46

60 0 0
                                    

Main Fisik

Kadang kita suka nggak sadar, ucapan yang kita anggap bercandaan bisa aja melukai hati orang lain. Seperti ketika kita bercanda soal fisik seseorang. Misal kulit hitam, mata sipit, badan gemuk, dan lain sebagainya.

Seperti belakangan ini. Setiap orang yang saya temui selalu mengatakan saya gemuk. Ya emang sih, ini adalah fase tergemuk saya selama 10 tahun terakhir. Tinggal di rumah selama setahun ternyata bisa meningkatkan berat badan dua kali berat yang hilang selama 7 tahun menjadi anak kos :))

Saya bukan tipikal orang yang terlalu memikirkan soal fisik. Saya gemuk? Bodo amat. Saya nggak gampang sakit hati cuma gara-gara disinggung soal fisik kok. Tapi coba bayangkan bila hal itu kita lakukan terhadap seseorang yang hatinya rapuh. Gimana kalau nanti dia stres? Gimana kalau pada akhirnya dia depresi? Gimana kalau akhirnya dia memilih jalan yang salah untuk memperbaiki kondisi fisiknya? Dengan pergi ke klinik Tong Fang misalnya.

Ternyata, singgungan mengenai fisik itu kalau diulang-ulang setiap hari bikin jengah juga. Sakit hati sih enggak. Bosen aja sih nanggepinnya. Rasanya pengen banget bilang, “Bodo amat uwe gendut yang penting isinya masakan emak uwe yang halal bukan dari makan duit korupsi. Situ masih suka korupsi waktu aja pake ngurusin badan orang!”.

Anyway, serius dikit. Saya dokter, dan saya bosan mendapatkan pasien yang entah itu depresi, sinkope, hipoglikemia, atau bahkan syok hipovolemik cuma karena diet yang salah. Rata-rata semua itu berawal dari ucapan orang-orang sekitarnya. Jadi, yuk kita biasakan hindari ucapan yang menyinggung fisik orang lain. Tolong jangan tambah pasien saya. Tambah gajinya aja gapapa, pasiennya jangan :))

QuotesWhere stories live. Discover now