8 : Min Junki

6.3K 630 20
                                    

"Kenapa lama sekali?" tanya Yoongi, ketika Taehyung baru saja memasuki rumah pukul sebelas malam. Sementara yang ditanyai hanya memajukan bibirnya 5 cm kedepan berharap Yoongi tau bahwa ia sedang marah atau ngambek.

Ketika Taehyung berlalu meninggalkan Yoongi di ruang tamu, salah seorang suruhan Yoongi masuk dengan terpogoh-pogoh menuju Tuan nya dengan menunduk seolah tau apa yang akan ia dapatkan.

"Maafkan saya Tuan. Sekali lagi saya mohon maaf. Tapi Tuan muda sepertinya sedang kesal. Ia hanya membawa kami memutari jalanan kota tanpa arah. Katanya ia tak mau pulang" si pengawal seolah tau apa yang hendak ditanyakan Tuan nya, jadinya ia segera meminta maaf dan menjelaskan semuanya.

"Cih. Bocah aneh. Tak mau pulang katanya, tapi pulang juga"

Sebelumnya Yoongi tak mau tau alasan Taehyung marah kepadanya lewat pengawalnya. Ia ingin tau sendiri dari sudut pandang bocah aneh yang tak ia ketahui namanya itu.

.
.
.
.

Yoongi kemudian mendekati Taehyung yang sedang tidur terlungkup di atas ranjang.

"Kenapa?" tanya Yoongi.

Taehyung tak bergeming. Bahkan Yoongi tak tau kalau ia masih bernafas atau tidak. Ia kemudian membaringkan tubuhnya tetapi terlentang.

"Kau marah?" ia kemudian melirik Taehyung sambil tersenyum. "Kau lebih baik kalau sedang marah seperti itu. Terlihat seperti anak kecil" sambungnya.

Taehyung sama sekali tak bergerak atau berniat membalas kata-kata Yoongi. Ia betul-betul merasa kesal kepada Yoongi karena merasa telah mengambil waktu berharganya bersama kawan-kawannya.

Yoongi tau Taehyung sedang kesal, tetapi Yoongi tak tau anak aneh itu kesal karena apa. Yoongi merasa, ia hanya harus sedikit bersabar untuk menghadapi anak itu. Sebelum Yoongi memutuskan untuk menampung Taehyung di rumahnya, Yoongi sebetulnya sudah menyusun masa depan Taehyung. Yoongi berencana membawa Taehyung masuk ke dunia bisnis menggunakan perusahaan keluarga Min tetapi tetap menggunakan nama Kim. Yoongi tau, Taehyung adalah anak yang ditelantarkan.

Handphone Yoongi kemudian berbunyi. Ia tatap layar handphonenya lalu mulai menempelkan ditelinganya ketika menggeser tombol hijaunya.

"Halo" sapa Yoongi.

"..."

"Ahh, aku sedang sibuk. Mungkin nanti saja."

"..."

"Kalau aku sibuk, akan ada adik ku yang menanganinya"

"..."

"Ya. Aku punya adik. Dia hanya butuh 1 tahun lagi menyelesaikan sekolahnya"

Taehyung lalu mulai mengangkat kepalanya, menatap Yoongi yang sedang sibuk dengan seseorang di seberang sana. Ia yakin, adik yang Yoongi maksud itu adalah dirinya.

"Oke, dia pasti akan sangat bisa membantu"

Yoongi kemudian memutus sambungan telfon itu. Menatap Taehyung dengan senyumnya. Yang ditatap masih memasang wajah datarnya.

"Kau marah pada Hyung?" tanya Yoongi.

Taehyung hanya memasang wajah datarnya menatap Yoongi seolah meminta penjelasan tentang percakapannya barusan.

"Aku akan menjelaskannya, tetapi kau harus bicara dulu. Kenapa marah kepadaku."

Taehyung kemudian mengganti posisinya menjadi duduk, dan diikuti oleh Yoongi.

"Aku kesal, kau menyuruh seseorang menjagaku. Tetapi, dia tak lebih sebagai pengganggu. Aku bahkan tak puas bertemu teman-temanku"

"Baiklah. Akan Hyung pecat sekarang juga" Yoongi kemudian berdiri. Menuju luar dengan santainya tetapi cepat ditahan oleh Taehyung.

UNHAPPINESS (REVISI) ✔ [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora