part 1

267 73 84
                                    

Kenalan lagi kagak masalah kan? Tak kenal maka tak sayang. Siapa tau begitu kenal kita saling sayang

~Syilla Ardiana~


Matahari mulai mengintip jendela kamar Syilla. Gadis berusia 16 tahun yang selalu saja ceroboh, ceria, keras kepala, percaya diri yang terlalu tinggi, dan.. bego?
jangan deh jangan bego. Masa cantik begini dibilang bego. Syilla mempunyai prinsip bisa tidak bisa, harus bisa.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Syilla bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Syilla juga membangunkan Salsa dan juga mama nya untuk sholat subuh berjamaah. Papanya ada pekerjaan di luar kota. Satu minggu sekali papanya pulang kerumah.
Syilla segera bersiap siap dan langsung mengacir ke kamar Salsa, kakak nya. Usia Salsa 17 tahun.

Tok..tok..

Tidak ada jawaban dari Salsa, "pasti si kebo akut tuh masih tidur,"gerutu Syilla.

Salsa Ardiana, kakak Syilla yang merupakan anak pertama dari keluarga Ardiana.

Syilla segera membuka pintu kamar Salsa.

"Kak bangun woi. Kalo lo gak bangun lo kesiangan. Kalo kesiangan lo telat. Kalo telat lo gak sekolah. Kalo gak sekolah gak dapet nilai. Kalo gak..."

Bugh..

"Eh sakit bego," protes Syilla yang kena timpuk bantal oleh Salsa.

"Lo yang bego anjir. Ngapain sih lo," jawab Salsa.

"Bangun. Sholat subuh."

Dengan perasaan kesal, marah, iri dan dengki hehe kenapa iri dan dengki sih, Salsa bangun untuk menunaikan sholat.

Setelah sholat subuh Syilla dan Salsa bersiap untuk pergi ke sekolah.

Syilla turun ke lantai bawah menuju meja makan tapi Syilla tidak makan karna buru-buru.

"Ma roti nya Syilla bawa ke sekolah aja ya?Syilla langsung berangkat. Soalnya ada yang harus Syilla kerjakan di sekolah."

"Lo gak bareng gue?" tanya Salsa.

"Nggak, gue gak mau berangkat bareng orang jomblo yang suka marah-marah," jawab Syilla mengejek.

"Dasar, gak sadar kalo lo juga jomblo ogeb," gerutu Salsa.

"Gue bakalan dapat cowo secepatnya. Nyesel lo ngomong kek gitu," jawab Syilla dengan percaya dirinya.

Salsa memutar bola matanya malas. Susah memang jika berdebat dengan Syilla. Percuma.

"Syilla berangkat dulu ma assalamu'alakum," Syilla pamit sambil mencium tangan Ana, mamanya.

"Waalaikumussalam. Hati-hati Syill," jawab Ana.

****

"Tumben berangkat pagi?" tanya Nayla,teman sebangku Syilla.

"Diem lo. Gue belum nyelesaiin tugas gue nih. Mending pinjemin bentar buku lo ke gue," jawab Syilla memaksa Nayla agar diberi contekan. Kemarin memang Syilla tidak belajar. Syilla malah membaca novel sambil mendengarkan musik.

Menurut Syilla membaca novel dengan mendengarkan musik merupakan moodboster.

"Lo mah enak tinggal salin jawaban. Lah gue? Perang rumus semaleman nih," gerutu Nayla yang masih bisa di dengar oleh Syilla. Syilla hanya tersenyum manis tanpa dosa.

"Halo gais. Katanya ada anak baru dikelas ini loh. Ganteng banget anaknya," kata Sonia heboh.

Sonia, Nayla, dan Syilla adalah teman dari SMP hingga sekarang. Sonia dan Nayla suka ceplas-ceplos saat ngomong. Tidak tau tempat dan situasi nya.

Because IceWhere stories live. Discover now