Dasar Laut

7 0 0
                                    


Hari ini EXPO
Hari dimana siswa baru melihat berbagai macam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) hampir semua Unit menampilkan keunggulan mereka masing masing. Hingga tiba saatnya panitia menyuruh setiap masahasiswa untuk berkunjung setiap ukm, untuk mengumpulkan 15 stempel ..yah untuk apa lagi ancamannya "Sertifikat"

sampai aku disampai di UKM teraneh sepanjang masa..haish UKM macam apa ini masak laki-laki sama perempuan dipisah kayak gitu. Mana perempuan itu jilbabnya gelap gelap lagi. Nakutin orang aja.

Dengan terpaksa aku minta stempel disana ..ya gimana lagi UKM itu paling sepi. Jadi paling enek minta stempel.

Pengen Pulang

Panas

Gerah

"Aku mau minta stempel" ku kasihkan itu kertas ke mas mas disitu

"Afwan mb stand akhwat disamping..disini khusus ikhwan" jawab laki-laki itu sambil menunjukkan arah stand yang dimaksud

"Ha..apa tadi..akh..akhwat ?" Kosa kata apaan coba

"Oh iya akhwat..maksutnya perempuan..stand perempuanmya disampinga ya. .silahkan minta stempel disamping" jelasnya mendunduk

Ini orang aneh ..ngomong kok nunduk terus

" panas ini..malah dibingung bingungin..ribet banget..organisasi apaan coba"keluhku..ngak tau apa ini cuaca panas banget.

"Hai..assalamu'alaykum adek..adek dari fakultas apa?" Sapaan dari salah satu wanita disana

"mau minta stempel" duh ini jilbab ribet banget si..buka dikit lah

" eh eh..kok dibuka..jangan dong..cantikan pakai jilbab kok. Masak mutiara diumbar"

Ngomong apa sih..mutiara segala..aku di daratan kali bukan lautan

"panas..cepetan si. Minta stempel" jawabku

" hmm..panas ya..kita ada minuman..es dibelakang mau ?" Jawabnya

Sok kenal sok deket banget ini orang. Lumayan juga si tapi. Bolehlah lumayan buat ngilangin panas.

"Boleh lah..dimana ?" Jawabku

"Nana..nana..adeknya haus ,kasih minum ya" panggilnya kesalahsatu temannya

"Iya mb..sini dek, mb siapain minum dulu ya duduk disini dulu" senyumnya

Ku terduduk disana..ku lihat banyak wanita berhijab besar disana..dih aku aja cuma pakai paris kek gini panasnya minta ampun..gimana yang hijab besar coba

"Mb..emang ngak gerah ya?" Kutanya salah satu perempuan disana

"Hem..tanya mb ya dek ? Hehe..tadi gmna ?gerah ? ndak juga dek . Masih panas api neraka deh dibandingkan dengan hijab yang mb kenakan..tau ngak kita ini mutiara ?"

Kan mutiara lagi..hello kita ini didaratan

" kita didaratan kalik mb, apa hubungannya coba sama mutiara" jawabku

"Hahhaa..ya Allah, bukan itu yang mb maksud adek sholihah. Jadi begini mutiara itu bak kita sebagai wanita muslimah..."

Tiba-tiba es pun datang
"Diminum ya"

"Lanjut ya..mutiara disini hanya sebuah perumpamaan dek..coba mb tanya..mutiara itu ada dimana ?"

"Dasar laut" jawabku

" pinter..susah ngak buat diambil" tanya dia lagi

"Susahlah..orang didasar laut" ini orang aneh

"Nah..begitu pula dengan kita dek..wanita itu susah untuk digabai..kita itu tertutup untuk melindungi kilauan kita..agar tidak mudah diambil oleh orang lain. Perjuangannya susah, dan yang perlu diinganti. Mutiara itu hanya boleh dimiliki oleh seseorang yang memang berjuang untuk memilikinya" jelas perempuan itu

Aku hanya terdiam. Mencermati, menghayati setiap perkataan itu. Benarkah itu? . Tapi mengapa ..
Perlahan air mataku hampur menetes

Aku tak boleh seperti ini, siapapun tak boleh melihatku menangis

"Nih..makasih sudah dongengan hari ini..oh ya minumannya juga makasih" ucapku langsung pergi menyembunyikan semuanya..kuusap air mataku

"Nih dek ..sudah kami stempel..oh ya ini ada stiker sama gantungan kunci, buat kamu. Semoga bermanfaat ya kita tunggu kamu bergabung disini. Boleh minta nomernya?"

Biar cepet pergi. Bodolah kutulis aja nomer disini.

Kudengar ucapan terimakasih. Lalu ku pergi

Huft.hari ini begitu melelahkan

----------@-----------
Sekian untuk hari ini
Semoga bermanfaat

Present

⭐Umimah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serpihan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang