#3

1.5K 262 36
                                    

Aku akan kasih tahu kenapa aku menghilang cukup lama, bahkan aku hampir saja memutuskan untuk vakum. Alasannya adalah kurangnya dari pembaca yang tidak mendukung atau sekedar hanya membaca saja. Setidaknya kalau kalian suka, kalian bisa kasih aku 1 bintang. Toh tidak susahkan untuk memberukan aku 1 penghargaan. Apa lagi jika kalian merasa sangat terhibur tapi bersikap santai dan hanya baca doang.

Aku harap kalian bisa mengerti, karena mengarang cerita, memikirkannya dan menulisnya tidak semudah kalian membaca apa yang sudah aku buat. Dan juga yang paling menyulitkan adalah membuat kalian merasa puas akan tulisanku.

Sekali lagi aku ingatkan, jadilah orang yang bijak. Aku juga berharap kalian senang dengan tulisanku ( Semuanya ).

Jangan buat aku menghilang lagi yaa guys ....

Happy Reading ...



***

"Maksudku aku mengenal Park shin hye yang lain.


***

Ini sudah seminggu sejak pertemuan Yong hwa dan Shin hye. Terakhir mereka bertemu saat Yong hwa mengantar mereka pulang. Dan perkataan terkahir yang Yong hwa ucapkan membuatnya penasaran. Tentang seseorang yang mempunyai nama seperti dirinya. 

Bicara tentang pertemuan, pasti ada perpisahan. Yaa, Yong hwa sudah kembali keKorea. Masa kunjunganya sudah berakhir, Sekarang, baik Shin hye atau pun Yong hwa hanya berkomunikasi via email ataupun telpon. Itu pun jika ada keperluan yang sangat penting. Jika tidak, yaa mereka tidak akan bertegur sapa.

"Mama, kenapa perasaannya seperti tidak tenang?

"Eunggg?" Shin hye menoleh pada Emma. Sedikit bingung dengan apa yang diucapkan oleh gadis kecilnya." Apa kau sakit?" katanya lagi sembar menyentuh kening putrinya.

"I'm fine... hanya saja, aku seperti merasakan perasaan yang suram.

"Ckckck... kau semakin pintar bicara sayang. Mama yakin itu hanya perasaanmu saja, kau baik-baik saja sayang. Apa perlu mama mengajakmu bermain?

Seketika itu juga Emma langsung berbinar. Tentu saja Emma sangat senang kalau bisa bermain dengan Shin hye.

"Kalau begitu ayo kita ketaman bermain." ajak Emma dengan sangat senang. Shin hye pun ikut senang dan segera melajukan mobilnya.


***

Seoul, Korea Selatan

"Anda tidak bisa memiliki anak, Ny. Jung. Hasil tes tidak memungkinkan anda bisa hamil. 

"Jadi, maksud dokter saya benar-benar mandul? Dan... dan semua yang sudah saya lakukan sia-sia!!

"Anda harus bisa menerimanya, Ny. Jung.


"Aku mandul, aku tidak bisa memberikan anak pada suamiku. Apa ini benar-benar terjadi, yang diucapkan dia benar-benar terjadi. " Sora masih tidak bisa menerima kenyataan pada dirinya. Justru semakin dia berpikir maka semakn dia teringat kembali dengan apa yang dia katakan seseorang pada dirinya. Orang itu mengutuknya dan menyebutkan karma akan berlaku pada dirinya. Tapi saat itu seperti orang yang tidak peduli dan hanya mengatakan kalau itu hanyalah omongan sampah. Dan sekarang, apakah sekarang dia harus mempercayainya?

"Aku pergi dulu." Yong hwa sudah berada didepannya dengan setelan jas yang lengkap seperti biasanya.

"Aku pikir kau akan menemaniku beberapa hari. Mungkin kau bisa menghiburku setelah dokter memvonisku mandul.

My Destiny : It's YouWhere stories live. Discover now