27

717 63 11
                                    

"CUK LO DIRUMAH KAN?"

Manaka menjauhkan hpnya dari telinga. Akanen teriak gak kira-kira, langsung kedenger ngiung saking kencengnya.

"Iya lah. Aing kan masih skorsing." Jawab Manaka ogah-ogahan, suaranya masih serak khas bangun tidur.

"Ntar pulang sekolah gue mau cerita!! Jangan kemana-mana!!"

"Iya."

Manaka langsung lempar hpnya kesembarang arah sampe kedenger bunyi prakk. Pas mau pindah posisi tidur jadi miring, dia sadar kalo Rika masih peluk dia erat banget.

Semalem mereka begadang maen pes, sampe lupa waktu, tidur pas jam 5 pagi. Selain main pes tau lah ngapain. Tapi kebanyakan sih bercanda, ngobrol ngalor ngidul. Nyampah snack sama es krim. Maraton nonton serial 13 reasons why.

"Rika lepas dulu deh.."

"Hm?

"Aku mau bangun."

"Nanti aja, masih ngantuk." Rika malah makin erat meluknya.

Karena Manaka juga gamau bangun, akhirnya dia ikutan merem lagi.

Baru sejam kemudian Manaka beneran bangun. Ngulet sambil berdiri, terus langsung bergidik pas liat kamarnya penuh banget sama sampah bekas makanan ringan. Bekas eskrim sampe di semutin.

"Mau dibantuin gak?"

Manaka noleh, liat Rika ngucek-ngucek mata.

"Gausah udah mau selesai." Jawab Manaka sambil masukin sampah ke kantong plastik gede. Abis itu disapuin, karpetnya di keprukin, lantainya di pel juga.

"Mau ada orang apa gimana sih segala di beresin sampe kaya gitu?" Rika berkomentar.

"Banyak semut! Gara-gara kamu nih nyampah."

"Lah kok aku?"

"Yang beli banyak jajanan siapa? Yang jajannya di buka doang terus dimakannya dikit siapa?"

"Gatau, wleeee..." Rika langsung kabur ke kamar mandi.

Hampir sejam kemudian Rika baru selesai mandi. Gatau pake apa itu wanginya sampe semerbak gitu dikamar Manaka, bahkan hidung Manaka yang lagi kehilangan fungsi semestinya pun bisa mencium harum menyengat itu. Bau soklin lantai sama si stela langsung kalah begitu Rika keluar kamar mandi.

"Berendem di parfum apa gimana ini wangi udah kaya kembang tujuh rupa?"

Rika gak jawab, sibuk lepasin handuk, terus make daleman di depan Manaka. "Aku pake baju kamu aja ya?"

"Terserah."

"Keringin rambutku dong!" Rika nyodorin hairdryer ke hadapan Manaka setelah selesai dibaju.

"Gamau! Aku juga mau mandi! Sendiri lah!"

"Biasanya dikeringin sama orang tau!"

"Apaan anjir ih manja  udah gede!"

"Lah orang Risa -nya yang--"

Manaka langsung narik nafas pendek begitu Rika enggak lanjut ngomong. "Yaudah sini."

"Biasanya Risa yang suka keringin rambutku." Rika tiba-tiba curhat.

"Mulai sekarang sendiri lah, kan katanya mau mandiri. Gimana kalo keterima di ugm coba, hidup sendiri. Gabakalan ada yang mau ngeringin rambut kamu."

"Yaudah sana mandi, aku ngeringin rambut sendiri aja."

Manaka senyum, terus meluk Rika dari belakang, menyingkirkan rambutnya yang basah agar dia bisa menghirup aroma yang menguar dari leher Rika.

[2] No One Like UsWhere stories live. Discover now