MIN YOONGI

974 80 10
                                    
















Hani POV












Cahaya pagi membangunkan ku dari tidur nyenyak ku, sungguh ini benar-benar mengganggu. perlahan kulangkahkan kaki ku menuju kamar mandi dengan langkah sempoyong dan mata yang belum terbuka dengan baik. pagi ini aku harus kembali mencari apartemen.


setelah selesai membenah diri, aku segera menemui Yoongi untuk meminta izin padanya. Kulihat dia sedang tidur disofa. sepertinya sepanjang malam ia tidur disofa. masih ingat dengan kemarin? tentang dia yang memelukku dan menyebutkan nama seorang wanita.


ku amati wajah putihnya yang sangat damai, tanpa sadar aku duduk dilantai lalu memandang lekat wajahnya. tangan ku mulai merapikan anak rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya, perlahan tanganku turun untuk memgelus pipinya. entah perasaan darimana aku nekat melakukan semua itu.


DDRTTTTTT


Aku segera bangkit waktu ponsel milikku bergetar.


"ahh halo."

"............"

"hahh benarkah?????" Aku menutup mulutku, aku sadar bahwa suaraku besar karna aku menjerit.

".........."

"baiklah aku akan segera kesana"


aku menutup teleponnya dan segera bergegas ketempat yang akan ku tuju. saat ingin membuka pintu, aku langsung berbalik menatap Yoongi sekilas lalu kembali keluar.




Hani POV end






.








"Apa anda tidak bisa melihatnya lagi?!" Saat ini Hani sedang berada di sebuah kantor penerbit buku.

"Sekali lagi Maafkan kami Hani-ssi."

Hani menghela nafasnya berat, kali ini tulisan yang ia kerjakan ditolak, Hani tidak tau kenapa cerita miliknya bisa ditolak. Hani menundukkan kepalanya cerita yang ia buat benar-benar membuatnya lelah tapi percuma, cerita miliknya telah di tolak secara mentah-mentah.

Hani lalu mengangkat kepalanya dan menegakkan tubuh ramping miliknya tidak lupa dengan senyum penyemangat untuk dirinya sendiri, Hani mulai berdiri lalu meninggalkan tempat ini tidak lupa memberi hormat kepada sang editor.


~


Saat di bus Hani hanya memikirkan tempat tinggal ia sangat bingung harus berkata apa pada Yoongi karena dirinya belum mendapatkan tempat tinggal. Ia yakin hari ini pasti Yoongi akan mengusirnya duluan.

"Huftttt."

Helaan nafas kasarnya berhembus sembari memegang knop pintu utama, di dorongnya pelan pintu besar itu dan disambut dengan detuman musik yang sangat keras. Min Yoongi sedang berlatih.

Hani berlalu begitu saja menuju kamarnya, ia tidak ingin mengganggu apa lagi mengintip diam-diam si pria pucat, moodnya benar-benar sangat tidak baik karena masalah tadi ditambah memikirkan tinggal dimana dirinya yang malang ini. Kasihan~

Min Yoongi menghentikan musiknya dan berjalan ke dapur untuk melepas dahaganya, tapi maniknya tertuju pada gadis berambut purple grey tersebut.

"H heyyy ada apa denganmu? Kenapa meraung begitu?" Min Yoongi menepuk bahu Hani sedikit keras, merasa kasihan karena gadis itu meringkuk dilantai sembari menangis sesegukan.

"Hikkssss hidupku yang menyedihkan hiksss Eommaa Appaa aku rindu." Hani menangis kencang, meraung-raung dengan lirih.

"Heyy bodoh bangunlah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

^MYG^ Full House ^17+^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang