Chapter 4

157 13 3
                                    


Terlihat Chinen sedang tidur dengan selang infus dan oksigen.

Yamada masuk dan segera memeluk Chinen

"Nee,, yuri okiro yo!"

"Ryosuke!!" Panggil Saya nee

"Saya nee. ada apa ?"

"Aku tau kamu sangat menyayangi Yuri. Tapi untuk sekarang biarkan Yuri istirahat"

"Kalau begitu aku akan tidur disini. Saya nee pulang saja!"

"Tapi kamu besok akan sekolah Ryosuke?" tambah ibu Chinen

"Aku akan meminta izin besok. Bukannya obachan besok ke kantor? aku tidak berniat untuk mengusir. tapi lebih baik Sekarang Obachan pulang. aku tidak mau melihat Obachan sakit. serahkan saja Yuri padaku"

"Kalau itu maumu. baiklah. jaga kesehatanmu juga Ryosuke. Kalau kamu sakit Yuri pasti akan sedih" sambil membelai rambut Ryosuke

"Hai. Ki wo tsukete *berhati hatilah"

Sebelum benar benar meninggalkan Chinen. ibu Chinen menghampiri Chinen terlebih dulu dan mengucapkan"cepat sembuh sayang" sebelum akhirnya benar benar pergi

Yamada segera duduk tepat di samping Chinen dan berbicara sendiri

"Yuri cepatlah bangun. sakit Yuri melihatmu seperti itu. Andaikan aku bisa menggantikanmu, aku akan menggantikan posisimu sekarang. Apakah kamu terlalu memikirkan ingatanmu tentangku? Aku minta maaf Yuri"

Karena kelelahan juga, Yamada tertidur dikursi dengan tangan yang masih memegang tangan Chinen sampai pagi

dua jam setelah Yamada tertidur tepatnya sekarang pukul enam pagi, Chinen membuka mata dan menatap sekitarnya. dilihatnya Yamada yang sedang tertidur dengan pulas juga tangan Yamada yang masih menggenggam tangan Chinen.

Chinen tersenyum dan berkata lirih

"Gomen ne Ryochan, aku telah membuatmu khawatir. Terima kasih sudah merawatku"

Tepat setelah Chinen mengatakan itu, kakak Chinen datang

"Yuri, kau bangun?"

Chinen memberikan isyarat agar kakaknya tidak berisik.

Kemudian kakak chinen tersenyum

"So ka! kalau begitu aku memanggil dokter dulu"

dokter datang dan melepas slang oksigen milik Chinen. Juga menjelaskan kepada Saya nee, kalau keadaannya sudah mulai membaik tapi masih perlu dirawat sekitar tiga hari untuk pencocokan obat dan rehabilitasi untuk kepalanya.

Setelah dokter keluar Saya nee juga berpesan kepada Chinen untuk tidak lupa makan sekalian berpamitan untuk barangkat kekampus

Chinen memandang wajah Yamada yang sedang tidur dan mengingau meminta maaf kepadanya. 

akhirnya Chinen hanya diam dan berbicara

"itu bukan salahmu Ryochan. Dulu itu aku belum mengerti apa apa."

setelah Chinen mengatakan itu Yamada berhenti dan chinen tersenyum lega

Chinen menyandarkan diri di ranjangnya yang secara tak langsung membangunkan Yamada

" Yuri kau sudah bangun!! kenapa tidak membangunkanku?"

"Kau tidur sangat pulas, bagaimana aku harus membangunmu. aku tidak tega Ryochan!"

"Hiiiuhhh.... bagaimana keadaanmu?"

"Aku sudah baikan. terima kasih telah menghawatirkanku. Bisakah kau melepaskan tanganmu?"

" aaa... gomen. ini kulakukan karena aku tak ingin kau meninggalkan ku Yuri "

"Memang aku mau kemana?"

"Tidak tau. Yang terpenting apakah kamu sudah makan?"

"Belum."

"Yuri, kamu itu harus makan dan minum obat."

"Makanan rumah sakit nggak enak"

"Kalah begitu tunggulah, aku akan memasak untukmu!"

"Tidak usah Ryochan!"

"Kamu diamlah Yuri"

akhirnya chinen menuruti perkataan Yamada dan kembali tidur

"Tunggu lah!" perintah yamada sambil membelai kepala Chinen

***
Yamada meminjam dapur rumah sakit untuk memasak.

Ketika sedang memasak Yamada mempunyai perasaan yang sangat aneh. Tapi tak dihiraukan oleh yamada. Akhirnya Yamada memilih untuk melanjutkan memasak sampai selesai.

***

Kepala Chinen mendadak sakit lagi, karena chinen tidak kuat akhirnya dia hanya menarik sprei yang ada juga memanggil nama Yamada tetapi hampir tak terdengar.

Yamada masuk dengan membawa makanan. tetapi firasatnya benar kini yang dilihatnya adalab Chinen sedang meremas sprei kasurnya. Yamada langsung meletakkan makanan nya dan menghampiri Chinen

"Yuri kenapa?"

"Ryochan sakit. Ryo" belum sempat menyelesaikan perkataannya akhirnya chinen kembali pingsan. dengan segera memanggil kan sensei untuknya

dokter datang dan memeriksa keadaan Chinen juga memasang slang oksigen untuk Chinen.

Setelah itu sensei berbicara kepada Yamada bahwa akan mengadakan pemerikasaan lebih lanjut.

Yamada segera menyetujui dan akan membayar biayanya

***

Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata gegar otak Chinen telah lebih luas.

" Jalan satu satunya yaitu dengan operasi."

"Lakukan secepatnya dokter" perintah yamada

"Saya akan melakukaanya jika keadaan nya telah stabil. untuk sekarang saya tidak berani melakuknya"

"Kalau begitu mohon bantuannya"

俺の大切なともだちTemanku yang berhargaWhere stories live. Discover now