Part #46

7.7K 171 25
                                    

Sesampai ditempat parkiran rumah sakit shakti langsung turun tak menghiraukan keberadaan radhika disampingnya karna ia begitu panik. Shakti berlari diikuti juga radhika yang berlari kecil menghampiri shakti.

"Sus dimana pasien yang baru saja mengalami kecelakaan? Tanya shakti pada suster yang berada diresepsionis
"Atas nama siapa?
"Tuan Harsad Arora
"Oh, pasien sedang berada diruang oprasi, dari sini tuan lurus terus belok kekiri disana ruang oprasinya paling pojok.
"Oke terima kasih. Ucap shakti yang berlalu pergi diikuti radhika dibelakangnya

"Pak bapak yang tadi menelpon saya bahwa ayah saya mengalami kecelakaan.
"Ya betul
"Bagaimana keadaannya sekarang? Tanya shakti khawatir
"Maaf tuan saya kurang tahu, sudah 1 jam dokter belum keluar.
"Ini tuan ponsel dan dompet milik tuan yang ada didalam sana. Ucap orang itu sembari memberikannya kepada shakti
"Tuan sama nona sudah disini, kalo begitu saya permisi. Pamit orang itu
"Iya sekali lagi terima kasih ya pak. Ucap radhika disertai senyuman dan diiyakan oleh orang itu lalu berlalu pergi dari hadapan mereka.

"Tenang shak tidak akan terjadi apa apa pada om. Ucap radhika mengelus pundak shakti
"Kalo terjadi sesuatu dengan papa aku tidak akan pernah memaafkan diriku. Kata shakti sembari duduk dikursi tunggu dan memijat pelepisnya
"Ssttt shak apa yang kamu katakan percayalah tidak akan terjadi apapun pada papa. Ujar radhika membuat shakti menongakkan kepalanya tak percaya apa yang dikatakan radhika barusan antara senang atau hanya halusinasinya saja.
"Papa? Umpat shakti namun ia menghiraukannya
Radhika memegang kedua pipi shakti untuk menatapnya dan tersenyum sembari mendekap shakti kedalam pelukkannya, mengelus lembut punggung shakti untuk menenangkannya. Radhika merasakan deru napas shakti dilehernya dan sesekali mencium pucuk kepala shakti.

Sudah 5 jam menunggu akhirnya dokter pun keluar dari ruang oprasi.

Cleklek

Bunyi pintu terbuka membuat mereka melirik kearah pintu itu dan menghampirinya.

"Dok bagaimana keadaan papa saya?
Dokter tersebut terdiam lalu berkata"Pasien keadaannya sudah membaik setelah mengalami masa kritis yang cukup panjang.
"Syukurlah, dok saya ingin melihat papa saya
"Sebaiknya tunggu pasien akan dipindahkan keruang ICU. Tapi tidak boleh banyak orang karna akan menganggu pasien.
"Baiklah dok
"Kalo begitu saya permisi. Pamit dokter tersebut berlalu pergi

Setelah beberapa saat akhirnya shakti dan radhika di perbolehkan untuk melihat keadaan Tn. Harsad Arora. Terlihat seorang paruh baya terbaring lemah dan masih memejamkan mata dengan alat alat medis yang melekat di tubuhhbya.

Hiksss hikss tangis radhika pecah
Begitu pula shakti.

"Papa kenapa papa seperti ini. Ujar shakti sedih sembari mengengam tangan papanya
"Radz..Papa
"Iyaa shak aku tahu. Sebaiknya kamu bersabar doakan semoga papa segera siuman. Ucap radhika menenangkan sembari mengelus lembut punggung shakti

Tak lama kemudian jari jarinya bergerak dan perlahan matanya terbuka.Mulutnya bergetar saat memanggil shakti..

"Shak!!
"Iyaa pah?? Papa sudah siuman. Pah tunggu sebentar shakti akan panggil dokter. Ucap shakti senang karna papanya sudah siuman namun tiba tiba tangannya ditahan.
"Kenapa pah? Tanya shakti kembali duduk
Tn harsad mengelengkan kepala lalu melepaskan oksigen
"Pah apa yang papa lakukan?
"Papa tidak papa, papa ingin bicara kepada kalian berdua. (Tersenyum). Papa senang masih bisa melihat kalian berdua. Napasnya terengah engah. Tapi rasanya papa sudah tidak kuat.
"Apa maksud papa,papa gaboleh bicara seperti itu. Ujar radhika tiba tiba
"Radz shakti maafin papa,tapi papa ingin kalian berdua menjalankan hidup bersama sama sampai maut memisahkan. Papa ingin kalian segera bertunangan dan kemudian menikah. Tapi maaf papa hanya bisa menyatukan kalian disini.
"Maafkan papa shakti, Kamu harus menjaga dan mencintai radhika. (Tn harsad mempersatukan tangan radhika dan shakti diatas perutnya) Papa titip shakti sama kamu ya radz. Dan satu lagi papa percayakan ini kepada kamu shakti.

💖 Heart 2 Heart 💖Where stories live. Discover now