BAB 4

3.5K 399 54
                                    

Sepertinya kau akan kalah. Sepertinya mereka akan menderita karenamu. Sepertinya tidak baik jika mendengarmu.

Sepertinya mereka akan menitikkan air mata karenamu. Sepertinya kau akan dihancurkan. Sepertinya tidak baik jika terus memikirkan dirimu.

-Ending Naruto : Dame Dame Da-

***

"APA?! KAU SUDAH GILA SAKURA-CHAN!!"

Teriak pemuda berambut pirang itu. Membuat Seluruh rokie dua belas menutup telinga mereka.

"Tapi Naruto. Aku hanya melakukan hal itu dengamu." cicit Sakura lemah. Ino mengelus-elus punggung gadis itu mencoba menguatkan. "Tenanglah Sakura." Hibur Ino.

"Hah?! Yang benar saja, Dattebayoo. Aku saat itu mabuk Sakura-chan. Mana mungkin itu bisa menjadi bayi?!" cerocos Naruto geram.

Pemuda mana yang tidak kesal ketika tiba-tiba dan dihadapan semua temannya. Sakura,- gadis ralat wanita yang pernah disukainya mengatakan bahwa Sakura hamil anaknya. Demi Janshin! Naruto tiga hari lagi akan menikah dengan Hinata dan Sakura malah mengacaukan semuanya.

"Ya Tuhan! Apa kau gila Naruto! Hinata begitu mencintaimu dan kau malah berbuat mesum dengan perempuan lain. Orang sepertimu tidak pantas jadi calon Hokage!" Komentar Tenten pedas. Gadis cepol ini benar-benar kesal karena ulah sahabat pirangnya itu telah melukai sahabatnya yang begitu manis. Bajingan memang Naruto!

"Tenten kau tak perlu menyalahkan Naruto. Hal ini sudah biasa terjadi untuk remaja. Naruto mabuk dia tak sengaja." Ucap Shikamaru menenangkan keadaan. "Tapi tetap saja Shikamaru, Dia sudah keterlaluan. Mempermalukan Hinata dan keluarganya di depan banyak orang. Ingin ku pukul rasanya." Balas Kiba ikutan kesal.

"Sudahlah Kiba, Naruto tak bersalah sepenuhnya. Sakura sendiri juga salah karena menuruti nafsunya sendiri." Ucap Sai mencoba menengahi. Chouji mengangguk setuju, "Betul, Sakura juga salah disini."

"Aku tidak habis pikir kenapa kalian berdua tega melakukan ini kepada Hinata?!" Komentar Shino datar namun menusuk. "Kami-sama! Aku bersumpah tidak bermaksud menyakiti Hinata, Shino! Aku dan Sakura terlalu mabuk saat itu." Jelas Naruto membela diri.

"Tak usah banyak bacot kau Naruto! Palingan kau juga mendesahkan nama Sakura!"

Cibir Kiba masih tak terima. Pemuda dengan tato segitiga dikedua pipinya itu benar-benar kesal. Naruto dan Sakura sudah kelewatan. Bermain dibelakang Hinata. Sampai hamil pula. Brengsek!

Naruto menjambak surainya kasar. Frustasi. Pernikahannya gagal. Tubuhnya babak belur karena jyuken Hiashi dan pukulan Hanabi. Belum lagi cibiran warga desa yang lain. Impian Naruto untuk jadi Hokage benar-benar pupus sekarang.

***

Gadis bersurai indigo itu tertunduk di tepi sungai. Memandangi air yang mengalir. Langit senja yang berwarna jingga. Seolah menambah suasana melow dalam batinnya.

Sungguh! Demi apapun kenapa Hinata tidak bisa bahagia. Apa hanya karena Hinata menolak berciuman dengan Naruto setelah insiden penyelamatan Toneri Otsutsuki sampai mereka menikah, Naruto kesal dan meluapkannya dengan Sakura? Sialan!

Lagipula kenapa Sakura juga seperti jalang. Menerima ajakan Naruto untuk bercinta dengan mudahnya. Dan parahnya mereka bahkan membentuk seorang bayi. Ya Tuhan! Bolehkan Hinata berkata kasar? Sungguh Ingin rasanya Hinata membuat babak belur wajah cantik perempuan berambut pink itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝ ᴅᴜɴɪᴀ ʟᴀɪɴ - sαsυнιηα ❞ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang