21

1.2K 130 9
                                    


Setelah bertarung di jalanan, mereka akhirnya nyampe dengan selamat. Ya meskipun ada beberapa yang mabok dan beberapa yang gondok.

Contohnya kea Jeno. Dia turun dari motor Renjun sampe keliyengan gitu. Mukanya pucet pucet gimana siaa.

Terus juga kaya Ten. Dia walopun udah turun lama, panik di mukanya masih keliatam banget.

Nah kalo Haechan sama Johnny beda lagi. Mereka berdua bete karena Chenle bawa motornya lelet sambil ceramah dan Taeil sepanjang jalan juga ceramah.














"Yong, Nara ruang berapa yong?" Tanya Jaehyun panik.

Aciaa kan Jahe kawatir..

"Melati nomor 20 dilantai dua katanya." Jawab Taeyong sambil lirik hpnya.

"Bagi dua bangsta jangan nyatu ntar ini lift rempak lagi kalo bebarengan" kata Ten bi like. Cerdas.

Semua ikutin instruksi dari Ten. Cloter pertama itu ada Taeyong, Ten, Taeil, Jaehyun, Jeno, Herin, Koeun, Lami sama Yuta.

Cloter kedua itu sisanya. Yaitu Haechan, Winwin, Johnny, Jisung, Renjun, Jaemin, Chenle, Doyoung, sama Mark.



"WOoO!! GiMana Nara?" Tanya Taeyong begitu nyampe di ruangan yang di maksud.

"Masih di dalem" jawabnya dengan suara serak.

Bayangin dah tuh gimana khasnya seorang Jungwoo suaranya serak.. beuhh mantap soulll...

Mereka semua masih nunggu walaupun udah berjam jam nunggu dokter selesai meriksa.

Sibuk dengan pikiran masing masing, akhirnya mereka kembali kepada situasi awal pas dokter keluar ruangan dengan keringat yang bercucuran.

"Keluarga pasien harap menemui saya di ruangan" kata dokter.

Dengan cepat Taeyong, Jungwoo dan Jeno nyusulin dokter.


"Dok, gimana ade saya?" Tanya Taeyong.

" Apa pasien sudah mengikuti kemotrapi?" Tanya dokter.

"Iya dok baru aja kemaren ikut kemo." Kali ini Jeno yang jawab.

Dokter.ganteng.itu ngepasin kaca matanya. Abis itu ngomong.

"Senernya kemotrapi itu bukan untuk nyembuhin, tapi cara itu cuma ngebantu agar penyebaran kanker itu melambat."

"Kita harus ambil tindakan lain" lanjut Dokter.

"Maksud dokter?" Tanya Jungwoo.

"Kita harus melakukan transfusi sumsum tulang belakang" jelas dokter.

"Tapi dok, siapa pendonornya?" Tanya Taeyong.

"Pihak rumah sakit sedang berusaha mencarikannya. Tindakan akan dilanjuti jika pasien sudah mempunyai pendonor yang cocok. Sementara ini pasien harus tetap di rawat untuk melakukan beberapa pengobatan sementara." Jelas dokter lagi.

"Untuk ini sebaiknya administrasi di lunasi terlebih dahulu." Lanjutnya.

"Baik dok. Kalo gitu kami permisi dulu" ucap Jeno.

Mereka bertiga keluar ruangan dengan muka sedih. Sulit ditebak emang. Cogan kalo lagi khawatir itu mukanya sedih tapi datar.

"Bang, gimana kata dokter?" Tanya Renjun.

"Dia harusnya transfusi sumsum belakang" jawab Taeyong sambil liat ke arah adeknya lewat kaca.

Disana keliatan jelas kalo Nara di infus dan dipasang alat bantu pernapasan.

Aing gatau namanya huhu:(

"Andai sakitnya di pindah ke badan gue" ucap Jeno seketika membuat yang lain noleh kearahnya.

"No, ihh jangan gituu" ucap Lami.

"Tau nih ah" celetuk Yuta.

"Gue mau masuk dulu. Kalian di sini aja. Jeno Jungwoo ikut gue." Kata Taeyong.

"E bang tunggu dulu." Cegat Renjun.

"Gue ikut pliss" katanya sambil masang muka melas.

"Muka lu minta di tabok sumpah" kata Haechan.

"Muka gue ganteng, gapantes buat ditabok." jawab Renjun.

"Ribut aja terus. Gua tadi udah bilang. Lu lu pada diem aja disini kongko dulu ke. Ini gua mau ngomongin masalah penting ini." Kata Taeyong tegas.

Kicep. Mereka diem pas Taeyong ngomong itu. Renjun ama Haechan yang tadinya mau adu bacot gajadi. Nyalinya jadi ciut.

Karena udah pada diem, mereka bertiga masuk ke ruangan Nara di rawat.

"Bang" panggil Jeno.

Jungwoo dan Taeyong nengok serempak.

Posisi mereka berdua duduk disamping ranjang nara sedangkan Jeno duduknya di sofa.

"Kata bokap gue, kalo penyakit ini bisa di sembuhin pake transfusi sum sum tulang belakang--" lanjut Jeno.

Taeyong natep datar Jeno.

"Tadi dokter udah bilang anjeng"

"Gue tau no. Udah lu mending keluar daripada nanti depresi." Kata Jungwoo.

"Bukan gitu goblok maksut gua" kata Jeno sambil ngacak kasar rambutnya.

"Mangkanya jangan asal motong omongan orang" kali ini Jeno yang kesel bcozz mereka berdua goublo.

Taeyong sama Jungwoo cuma cengangas cengeges gaje.tapi.ganteng

"Nih dengerin. Kata bokap gua transfusi yang kemungkinan 99% cocok kalo pendonornya itu ibu kandung." Jelas Jeno.

Taeyong sama Jungwoo sempet mikir.

"Ohhh iya iya gue tau. Gue juga sempet baca sih artikel tentang itu." Kata Jungwoo.

"Yong, menurut gue lo harus kasih tau hal ini ke bonyok lo" Jungwoo mulai serius.

"Iya bang. Dan menurut gue, perlu ga sih bokap gue juga tau?" Kata Jeno.

Taeyong diem. Mau jawab tapi ada rasa ganjelnya di ati.

"Oke bakal gue kabarin" katanya setelah mikir sambil ngelus lembut kepala adeknya.

"Tapi masalahnya Nara itu bu--"











Bu apa hayo??

Hehe tbc again kawan^

Semrawud Lifeu [HRJ] [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang