H - 7 Pernikahan

1.9K 100 2
                                    

Eza POV
Hari ini aku berniat buat pulang ke Jakarta buat persiapan acara akad nikah minggu depan, niatnya sepulang kerja aku langsung berangkat ke Jakarta tapi belum tau jadi apa enggak. Sebenarnya sudah dari semalam aku packing dan udah aku masukin semua kemobil.
Akupun berjalan masuk kedalam ruanganku namun aku dihadang oleh dokter Ifan,
"Pagi nyonya Edi" sapa dokter Ifan.
"Pagi juga, bentar gak salah dokter tadi sapa saya? " tanyaku binggung.
"Apanya yang salah, benarkan bukannya minngu depan mau akad sama Lettu Edi, eh salah maksud saya Kapten Edi" ucap nya sambil bercanda.
"Ih dokter Ifan bisa aja, yang pertama memang benar tapi yang ucapan kedua kayaknya belum deh masih proses insaallah " ucapku sambil berdoa.
"Tapi benar kan kalok mau naik pangkat ?" tanya dokter Ifan.
"Kayaknya, tapi belum bilang tu" ucapku.
"Ya sudah, kalok begitu saya pergi dulu" ucapnya sambil berjalan menjauhiku. Akupun langsung masuk keruanganku untuk melakukan tugasku sebagai dokter.
******
Jam sudah menunjukkan pukul 12.40 aku baru selesai tugas, akupun mengambil tas dan keluar menuju kantin untuk beli makan siang, sampai di kantin rumah sakit aku bertemu dengan dokter Widy dan suster Ana sedang makan aku langsung menghampirinya.
"Selamat siang" ucapku.
"Siang dokter Eza, udah makan dik? " jawab mereka berdua bersamaan
"Ini mau ambil" ucapku sambil berjalan menuju tempat makanan, aku memilih nasi kuning dan ayam goreng suir pakek selada, setelah itu aku menghampiri mereka untuk makan bersama, saat asik makan tiba-tiba dokter Widy bertanya.
"Dokter Eza kapan cuti, bukanya minggu depan acaranya? " tanya dia.
"Iya, habis ini mau berangkat ke Jakarta"jawabku sambil menyantap makananku.
"Naik apa dok" ucap Suster Ana.
"Naik mobil" ucapku santai.
"Apa? Sendirian? " ucap mereka berdua bersamaan
"Iya, ih gak usah teriak juga" ucapku.
"Dokter berani?, jauh dok" ucap Suster Ana.
"Udah biasa, nanti kalok mobilnya disini gimana, susah besuk"tutur ku. "Gini aja, dokter telfon lettu Edi aja" ide dokter Widy
"Baiklah aku bicarain nanti, oh ya duluan ya" pamitku karena aku sudah selesai makan.
"Oke hati-hati dokter, good luck nikahnya" bilang dokter Widy.
Selesai itu aku langsung menuju parkiran mobil dan keluar dari halaman rumah sakit.
Aku sudah menguatkan tekadku untuk pulang ke Jakarta naik mobil sendiri.
"Bissmillah selamat sampai rumah " batinku sambil menyetir
                  *******---******
Author Pov
Dilain tempat Sendra sedang mengurus bekasnya untuk kenaikan pangkatnya setelah 1 Bulan penuh mengikuti tes dan lain sebagainya.
Saat Sendra melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 13.36 Sendra langsung keluar dari ruang kerjanya dan menuju masjid untuk melakukan sholat zhuhur,tak lupa Sendra berdoa agar segala urusanya di permudah oleh Maha Pencipta.
Selasai sholat Sendra langsung kembali aktivitasnya.
Saat Sendra fokus dengan pekerjaannya tiba-tiba Serda Gilang datang dan berkata
"Selamat Sore Lettu anda disuruh keruangan komandan sekarang juga " ucap Serda Gilang
"Memang ada apa?" tanya Sendra panik
"Saya tidak tau, tapi dari raut wajahnya beliau kelihatan marah" ucap Serda Gilang.
"Baik mari kita kesana" ucap Sendra sambil memakai baretnya.
Sendra pun menemui komandannya sekitar setengah jam Sendra didalam ruangan itu, Serda Gilang yang menunggu di luar ruangan tidak tau apa yang terjadi didalam ruangan itu tiba-tiba Serda gilang mendengar suara pintu dibuka ternyata Sendra yang keluar dan Serda Gilang pun langsung bertanya tanpa jeda kepada Sendra.
"Lettu ada apa anda disuruh menemui beliau ? Apa anda dapat tugas lagi, apa yang lain Lettu? " ucao Serda Gilang
"Hei... Kau ini gak sopan dengan atasan mu ini, beri hormat" ucap Sendra
"Hormat lettu, maafkan saya? " ucap Serda Gilang.
"Ya, tidak ada apa-apa, cuma tadi saya ditanya soal kenaikan pangkat saya" ucap Sendra santai.
"Begitu, izin lettu saya akan melaksanakan tugas saya yang belum selasai, hormat" ucap Serda Gilang sambil hormat kepada Sendra. Sendra pun mengizinkan dan menerima Hormatnya. Setelah menemui Komandan tadi Sendra kelihatan capek dan ada yang dipikirkan , entah dia sedang memikirkan apa, namun selama seminggu ini Sendra harus jaga pos setiap hari soalnya dia akan minta cuti untuk pernikahannya yang kurang 1 minggu lagi.
Selesai mengerjakan tugas yang numpuk di meja Sendra langsung balik ke barak buat siap-siap jaga malan nanti, tiba-tiba Sendra kepikiran dengan Eza langsung Sendra mengambil Hpnya disaku dan menghubungi Eza.
"Tu... Tut.... Tut....
"Tut.... Tut..... Tut...
"Tut.... Tut.... Tut....
Tak ada jawaban dari Eza, Sendra pun khawatir dengan Eza soalnya dari semalam mereka berdua sama-sama sibuk dengan aktivitanya masing-masing samapai samapi lupa menghubungi satu sama lain, Sendra mencoba menelfon dokter Ifan.
"Tut... Tut.... Tut...
"Tut.... Tut.... Tut....
"Tut.... Tut.... Tut...
Dokter Ifan pun gak bisa dihubungi Sendra langsung meraih jaketnya dan berlari keluar barak untuk mengambil motornya dan pergi kerumah sakit. Selama diperjalanan menuju rumah sakit Sendra memohon semoga Eza tidak ada apa-apa.
Sampai di halaman rumah sakit Sendra langsung memarkirkan motor dan berlari menuju lobby rumah sakit, saat dilobby Sendra bertemu dengan dokter Widy.
"Selamat sore Lettu Edi! " sapa dokter Widy
"Sore, apa anda temannya dokter Eza? " tanya Sendra serius.
"Iya benar, ada yang bisa saya bantu "Tanya dokter Widy.
"Apa dokter Eza masih ada jam praktek?" tanya Sendra.
"Oh maaf dokter Eza sudah lepas praktek dari 3 jam lalu, sebentar tadi saya sempat 0 dokter Ezㅈㅈ00a dikantin dan beliau bilang kalok mau pulang ke Jakarta naik mobil sendirian, terus saya suruh izin ke anda" jalas dokter Widy.
"Baik terimakasih " ucap Sendra kemudian berlari keluar menuju parkiran.
******
Selesai sholat maghrib Eza kembali kemobil dan melihat Hp dan ternyata ada banyak panggilan telepon dari Sendra Eza mencoba menelfon Sendra namun tidak ada jawab Eza pun mengirimkan pesan
Eza Ramadhani
"Bee... Maafin adek ya, adek gak pamit kalok mau pulang ke Jakarta.
Mungkin kakak lagi piket makanya adek telfon gak aktif" pesan Eza Ezapun melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
Sedangkan Sendra sedang melaksanakan jaga malam dengan kawanannya, namun Sendra tetap memikirkan bagaimana keadaannya Eza,teman yang mengajak ngobrol merasa aneh dengan keadaan Sendra, Lettu Iyar bertanya kepada Sendra.
"Lett kenapa raut muka kamu kayak orang cemas gitu? " tanya Lettu Iyar.
"Saya lagi kepikiran sama calon saya" ucap Sendra langsung
"Memengnya kenapa? " tanya lagi.
"Dia pulang ke Jakarta sendirian naik mobil dan saya gak tau, dia juga gak pamit, saya takut jika calon saya kenapa-napa " tutur Sendra
"Ya semoga dia baik-baik saja, nanti selesai jaga kau telfon dia" ucap lettu Iyar.
"Baiklah, semoga dia gak papa" doa Sendra.
"Amin, oh ya selamat atas kenaikan pangkat kau, akhirnya doa kapten terkabul" ucap Lettu Iyar.
"Alhamdulillah, tapi saya belum dilantik jadi Kapten" jawab Sendra dengan senyuman.
"Bukanya sudah ya?" tanya lettu Iyar.
"Seharusnya sudah tapi, setelah saya nikah katanya" ucap Sendra.
Merekapun berbincang-bincang sampai tidak terasa jika sudah selesai tugas jaga, Sendra langsung berjalan menuju baraknya untuk beristirahat namun Sendra ingat dengan Eza dan mengaktifkan ponselnya dan ternyata ada telfon dan pesan dari Eza.
Eza Ramadhani
"Bee... Maafin adek ya, adek gak pamit kalok mau pulang ke Jakarta.
Mungkin kakak lagi piket makanya adek telfon gak aktif".
Sendra langsung menelfon Eza
"Tut.... Tut..... Tut...
"Halo asalamualaikum kaka? " salam Eza
"Walaikumsalam, adek sekarang sampai mana? " tanya Sendra khawatir.
"Ini baru aja masuk pagar perumahan, kakak kok belum tidur jam segini? " tanya Eza balik.
"Baru pulang, ya udah kalau gitu " ucap Sendra singkat.
"Oke, kakak juga istirahat jaga kesehatan ya" sehat Eza.
"Asalamualaikum "
"Walaikumsalam"
Sendra menaruh ponselnya di meja dekat tidurnya.
                           ******

Sekian cerita dari saya maaf kalok updet ceritanya lama banget,
Karena author lagi fokus belajar, cerita ini buat hiburan saat penat belajar aja.
Makasih udah dikasih vote...
☆☆☆☆

My boyfriend is Militer 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang