20.💙 (Why?)

2.4K 149 4
                                    

" ketika dia memintaku untuk berhenti mencintainya"


(Ps: dianjurkan sambil mendengarkan lagu You and I-One Direction)

"Kirana?....." Sontak matanya kini terkunci, mulutnya tak dapat mengeluarkan satu patah katapun. Ia terkejut melihat orang yang dicintainya kini tengah berada dirumahnya.

Badannya kini bergetar hebat, keringat dingin membasahi keningnya, Alvaro menelan salivanya kasar.
Sontak Ia melepaskan genggamnya yang sedari tadi berada ditangan orang disampingnya itu.

" Alvaro....." panggil Kirana akhirnya.

Alvaro terdiam, Ia merasakan sengatan listrik yang menjalar ditubuhnya ketika melihat Kirana yang perlahan berjalan menuju tempat ia berdiri saat ini.

" Di....Di... a siapa....? "

Alvaro hanya terdiam menatap tubuh Kirana yang bergetar hebat kali ini, menampakan wajah kekecewaan disana, sungguh! Ingin rasanya ia mendekap tubuh gadis itu sambil melepaskan rasa rindu yang amat menyakitkan ini.

Alvaro tak mampu untuk menatap wajah Kirana yang kini tengah berada dihadapannya, seperti cowok pengecut! itulah Alvaro saat ini.

" Satu tahun Al, satu tahun bukan waktu yang sebentar, selama itu aku masih nunggu kabar, selama itu aku menyimpan rasa Rindu Al, Kemana Alvaro yang dulu?" Air mata kini telah membasahi wajah kirana.

" Gue gak bisa.... "

DEG!!!!

Kirana mematung, ia tak dapat lagi menahan berat tubuhnya kali ini, namun ia mencoba untuk berdiri dengan benar.

Kirana mengela nafasnya sejenak, menenangkan sedikit otaknya, mencoba tersenyum kali ini bagai tak ada yang pernah terjadi padanya.

" Ma.... maksud kamu? "

" ya Allah cobaan apa lagi ini? "

Alvaro masih dalam posisinya tanpa menatap sedikitpun ke wajah Kirana yang kini tengah menatap dirinya dalam-dalam.
Namun Teganya cowok itu yang tidak sedikitpun membalas tatapan Kirana.

"ALVARO JAWAB AKU!!!!!" Kini kirana tak dapat menahan emosinya lagi, ia tak bisa seperti ini lagi, ia butuh jawaban akan ucapan Alvaro yang ambigu.

Dengan perasaan terpaksa Alvaro kini mulai menatap bola mata Kirana, Sungguh Alvaro tidak bisa melihat air mata yang keluar dari mata cewek itu.

" Kenapa? Gue udah capek sama lo! Lo udah bohong sama gue, lebih baik kita akhiri hubungan ini"

Darrrr!!!!!!

Bagai petir yang menyambar pada tubuhnya, menyisakan sebuah luka yang mungkin tak akan pernah sembuh, Luka hati yang mendalam, orang yang selama ini dicintai justru lebih menyakitkan daripada musuh sekalipun.

Mungkin ini saatnya Orang yang selama ini kita pertahankan akan dengan mudahnya menyerah dan meninggalkan kita sendiri.

Beribu janji akan tetap tinggal tanpa meninggalkan satu sama lain itu Bullshit, Kemana janji akan tetap selalu ada, kemana janji yang akan menjadi alasan untuk tersenyum? Apa semua itu telah musnah?

Namun Kirana mencoba untuk tenang saat ini. Baginya, Alvaro adalah tetap Alvaro, Tak ada rasa menyesal sedikit pun karena telah mencintai cowok itu.

Namun haruskah ia berhenti untuk mencintainya, menghapus kenangan manis bersamanya, dan mengubur perasaan dalam hati bahkan haruskah ia menghapus Nama Alvaro diotaknya?

Between UsNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ