Part 5

628 46 5
                                    

Kini Sakura sudah selesai mengobati Kagura, namun dia masih tak kunjung sadar, sementara Zakuro tengah berada di ruangan dimana Kagura dirawat, dia duduk di sampingnya dan menggenggam jemari Kagura yang penuh luka dan lebam dengan erat.

Tangis masih menderu, air matanya kini telah luluh bagaikan air mengalir, terus memanjatkan doa sebisanya agar sang kekasih tersadar.

"Hiks....kumohon, jangan tinggalkan aku, aku tak bisa hidup tanpamu" isakan tangis yang tak bisa ditahan oleh Zakuro membuat orang-orang yang berada di luar ruangan itu menatapnya sendu.

"Hei, mana... gadisku yang kuat... apa dia tidak.... ada disini?" suara serak itu membangunkan Zakuro dari lamunannya, air matanya masih terus mengalir, "Aku disini Kagura" isaknya.
"Tidak. Itu bukan gadisku, gadisku itu kuat, tidak lemah dan cengeng sepertimu" suara Kagura memelan, tangannya yang lemas kini mencoba bergerak, menghapus air mata gadis yang ada di depannya. "Kau tidak perlu sedih, jika aku tiada it-" ucapannya terpotong.

"Tidak. Hiks..... Aku tidak ingin kehilanganmu, aku ingin bersamamu Kagura" isakan tangis Zakuro semakin keras, kala Kagura mengatakan hal itu.

Kagura hanya tersenyum lembut, dia terlihat sangat lemah, bahkan sangat lemah dibandingkan seorang anak kecil yang sedang terluka, gadis ini tidak bisa menahan tangisnya dan kini lebih memilih untuk memeluk sang kekasih dengan erat, sangat erat, seolah dia tidak ingin kehilangan.

Dari luar pintu, Haruno Medicine Sakura dan Sasuke selaku orang tua Zakuro menatap kisah cinta dari putri mereka.

"Anata, mereka mengingatkanku pada kenangan kita dulu, sewaktu kau terluka parah karena serangan Madara, apa kau masih ingat"

"Iya aku mengingatnya, sangat jelas" Sasuke memeluk Sakura mencium keningnya dan menunjukkan betapa dia sangat mencintai istrinya.

...

Berita Kagura hampir tewas terdengar oleh Mitsuki yang melakukan telepati dengan Shikadai, namun dia masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi.

Sarada melihat raut wajah Mitsuki terlihat panik, "Ada apa Mitsuki?" tanya Sarada.

"Ada yang ingin kubicarakan dengan mu, tapi aku masih belum tau kebenarannya" jawab Mitsuki.

Sarada menunggu dengan raut wajah bingung "Lanjutkan"

"Karatachi Castle hancur, dan Kagura hampir tewas"

Tangan Sarada bergetar, bahkan katana yang sedang dia pegang jatuh ke tanah, "T-tapi bagaimana bisa?  Karatachi Castle begitu kuat, tak satupun dari mereka akan kalah dengan mudah" Sarada tak percaya, namun itulah kenyataannya.

"Tidak ada yang mustahil jika Dark Side masih ada, aku diberitahu kalau Hako, Kawaki dan Shinki akan membangkitkan Pain" lanjut Mitsuki, "Apa? Pain? Maksudmu Yahiko si Pain Tendo? Bukankah dia sudah tewas, bahkan orang tua kita yang membunuhnya" Lagi-lagi Sarada tidak percaya.

Mitsuki menghela nafas, dia bahkan ingin mengatakan bahwa Sarada itu tuli, sudah jelas-jelas dia mengatakan bahwa 'Hako, Kawaki, dan Shinki itu akan membangkitkannya kembali' pikir Mitsuki.

"Kau sebaiknya beristirahat saja dulu, besok aku akan meminta Sumire membuka portal untuk kita kembali ke Diamond Castle", Ucap Mitsuki lalu pergi dari hadapan Sarada.

Descendants~Light Of Knight Onde histórias criam vida. Descubra agora