semua dari para maid. Tentang apa yang terjadi pada bungsu mereka. Bukan soal bagaimana Yunhee memberikan hukuman kepada Jungkook. Tapi hanya fakta lain yang menyamarkan kekejaman Yunhee.

“Kau baik-baik saja…?” Tanya Taehyung datar. Jungkook hanya mengangguk pelan.

Karena jujur, Taehyung masih sangat tidak yakin. Ia ingin mempercayai Jungkook. Tapi ia sendiri tidak tahu persis duduk perkaranya.

“Hyung kapan pulang…? Apa hyung sudah makan…?”

“Jangan khawatirkan Hyung… kau tahu.. seharusnya Hyung menemani Papa menginap di Jeju, karena ada proyek yang harus di selesaikan besok pagi, tapi hyung terpaksa pulang… ,”

“Apa karena aku…??”

“Dengar dek… hyung sepenuhnya percaya pada mu, hyung khawatir ketika walikelas mu menelpon hyung, dia bilang kau masuk rumah sakit, seketika hyung langsung pamit pulang karena hyung tahu Mama tidak akan… ah sudahlah… tapi sial pesawat hyung harus delay… dan begitu sampai rumah, kau sudah terbaring di kamar mu…,”

“Hyung… Mama menjemput ku ke Rumah sakit dan membawa ku pulang dengan selamat, terimakasih banyak sudah mengkhawatirkan ku Hyung dan maafkan aku yang selalu membuat mu kepayahan…,”

Problematic Affectionate  ( Vkook / Brothership ) Where stories live. Discover now