To be continous

64.9K 1.8K 70
                                    

HALLU GUYS!

Ketemu lagi sama gue. Author gaje sok asik HA. HA.

Ini lanjutan cerita Because of you buat yang belum baca mari dibaca, bisa dicek diprofile gue dan jangan lupa divomments haha.

Gue saranin sih mending yang belum baca, baca dulu. Biar ngerti alurnya gimana._.

Oke, kayaknya gue kebanyakan bacot ya? haha.

Langsung aja deh ini dia cerita ke-tiga gue. Semoga gak ancur! *Amin*

Enjoy reading guys! Don't forget vomments :D

6 Juni 2014

▪▪▪▪

I know you're somewhere out there.
Somewhere far away.
I want you back.
I want you back.

Aku tahu kamu disana. Disuatu tempat yang jauh, sunyi, sulit dan tidak mungkin untukku capai. Terlalu jauh dari jangkauanku. Namun, aku akan selalu ada disini. Menunggumu dengan segenap hatiku hingga akhirnya kau kembali. Meski itu sangat tidak mungkin. Aku ingin kau kembali.

My neighbours think.
I'm crazy.
But they don't understand.
You're all I have.
You're all I have.

Aku tidak peduli mereka mengiraku gila. Mereka hanya tak mengerti bagaimana rasanya menjadi diriku. Ditinggal sendirian oleh orang yang sangat dicintai. Mereka tidak tahu apa yang kutahu, mereka tidak mengenalku, tidak juga dengan ceritaku. Aku hanya ingin kau. Kau yang selalu kumiliki walaupun kau t'lah pergi.

At night when the stars.
Light up my room.
I sit by myself.

Setiap malam. Disaat sepi, sunyi dan hanya rembulan serta bintanglah yang menemaniku. Ya, hanya merekalah yang menemaniku duduk sendiri dimalam-malamku yang rasanya sangat mengerikan.

Talking to the Moon.
Try to get to You.
In hopes you're on.
The other side.
Talking to me too.
Or Am I a fool.
Who sits alone.
Talking to the moon?

Aku selalu berbicara pada rembulan atau kadang bersama bintang. Aku selalu berusaha berbicara padamu, berharap kamu ada disana melakukan hal yang sama sepertiku. Apa aku gila? Duduk sendiri, menatap rembulan dan berbicara dengan rembulan.

I'm feeling like.
I'm famous.
The talk of the town.
They say.
I've gone mad.
Yeah.
I've gone mad.

Aku merasa lebih terkenal sekarang. Semua orang membicarakanku. Mengatakan bahwa aku t'lah gila karena berbicara pada rembulan dan lebih memilih mengasingkan diri sendiri dikeramaian. Ya, aku memang sudah gila.

But they don't know.
What I know.
Cause when the sun goes down.
Someone's talking back.
Yeah.
They're talking back.

Namun, apa yang mereka tahu dariku? Tidak, mereka tidak tahu apa yang kutahu.
Ketika matahari terbenam. Aku kembali seperti hari-hariku biasa. Menghabiskan waktuku dengan bertanya-bertanya sampai akhirnya seseorang menjawabku. Ya, ia menjawabku.

Oh, do you ever hear me calling.
Cause every night.
I'm talking to the moon.
Still try to get to you.
In hopes you're on.
The other side.
Talking to me too.
Or am I a fool.
Who sits alone.
Talking to the moon?

Oh, apakah kau selalu mendengar aku memanggilmu setiap malam? Saat aku berbicara pada rembulan dan tetap berusaha berbicara padamu, berharap kau ada disana melakukan hal yang sama sepertiku. Ataukah aku ini gila? Menganggapmu rembulan, berharap kau mendengarkan disana dan melakukan hal yang sama sepertiku.

Kau tahu?

I know you're somewhere out there.
Somewhere far away.

Aku tahu kamu disana.
Disuatu tempat yang jauh, sunyi, sulit dan tidak mungkin untukku capai namun aku selalu berharap agar aku bisa segera kesana.

Menemanimu yang pastinya juga seorang diri.

Tunggu aku sayang. Aku pasti akan menyusulmu jika sudah waktunya.

Aku sangat mencintaimu sampai kapanpun.

-carabian-

▪▪▪▪

[A/N] : UWOOO!! Prolog kayak gini gapapakan? :" gue tau ini gak banget. maafkan author yang alay ini! *kecupbasah*

Come Back Be Here [Sequel Carabian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang