Sebelas

1.4K 174 8
                                    

Seperti layaknya orang-orang rasakan ketika musim dingin berubah seketika menjadi musim semi. Dari hawa dingin yang menusuk tulang hingga badan bergemetar tiba-tiba merasakan kehangatan dan membuat hati sangat bahagia. Mungkin Seperti itulah yang Wendy rasakan sekarang. Saat ia sanfat terpuruk karena masalah ponsel tiba-tiba Suga datang memberinya ponsel baru dengan bonus menjadi kekasihnya. Entah harus bagaimana Wendy sekarang. Rasanya ia seperti beputar-putar disebuah ladang bunga yang sedang bermekaran dengan sangat indah yang sudah ia impi-impikan sejak kecil.

Wendy berlari masuk kedalam kamarnya dengan tergesa-gesa. Sama sekali tak menghiraukan ibu dan adiknya yang menatapnya heran. Wendy menjatuhkan tubuhnya keatas spring bednya. Senyuman diwajahnya sama sekali belum luntur dari beberapa jam yang lalu. Wendy kembali melihat ponsel barunya yang dibelikan oleh pacar barunya. Ia kembali berteriak senang saat halusinasinya kembali kepada beberapa saat yang lalu saat ia ditembak oleh Suga.

Wendy berhenti menjerit bahagia saat ia mendengar sebuah ketukan pintu dikamarnya.

"Kakak! Boleh aku masuk?" Rupanya dia adalah Shon Naeun adik kandung Wendy.
"Masuklah"

Clekk--

"Ada apa?"
"Kakak, boleh aku pinjam usb mu? Aku ada tugas. Dan tugas itu harus diprint. Aku sudah menulisnya dilaptopku tinggal print saja"
"Oh.. sebentar."

Wendy turun dari ranjangnya menuju meja belajar. Wendy membuka laci mejanya dan disana terdapat 3 usb. Yang 2 memang milik Wendy. Tapi Wendy sangat terkejut melihat 1 usb dilacinya tersebut. Bentuknya unik bahkan Wendy tak ingat kapan ia membeli usb itu. Wendy lalu mengambil salah satu usb miliknya dan ia serahkan pada Naeun.

"Ini. Jangan hilang ya itu mahal kau tak akan bisa membelinya"
"Cerewet. Akan aku buang ini ke selokan"
"Pembohong"

Brakk--

Sepeninggal Naeun dari kamar Wendy, Wendy mengambil usb unik tadi lalu Wendy menyalakan laptopnya. Karena keingin tahuannya Wendy pada isi usb tersebut, akhirnya Wendy membuka isi usb tersebut. Wendy mengernyit saat ia melihat isi usb itu. Hanya ada 1 file didalamnya. Dan Wendy tak mengerti itu.

"Demo(becauseiloveu)? Apa ini?"

Wendy lalu double click pada file tersebut. Lalu munculah windows music pada layar laptop Wendy dan musik itu mulai berputar. Wendy mendengarkan lagu tersebut dengan seksama.

"Bagus"

Dengan sekali dengar Wendy menyukainya. Akhirnya Wendy mengambil musik tersebut dan dia kirim keponselnya. Ia berniat untuk menghafalkannya dan mengangkat lagu itu sebagai lagunya untuk ia perform besok di cafe Namjoon.

..

Keesokan harinya Wendy berlatih kemampuan bernyanyinya dirumah dengan semangat 45. Sambil memetik senar gitarnya, Wendy melafalkan lirik dari lagu yang baru saja ia temukan kemarin. Wendy memang dikaruniai otak yang cerdas. Mungkin sekali dua kali ia mendengar sesuatu hal yang baru ia sudah hafal. Apalagi sesuatu hal tersebut adalah yang paling ia sukai. Bisa jadi Wendy bisa menghafalkannya lebih cepat.

Hari semakin larut. Jam dinding menunjukkan pukul 18.30 pm. Menandakan jam pertunjukan Wendy di cafe milik Namjoon sebentar lagi dimulai.

"30 menit lagi. Aku harus bersiap-siap"

Wendy segera bergegas membenahi pakaiannya dan segera melesat pergi ke cafe.

...

Akhirnya Wendy sampai pada tempat tujuan dengan lebih cepat karena saking semangatnya ia ingin menyanyikan lagu barunya terpaksa ia memanggil taxi untuk mengantarnya ke cafe lebih cepat. Tak sabar ingin tampil Wendy membuka pintu cafe dengan terlalu semangat hingga suara yang dihasilkan membuat semua pengunjung disana menoleh kearahnya.

"Wenwen! Jangan banting pintunya seperti itu. Kalau rusak gimana?"

Teriak Namjoon yang sedang berdiri dibalik meja bar. Bukannya takut, Wendy malah menyunggingkan senyuman lebarnya kepada Namjoon dan berlari kecil kemeja bar tempat Namjoon berada. Lalu duduk di salah satu kursi yang tersedia disana.

"Kalau rusak tinggal diperbaiki lagi kan?"
"Iyasih. Hey.. hilangkan senyuman itu! Aku takut melihatnya. You like an psycopath who want to kill me, bruh!"

Wendy merengut mendengar penuturan Namjoon barusan dan menggebrak meja bar dengan kedua tangannya.

"Iam not like those! I just, feel so happy you know!!"
"Wow.. what happen, babe? Is Suga bring a rose special for you this morning?"
"Nope. Itu terlalu biasa, Namjoonie. Ini lebih spesial. Dan aku akan menggunakannya saat aku dipanggung nanti."
"Okay.. terserah yang penting kamu bahagia, Wenwenkuu~"
"Iihh.. iam so sorry, sir. But i has just taken by handsome guy called Suga. Okay!"
"Yes mom. Sudah sana pergi. Waktunya kau perform"
"Hehe--"

Wendy berlari kecil menuju panggung kecil disudut cafe. Tak lupa ia menjunjung gitar kesayangannya. Sebelum ia memulai performnya. Sekelibat ia melihat siluet seseorang yang sangat ia kenali. Sosok seorang pria yang telah berhasil merebut hatinya. Min Suga tengah duduk santai dimeja bar bersama Namjoon. Dan sedang menunggu Namjoon menuangkan segelas Wine untuknya. Wendy tersenyum sekilas dan memulai performnya.

'Sepertinya dia baru datang.'

Jrengg~

"창가에 불어오는 가을바람은 텅 빈 마음을 스쳐 가는데
차가워진 벽에 기대어멀리 밝아오는 새벽하늘 바라보아요~"

"보고 싶지만 가까이 갈 수 없어 이젠 그대 곁을 떠나가야 해
외로웠었던 나의 메마른 그 두 눈에 크고 따뜻한 사랑을 주었던~"

Suara Wendy yang sangat merdu sukses membuat para pengunjung jatuh hati padanya. Buktinya kini mata mereka sama sekali tak ada yang berkedip dan seakan-akan terhipnotis oleh alunan musik Wendy.

Berbeda dengan Suga. Kini yang ia rasakan adalah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya pada sang pujaan hati. Ia sama sekali tak menyesal memilih Wendy sebagai kekasihnya. Namun kali ini Suga merasa ganjal dengan apa yang ia dengar. Seperti ia pernah mendengar lagu itu. Tapi entah kapan. Suga mengernyit mendengar alunan musik ballad Wendy.

"Namjoon, aku sepertinya pernah mendengar lagu ini. Tak aku sama sekali tak ingat."
"Benarkah? Aku baru saja mendengarnya. Mungkin kau pernah membuatnya tapi kau buang karena kau tak suka"
"Bukan. Tapi bisa jadi."

"그대 곁을 이제 떠나는 것을 후회할지도 모르지만 그댈 사랑하기 때문이야
그대만을 사랑하는 걸 잊을 수는 없지만 슬픔 속에 그댈 지워야만 해~"

Seketika Suga berdiri saat mendengar reff lagu yang dinyanyikan oleh Wendy. Membuat kursi yang ia duduki terjungkal kebelakang tapi Suga sama sekali tak peduli itu. Tapi anehnya para pengunjung satupun tak ada yang menoleh kearah Suga meskipun suara kursi jatuh yang dihasilkan oleh Suga sangat keras. Mata mereka tetap tertuju pada gadis yang sedang bernyanyi diatas panggung.

"Aku ingat. Lagu ini-- lagu yang pernah aku buat untuk artismu, Namjoon. Dan lagu ini ada di usb-ku yang hilang."
"Really? Lalu apakah Wendy yang menemukan usb-mu itu?"
"Mungkin"






Hi guys..
Akhirnya selesai juga guys yg 11. Btw sebenernya yg 12 juga udah clear. Tinggal upload aja. Tapi masih belum mantep aja akunya.

Oh iya di episode ini Wendy nyanyi lagu yg judulnya because i love u kan?
Pasti ada yg udah tau dong lagu itu klo kalean fans nya Wendy.
Iyap itu lagu ost Mimi film nya Maz Changmin. Taon 2013 kalo gak salah. Kan yg ngisi ost Wendy kan. Kalo kalian belum tau coba searching youtube Wendy - Because i love u ost Mimi ntar bakal keluar kok yg real dri smtown.

Oke udah gitu aja dulu dari aku. Tunggu yang ep.12 yaa..

Keep waiting aja lah pokoknya.
Oke?
Sabar yaa..

See you guys 👋

PRODUCER✔Where stories live. Discover now