[15] Ai no Kanashimi

1.5K 70 6
                                    

Ai no Kanashimi = Kesedihan Cinta

Warning : OOC, Typo bertebaran, Gaje, de el el.

Selamat membaca


Ting Tong

Seorang gadis berambut indigo sedang berdiri menghadap sebuah pintu utama dari rumah yang mewah sambil menekan bel rumah tersebut. Hinata bergerak gelisah.

Cklek!

Pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya. Wanita tersebut membungkuk setelah tahu siapa tamu tersebut. Hinata yang melihatnya langsung kikuk.

"A-ano, Hiro-san tak perlu membungkuk seperti itu padaku." Jelas Hinata sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya.

"Gomenasai, Hinata-sama. Anda mencari Tuan muda?" Tanya Hiro dengan sopan.

"Ha'i, Hiro-san. Toneri-kun ada di rumah?"

Wanita itu mengangguk sopan dan mempersilahkan Hinata untuk masuk.

"Saya akan memanggil Tuan muda, Hinata-sama." Ucapnya sambil menunduk hormat.

"Iie, Hiro-san. Biar aku saja, Toneri-kun ada di kamar kan?" Tanya Hinata sambil melihat-lihat betapa mewahnya bangunan tersebut. Meskipun ia sering kesini, tetapi ia tidak bosan untuk melihat-lihat beberapa benda mewah di sekitarnya.

Hinata segera berjalan menuju sebuah ruang yang diduga sebagai kamar sahabatnya setelah Hiro menjawab pertanyaannya. Hinata perlahan menaiki tangga. Ia sudah terbiasa mondar-mandir di rumah ini.

Hinata berhenti berjalan setelah sudah berdiri di depan kamar sahabatnya. Ia membuka pintu tanpa mengetok pintu tersebut. Terpampanglah suasana kamar tersebut. Yang biasanya bersih dan rapi sekarang sudah menjadi kotor dan berantakan. Hinata yang melihatnya bergidik dan menghela nafasnya. Ia berjalan mendekati seseorang yang masih bergelung di kasurnya.

DUAKH!

BRUK!!

Seseorang itu jatuh dengan tidak elitnya dari kasur. Ia mengaduh kesakitan sambil mengelus-elus bokongnya. Ia menoleh kepada pelaku yang tega menendang bokongnya. Hinata bersidekap dengan tampang angkuhnya. Toneri yang melihatnya hanya menelan salivanya dengan sulit.

"He~ sekarang kau jadi jorok ya dengan kamar seperti ini?" Tanya Hinata sambil menyeringai. Toneri yang melihatnya langsung bergidik ngeri. Satu hal yang harus diketahui, kalau Hinata marah nasibmu mungkin akan menyedihkan. Apalagi Hinata mencintai lingkungan yang bersih.

"Hehehe, chigau Hinata emm-" ucap Toneri sambil menggaruk tengkuknya dengan kikuk.

"Bersihkan kamarmu dan juga dirimu sendiri. Dalam waktu 30 menit jika masih ada yang kotor maka aku akan menyita semua koleksi anehmu." Ucap Hinata sambil berjalan menuju pintu dan membanting pintu itu dengan kasar.

"Apa salahku, Kami-sama?" Ucapnya sambil berdiri dan segera menuju kamar mandi.

The Famous Girl ♡

Hinata POV

Hah!

Entah sudah kesekian kalinya aku menghela nafas lelah. Aku sedang duduk manis di sofa ruang tamu ditemani beberapa camilan dan teh hangat.

'Apakah aku terlalu kejam padanya?' Ucapku dalam hati. Aku bersandar pada sandaran sofa tersebut sambil memijit pelan pelipisku.

The Famous GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang