>>
>
Jingga's pov
"Ji-ah...gwenchana?" tanya Changwook. Dia terlihat kuatir dengan perubahan sikapku.
"Apa karena malam kemarin k-"
Kukecup bibirnya sekilas agar diam. Dia tersenyum lalu menautkan jemarinya ditanganku.
Seorang pramugari menawari kami minuman.
"Thank you..." ucap Changwook.
"Kita begitu landing, langsung berpisah ya Oppa..." kataku.
Changwook menatapku. Tatapnya meredup, senyumnya tadi menghilang.
"Ji-ah..kita masih bisa ketemuan kan?" tanyanya.
"Mungkin,"
"Kamu tinggal dimana? Gyeong-do? Gwangju? Seoul? Hah?"
Aku terkekeh, hampir tiga minggu aku bersamanya tapi dia nggak pernah menanyakan alamatku di Seoul.
"Biar gue aja yang nemuin lo," elakku.
"Anio, aku punya firasat buruk kalo kau nggak akan pernah menemuiku. Ayolah, Ji.. Setelah ini aku pergi wamil... Dua tahun Ji," ujarnya.
"Sebelum lo pergi wamil, gue bakal nemuin lo kok. Easy, Oppa." kutepuk bahunya.
Dia merengut kek anak kecil. Lucu. Dia menggenggam, mengelus jemariku, nggak lepas. Sesekali dikecupnya.
"Aku...nggak nyakitin kamu kan? Gwenchana?" tanyanya nggak yakin.
"Oppa, perjalanan masih lama. Istirahatlah. Semalam lo nggak tidur," kuusap pipinya.
"Kamu juga. Uhm.. Itu, my first and you too, right?"
Aku mengangguk.
Oke. Aku gila. Aku terjebak kata-kataku sendiri. Aku belum pernah sampai terbuai kek semalem. Malam tadi Changwook begitu mempesona. Salahku sih mengajaknya nglubbing. Tapi kami nggak minum, berarti kami melakukannya dalam keadaan sadar kan?
O, dia bilang bahwa itu malam pertama kami. Benarkah? Pastinya nggak. Pastinya dia pernah melakukannya dengan Yoona.
Aku merasa sakit seandainya hal itu benar. Ya... Nalarku sudah terkelabui oleh hatiku. Berulang kali nalarku bicara agar aku menepis perasaan bodoh itu, tapi hatiku selalu kembali mengalah dan terperosok dalam kubang pesona Changwook.
Stupid fangirl....
.
.
.
Aku memilih keluar terakhir dari seatku. Changwook malah menungguku dipintu penghubung pesawat dan arrival gate.
Aku menggeleng. Kupakai masker dan topi.
"Nona muda Han..."
Sekretaris Song? Alamak! Semoga dia nggak liat Changwook tadi. Aku membungkuk.
"Sekretaris Song..."
"Presdir sudah menunggu, nona." katanya.
"Ye..."
Aku dikawal empat bodyguard berjas, aku merasa kek difilmnya Changwook, K2. Aku tersenyum.
Terdengar bisik-bisik diantara orang-orang di bandara. Kuabaikan begitu saja. Changwook udah nggak keliatan lagi.
"Apa Papa marah besar?" tanyaku.

YOU ARE READING
FANS (Complete)
FanfictionKabur! Itulah kata yang pas. Persetan dengan manager yang nggak mo ngerti, atau pihak produser yang bakal mencak2 sesudahnya, bahkan bisa aja aku diseret ke meja hijau! Dan disini aku bertemu dia. Nama yang aneh setelah kutau artinya adalah nama s...