EPILOG

272 24 51
                                    

--- I'M BACK! ---

Eoh, annyeonghaseyo. Aku Jung Rahel. Sudah lama tidak berjumpa ya. Terakhir kali, suamiku yang bercerita pada kalian. Cerita soal apa? Aku bahkan tidak diberitahu olehnya. Kalian sangat beruntung.

Ngomong-ngomong tentang suamiku yang agak syalala itu, dia memutuskan kembali menjadi idol setelah umur Chang-Hee beranjak 5 tahun. Idol? Chang-Hee? Ah itu.. hehehehe... jangan khawatir. Netizen tidak perlu terlalu banyak memaki Changs Oppa. Dia memulai segalanya dari awal lagi setelah memutuskan berhenti. Tentu ia sudah memikirkan hal ini sejak awal. Kami tidak mempedulikan suara-suara miring yang kami dengar, karena nyatanya masih banyak orang yang mencintai suamiku terlepas dari setiap keputusan yang ia ambil. Mereka menghargai usaha suamiku. So, what? Hidup adalah soal perjuangan, bukan?

Oh, soal Chang-Hee yang tadi sempat kusebut, dia adalah malaikat kecil kami. Anak ketiga dan satu-satunya yang tinggal bersamaku di rumah sambil menonton ayahnya di youtube atau V-live. Jika tidak menonton ayahnya itu, ia menghabiskan hari-harinya bersama si Sami-akhirnya Sami punya oppa baru: dia menyerah soal cintanya terhadap Bang Uncik dan selalu menggelendot pada Chang-Hee akhir-akhir ini.

"Sami-ah, aku tidak mau menggendongmu!" kata anak itu suatu hari. Sementara si Sami masih menatapnya nanar: ekornya melambai-lambai, merajuk, ingin melompat ke pangkuan Chang-Hee-namun keburu disemprot air.

"Kenapa tidak mau gendong Sami, Chang-Hee~ya?"

"Sami gendut, Eomma! Dia berat." Kucing kesayangan Sungjae itu langsung melengos, memalingkan muka dengan angkuh lalu berjalan cepat menuju emperan warung kopi Bang Uncik. Tidak peduli apa, aku sangat yakin kalau dia masih menaruh segenggam cinta untuk mantan gebetannya itu.

"Ya! Bagaimana kalau dia sakit hati padamu?" tanyaku mengompori. Chang-Hee mengangkat lidi yang sejak tadi dimainkannya dengan telur-telur kadal di pot pojok rumah, lalu menatap mataku dan berkata sungguh-sungguh.

"Eomma, dia punya Om Uncik yang bisa jadi pelarian. Dia juga bisa menelepon Sungjae Samchon untuk membawanya pergi dari sini. Sedangkan Chang-Hee? Chang-Hee independen, Eomma.." katanya. Sejak kapan dia belajar bicara banyak soal pelarian dan independen? Kalau bukan gara-gara Bang Peniel dan Bang Irun, semua ini pasti ajaran Bang Minhyuk. Shdkjskjhd...

"Wae? Kenapa kau independen? Kau punya appa dan eomma!" Aku tidak terima. Memunculkan dia di antara kami itu sangat susah. Lah, bisa-bisanya dia bilang dirinya independen.

"Anieyo...Chang-Hee bilang begitu supaya keren saja."

"Mwo??!!!"

"Appa bilang dia mau terlihat keren tahun ini, tapi nyatanya appa semakin tidak terkendali. Jadi biar Chang-Hee saja yang jadi keren, ne?" Kenapa dia tiba-tiba jadi menyebalkan, ya Tuhan? Apa dia adalah sebuah kesalahan? Apa yang sudah Changsub makan malam itu-saat mengadon bocah ini??????!!!

Chang-Hee lalu memencet salah satu telur kadal yang tadi dimainkannya. Aku sempat syok, takut kalau-kalau anak ini berjiwa psikopat. Menurut penelitian, orang-orang yang menyukai jenis musik rock punya kecenderungan jadi psikopat, Nah, maksudku adalah, aku dan Changs Oppa menyukai genre lagu itu. Aku hanya takut kalau kecenderungan itu diturunkan pada anakku mhahaha... tapi ternyata tidak. Entah bagaimana, telur yang tadi digencetnya dengan jari telunjuk itu ternyata kosong. Amazing! Dia bisa jadi pesulap, bukan?

"Eomma, kapan appa pulang?"

"Kenapa? Sangat merindukan appa?" tanyaku. Tangan kananku membelai rambutnya yang tumbuh lebat dan agak panjang. Dia bilang ingin memanjangkan sedikit rambutnya itu supaya bisa melakukan 'flip flip manjahh' seperti yang ayahnya selalu lakukan.

[2017] NOL KILOMETER ☑Where stories live. Discover now