Rewind

2K 87 16
                                    

Pasca perang dunia Shinobi ke empat berakhir dengan kemenangan pihak Aliansi Shinobi, kehidupan Naruto seakan selalu dipenuhi kebahagiaan.

Berhasil menyadarkan Sasuke.

Dinobatkan sebagai Pahlawan Dunia Shinobi.

dan yang lebih penting lagi...

.

.

.

Mendapatkan cinta Sakura. Gadis impiannya.

Tapi hidup tidak selalu soal bahagia bukan? Dan lagi kita tidak boleh melupakan bahwa sejarah selalu berusaha mengulang kisah yang sama.

                     Rewind

         By : Shiromaki Uzuto

Naruto : Mashashi Kishimoto

Based on Naruto Chapter 503 - 504

                            .

                            .

                            .

"RASENGANNN!" serangan Naruto berhasil mengenai Ootsutsuki Toneri yang mencoba mengendalikan Kyuubi untuk menghancurkan Konoha. Entah bagaimana caranya keturunan terakhir dari sang moyang Shinobi, Kaguya Ootsutsuki ini berhasil menemukan tempat disembunyikannya para Bijuu pasca Perang yang lalu.

BRUAKKK!

Rasengan Naruto menghempaskan Toneri ke tanah dan bahkan sampai membuat tanah tadi berlubang dan hancur berantakan. Tapi yang lebih penting Naruto yang sekarang menjabat sebagai Nanadaime Hokage berhasil meninggalkan fuin Hiraishin di punggung sang musuh.

HAPPPP!

Toneri segera melompat menjauh untuk menghindari kemungkinan serangan selanjutnya dari Hokage Konoha dan mantan Host dari Kyuubi no Kitsune. Darah mulai mengucur dari lengan sebelah kiri cicit Hamura ini, nampaknya lengannya menerima efek paling besar dari Rasengan Naruto dibanding anggota tubuhnya yang lain.

BATTTSSS!

Belum sempat kabur, Naruto telah muncul di sampingnya dan mengunci pergerakan Toneri. Tujuan Naruto adalah melepas pengaruh Toneri terhadap Kyuubi tapi sang lawan telah menyadarinya dan merubah tubuhnya menjadi pertikel cahaya.

~Heaven dan Earth always together~

BRAKKKK!

Di Konoha sendiri kehancuran tidak dapat terelakkan dan di salah satu rumah terlihat Kurenai terluka setelah melindungi Mirai (Anaknya dan Asuma) dari reruntuhan rumah mereka.

"Mi-mirai a-apa kau terluka?" Kurenai dengan tubuh yang tertancap sebuah balok kayu masih tetap mencoba memastikan keadaan anaknya.

"Ibu?!" Mata Mirai berkaca-kaca melihat ibunya yang mengorbankan diri. Sementara itu Shikamaru nampak baru sampai.

"Paman Shika! Tolong ibu... Kumohon... hiks... hiks.." Pinta Mirai dengan cucuran air mata yang membasahi wajah manisnya.

"Aku akan mengurus ibumu, sementara itu ikutlah dengan rombongan warga lainnya menuju tempat evakuasi." Perintah Shikamaru tegas, pioritasnya adalah keselamatan Mirai. Dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika Mirai tewas.

"A-aku tidak ingin meninggalkan ibu... Aku ingin menyelamatkannya" Mirai masih bersikeras.

"Cepat pergi! Tugas orang dewasa lah untuk melindungi anak kecil sepertimu!"

RewindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang