Sandia-9

3.4K 135 2
                                    

Hari ini Irma sedang berada di rumah Sania.
Iya.

Mereka sedang di kamar Sania. tentu saja mengobrol.

Sania hanya diam saja mendengarkan. Ia tentu saja ingin marah atas perlakuan Irma selama ini.Tapi bukan salah Irma.Ini salah masa lalu Irma yang membuatnya begini.

"Eh San.Lo kenapa gak sekolah sih?Gue kangen bully bareng lo."Ucap Irma.

Di balik pembullyan Irma.Irma kangen sama Sania.Dulu mereka selalu ngebully bareng.

"Kenapa?Ada target baru?"Tanya Sania. Pura Pura tak tahu.

"Iya.Ada murid nerd cewek baru. Dia temen Andi"Jelas Irma.

"Lo bully kek mana?"Tanya Sania.

"Kayak biasa. Cuman keknya gue keterlaluan deh. Soalnya gue bilang dia anak babu."Ucap Irma jujur.

Tentunya setelah lama berteman dengan Sania.Irma tak bisa berbohong dengan Sania. Dan satu lagi Sania itu Psikolog.

"Keterlaluan banget itu. Terus Si Andi diem aja. Ngeliat temennya di bully sama lo?"Tanya Sania.Masih dengan topengnya.

"Gak.Si Andi meluk di Sina.Cewek nerd itu. Terus pas Gue berhenti Si Sina ngebales."Ucap Irma.

"Terus?"Tanya Sania.

"Gak ada. Cuman sebelum gue bully kan gue bilang tuh dia anak babu.Nah dia nampar gue. Berani banget kan?Makanya gue bully"Ucap Irma.

"Ma...Ada gak cara lain untuk ngebales masa lalu lo?Lo itu malah ngelampiaskannya tuh ke orang gak bersalah. Jujur,Gue emang ikut dalam ngebully tapi itu semua untuk kesenangan lo.Gue pengen lo ngerasain hal yang berbeda di SMA."Jelas Sania.

"Gue gak tahu San.Gue juga capek kek gini. Tapi satu yang harus lo tahu.Gue gak terima masa lalu gue. Dimana gue harus kehilangan semuanya. Dan satu lagi,Dulu juga gue gak bersalah"Ucap Irma Lirih yang memunculkan air mata di mata kedua mereka.

*****
"

Sania,Irma...Bangun"Teriak Lauren dari bawah.

Sania dan Irma yang menginap di rumah Sania pun turun dengan wajah yang mengerikan. Mata berkantong hitam.

"Loh?Kalian kenapa?"Tanya Lauren melihat kedua anaknya seperti Monster. Memang Irma sudah Lauren anggap sebagai anak sendiri.

"Abis nonton Drakor ma"Ucap Irma. Memang setelah mereka curhat mereka menonton drakor.

"O Yasudah.Kalian makan dulu sana. Mama mau bangunin ayah dulu"Ucap Lauren dan berjalan menuju kamarnya.

"Ma...Nanti kita joging yuk"Ajak Sania.

"Terserah."Jawab Irma lemas.Memang setelahnya mereka nonton Drakor tapi pikiran Irma yang ke mana mana. Ia masih berpikir pembicaraannya tadi.

Tak lama.Rafa dan Lauren datang dan langsung duduk. Lauren menyiapkan Rafa makanan.

Kangen dulu Batin Irma. Membuat dirinya tak sadar meneteskan air mata.

"Loh Irma kenapa?"Tanya Rafa yang melihat teman anaknya menangis.

"Hah?Gakpapa"Ucap Irma yang tersadar dari lamunannya.

"Gak usah dipikirin"Ucap Sania Lirih dan berbisik ke Irma.

Kini Irma dan Sania telah bersiap ingin joging sekitar rumah Sania.

Mereka pun keluar dengan tertawa karna lelucon yang dibuat Sania.

Gue seneng lo kek gini Batin Sania.

"Ma..Lo kesurupan apa?"Tanya Sania.Melihat Irma yang sedari tadi tertawa tanpa henti.

"Hai san"Ucap Sandi yang kini sedang pemanasan di depan Rumahnya. Melihat Sania dan Irma.

Irma yang sedari tadi tertawa menjadi berhenti. Diam tak bergeming.

"Oh..Hai san"Ucap Sania dengan senyumnya.

"Kita sama sama San yah?"Ucap Sandi lalu ia lari lari kecil ke rumah Sania.

"Haha Iya"Ucap Sania.

"Siapa?"Tanya Sandi ke Sania. Walau ia sudah tahu. Tapi untuk formal saja.

"Oh ini. Temen aku Irma"Ucap Sania memperkenalkan Irma yang diam membeku.

Sandi pun mengalurkan tangannya untuk berjabat tanda perkenalan namun di hiraukan oleh Irma yang sedari tadi diam menikmati wajah Sandi.

"Sandi"Ucap Sandi memperkenalkan dirinya.

Sania yang melihat Irma yang hanya diapun segera menyenggol tangan Irma.Dan Irma pun tersadar.

"Ehh iya.Maaf Gue Irma"Ucap Irma.

"Mau joging?"Tanya Sandi.

"Iya"Spontan Irma yang menbuat Sandi terkekeh.

"Bareng?"Tawar Sandi.

"Boleh"Ucap Irma.

Mereka pun lari lari kecil.

"Lo darimana?"Tanya Irma yang sedari tadi kepo tentang kehidupan Sandi.

"Amerika"Ucap Sandi.

"Udah lama?"Tanya Irma.

"Dari kecil."

Sedari tadi hanya mereka yang meramekan lari mereka sedangkan Sania hanya fokus ke lagu yang sedang diputar oleh headphonennya.

Namun dibalik itu. Sania diam diam memperhatikan Irma.

Gue seneng kalo lo seneng. Akhirnya setelah lama gue nunggu ternyata ini jawaban Tuhan atas doa doa gue dan lo.

Tbc

Couple fake nerd(Complete)#wattys2018 Where stories live. Discover now