part 13

12.1K 654 22
                                    

"S.. Smith." celos Erla melihat siapa yang kini telah berdiri dengan kemarahan dihadapan mereka.

"Tu.. tuan muda." erang Armund saat tiba-tiba tubuhnya terangkat dan kakinya tak lagi menyentuh lantai.

"Apa yang terjadi!! Katakan padaku sebelum aku mematahkan lehermu!!" bentak Smith yang seperti kesetanan.

"Smith!" panggil Leron yang mencoba menggunakan kekuatannya untuk menghentikan Smith yang masih mencekik leher Armund.

Untuk sesaat tubuh Smith terlihat seperti terpengaruh dengan kekuatan yang dialirkan Leron namun, saat mata kelam itu mengetahui siapa yang melawannya dengan kekuatan itu dengan nyalang Smith melihat kearah Leron dan seketika tubuh Leron terpelanting kebelakang dan membentur tembok yang ada dibelakangnya. Terdengar suara retakan dari tembok yang berhantaman dengan tubuh Leron. Leron menahan sakit saat ia memuntahkan darah ke lantai.

Erla dan Ercos yang melihat hal itu hanya mampu terpana bagaikan tak ada tenaga untuk melawan. Erla yang pertama menyadari akan erangan Leron segera menghampirinya dan memeriksa keadaan Leron yang untung masih tak apa-apa. Erla melihat kakaknya yang berusaha melepaskan Armund dari cengkraman Smith yang tengah mengamuk. Saat cekalan tangannya pada Armund terlepas Smith menendang perut Ercos sampai Ercos mengalami hal yang sama seperti Leron.

Smith yang terkendali oleh kekuatan yang tak bisa dihalaunya memandang bengis pada Erla dan bermaksud untuk menyerangnya tapi suara jeritan itu menghentikan langkahnya. Aura ditubuhnya makin menghitam bagaiakan bayangan penuh kegelapan dengan cepat Smith berlari menuju jeritan yang tadi terdengar.

Leron yang sudah mampu berdiri langsung mengikuti Smith yang diikuti oleh Ercos dan Erla beserta Armund yang dipapah Erla.

Suara hantaman keras terdengar, Leron, Ercos, Erla dan Armund saling berpandangan dan mereka langsung mempercepat langkah kaki mereka yang bagaikan cahaya. Erla tahu Smith yang mengamuk bukanlah diri Smith yang sesungguhnya, karena cinta dan janji yang diikrarkan seorang Smith mampu dan rela mengamuk hanya demi gadis itu, Aquarel.

Mereka berhenti berlari saat melihat berulang kali tubuh Smith terlempar dari dalam ruangan yang dijadikan tempat ritual. Armund melepaskan papahan Erla dan berdiri di depan ruangan yang pintunya sudah hilang entah kemana. Armund menatap Smith dengan pandangan memohon agar Smith tak melanjutkan untuk mendobrak segel aura darah yang sudah dibuat untuk ritual itu. "Tuan muda hamba mohon hentikan perilaku anda."

"Menyingkir kau dari hadapanku!!!" teriak Smith tak terima dan kembali menerjang Armund.

Namun langkahnya terhenti karena kekangan tangan Ercoa dan Leron yang memegangi dirinya. Kemarahan sudah mencapai batasnya dan hanya tinggal tunggu untuk meledak. "Lepaskan aku!!" teriak Smith dibarengi dengan dirinya yang meronta.

Sekuat tenaga Leron dan Ercos memegangi diri Smith yang semakin lama semakin mengamuk. "Hetikan Smith! Kau harus sadar sekarang juga!!" geram Ercos.

"Tuan muda hamba mohon mengertilah. Ini.. ini demi kebaikan semuanya." jelas Armund mendekati Smith.

"Aaaaaaa!!!!!!" Smith berteriak dan menghentakan pegangan Leron dan Ercos pada tubuhnya. Leron dan Ercos yang tak kuat akhirnya terlepas dan Armund tak disangka menerima cakaran kuku-kuku Smith yang entak sejak kapan memanjang dan membuat jas pelayannya robek mengikuti bentuk cakaran dan terlihatlah darah yang mulai menetes dari luka itu.

Bagaikan seseorang yang telah kehilangan asal dan siapa dirinya Smith tak tergubria dengan bau darah yang keluar dari tubuh Armund yang masih terus berusaha menahan Smith dengan kekuatan manusianya yang tak seberapa. Armund tak perduli dengan luka atau kematian yang mungkin akan mendatanginya jika ia.tetap menjadi tameng pelindung demi segel itu. Yang ia pikirkan sekarang adalah keselamatan semuanya.

Prince vampire and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang