Fin

1.1K 134 2
                                    

" Aku menyukaimu.. tolong- "

" Iie " tolaknya mentah-mentah lalu pergi begitu saja.

Siang itu usai upacara kelulusan sekolah menengah, menjadi akhir dari kisah cinta pertamaku.

Aku masih berdiri disini, terpaku menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini selalu ku cintai ternyata tidak sedikitpun menaruh perasaan padaku.

Dia, Uchiha Sasuke. Pria tampan namun arogan, egois dan sadis. Itu yang ku lihat darinya, tapi nyatanya itu juga yang membuatku menyukainya. Aneh kan.

Aku yang lugu, selalu menjadi tameng dari teman-teman di kelas. Karna terlalu terbiasa menjadi tameng, tanpa ku sadari akupun menjadi tameng bagi Sasuke Uchiha.

Aku selalu menyelesaikan semua tugas dari guru yang dilimpahkan padanya. Dan berakhir menjadi gadis yang hanya di manfaatkan olehnya.

Hingga tiba saat aku menyatakan cinta padanya, juga penolakan itu. Aku sadar bahwa tak ada sedikitpun kebahagiaan yang kuperoleh selama sekolah menengah terutama saat bersamanya.

Patah hati. Aku memutuskan untuk meninggalkan kota dengan persetujuan dari kedua orang tuaku, akupun memilih Hokaido sebagai tempatku yang baru. Tinggal bersama sepupuku Neji-san yang bekerja disana.

Berkat kisah cinta sepihak itu, hidupku pun hancur berantakan. Aku terpuruk dengan keadaanku hingga akhirnya menutup diri dari pergaulan di sekolah tinggi. Aku tak memiliki teman satupun di sekolah itu selama 3 tahun aku bersekolah hingga lulus.

Sudah hampir 10 tahun sejak saat itu, berkat beberapa teman baru di kampus akupun mulai berani membuka diri lagi. Kini aku sudah bekerja sebagai sekertaris di sebuah kantor ternama di Hokaido. Dan mulai hidup sendiri karna Neji-san juga sudah berkeluarga.

Malam itu sepulang kerja.

" Hyuga-san.. ada surat untuk anda "

" Arigatou " senyumku.

Sebuah surat tertuju padaku, sungguh sangat jarang.

Ku buka surat itu perlahan.

" Surat? " gumamku.

Terdapat sebuah undangan reuni sekolah menengah di dalamnya.

" Minggu depan... " gumamku merebah di tempat tidur hingga terlelap.

Dua hari sudah, aku tak ingat lagi tentang undangan reuni itu. Aku fokus pada pekerjaan dan karirku disini.

Lagi, saat aku pulang undangan itu tampak olehku. Ku buka lagi dan mulai membaca lagi.

Pluk

Dan membuangnya di tempat sampah.

Siang itu saat meeting di kantor.

" Hyuuga-san, aku ingin kau pergi ke Tokyo untuk membicarakan masalah ini dengan menejer disana "

" Ha-i "

Dan meeting pun usai.

Kembali kurebahkan tubuhku di tempat tidur saat kembali pulang.

" Tokyo " gumamku.

Kota dimana aku dilahirkan dan dibesarkan. Tempat ku menghabiskan masa kecilku yang bahagia, juga kepedihanku karnanya.

" Haruskah aku pergi ke acara itu " batinku.

Ku tutup mataku dengan kedua lenganku hingga aku terlelap karna memikirkannya.

Dan hari itupun tiba, aku siap dengan koper dan tas kecil di pundakku. Aku berjalan keluar bandara perlahan sambil sesekali melihat jam di tanganku.

Oneshoot  - Back to YouWhere stories live. Discover now