•twelve•

7.4K 758 5
                                        

Katanya rival, tapi ujung-ujungnya saling suka;







.

.

.

"Pagi, cantiknya taehyung!"

"Masih pagi, tae. Jangan bikin ulah"

"Jawab dulu sapaannya dong; ga baik sapaan ga dijawab"

"Iya, pagi juga taehyung"

"Cuman gitu? Ga spesial itu"

"Ya terus, harus bilang apa?"

"Pagi juga, gantengku. Kek gitu, cantik"

"Oke, oke---

Pagi juga, gantengnya jungkook", ya walaupun kata-katanya manis tapi tatapannya engga.

"Yeah, akhirnya. Yauda, yuk berangkat"

"Sebentar, gua ambil tas dulu."

Jungkook buru-buru masuk ke rumahnya lagi buat ngambil tas nya yang masih terkurung di kamar.

"Udah, kuy"

"Bentar, kok lu makin cantik aja sih?"

















-tampol yuk, tampol.

'RVL'

Sikap mereka emang sering berubah-ubah;

Kadang taehyung harus jadi kerdus, ketika jungkooknya lagi sangar-sangarnya.

Dan kadang; taehyung harus jadi cowok dingin disaat jungkooknya lagi keras kepala.

Ya, berubah-ubah. Biasa masih muda, labil.

Kayak sekarang, taehyung harus ekstra protektif pagi ini. Kenapa? Karena jungkook itu selalu jadi prioritas nomor satu di sekolah;

Entah yang ngejar perempuan, maupun laki-laki.

Padahal jungkooknya biasa aja, tapi taehyung yang panas. Dateng bareng siapa, yang nyamperin duluan siapa; tapi yang gebet begitu banyaknya.

Pertanda kalau jungkook itu idaman.

"Pagi, kuki"

"-um, pagi mingyu"

"Sendiri aja. Dateng bareng siapa pagi ini, manis?"

"Eh'm, liat sebelahnya coba", taehyung nyamber pake nada ketus. Sedikit ngalungin tangannya ke leher jungkook.

"Oit, taehyung. Apa kabar, bro?"

"Gausa basa basi; berniat nikung, sobat?"

"Oh, engga lah. Coba-coba jangan?"

"Oh, jangan"

"Ey, niat ke kelas bareng ga, sih?", obrolan ga berfaedah tadi bikin mood jungkook hancur.

"Jadi kok, jadi. Cuman ada kuman aja, tadi. Yuk, ke kelas", tangan taehyung sukses jadi pemandangan siswa/i.

"Gausah pegang-pegang. Bukan temen"

"TTM boleh, kan?"

"Bacot."








.

.

.

Sebenernya, ey sebenernya;

Berjuang itu capek, loh.

Sayangnya udah sayang, jadi harus bertahan. Kalo dipikir-pikir juga, taehyung itu stres karna selalu ga dapet respon yang serius. Jungkook itu cuman nganggep dia rival, dan mungkin sekarang udah jadi mantan rival.

Tapi jujur aja; itu tetap menyakitkan.

.

.

.
"Jungkookie!"

"E-eh, tae lu kenapa?"

"Engga, gua g-gapapa"

"Yauda kalo gapapa lepasin gua! Tanpa lu sadarin gua tau kalo lu lagi nangis, kan?"

"Engga, gua gamau lepasin lu. Jangan pergi, g-gua takut kehilangan"

"Lu kenapa, sih? Kok sikap lu jadi aneh gini?", jungkook ngomong khawatir. Taehyung ga biasanya jadi kayak gini.

"Gua tau, lu belum ada perasaan apapun buat gua; tapi inget gua ga akan pergi apapun alasannya."

Diem.

"Dan satu lagi"

"A-apa?"

"Gua sayang"

"--sama?"

"Eum, sama--"

"Lu",

"Ha? Gua ga salah denger, kan? Coba ulangin, kuk"

"Iya, gua sayang sama lu, tae. Dan asal lu tau aja, gua sayang banget"

"Yah keduluan, deh"

"Dilan, ya ?"

TBC

Aku baru kecanduan Dilan😳

He he.

«see ya»

'Gula.' vkWhere stories live. Discover now