48

591 100 1
                                    

15.08

Untuk beberapa hari ke depannya , gaada hal menarik yang perlu gue jelaskan. Intinya hari ini adalah hari penting untuk kakak gue dan gue.

Ini hari pembagian rapot di sekolah gue, sekalian pernyataan kelulusan. Aneh banget ya sekolah gue ini berasa semuanya dicepet-cepetin. Alesannya 'sih buat ngehemat waktu buat kelas 12 yang siap-siap ujian masuk perguruan tinggi.

Beda sama sekolahnya si Namjoon. Dia bilang ke gue kalo dinyatakan lulusnya hari Jum'at nanti. Begini aja gue udah deg-deg an.

Kembali lagi ke posisi gue sekarang, seluruh kelas dari tiga angkatan ini dikumpulkan di gurun sahara yang kita kenal sebagai aula. Gue, dengan seragam lengkap, duduk di apit Saemi yang nguap-nguap dan Changkyun yang kabur dari barisan kelasnya.

"Udah lama ga ketemu, tau-tau udah lulus aja kita" komentar Changkyun tiba-tiba. Iya 'sih. Gue aja udah lupa kapan kita terakhir ketemu.

"Pas nonton di rumah gue waktu itu bukan 'sih? Lupa gue"

"Iya kali. Kapan-kapan nobar yuk, di rumah Kihyun tapi entar"

"Udah lulus dia nying"

"Oiya"

Kita balik merhatiin kepala sekolah yang mengeluarkan keluh kesalnya di atas mimbar.

"Gimana hubungan lu?" Pertanyaan acak dari mulut Changkyun. Gue angkat bahu.

"Biasa aja"

"Lu tau dia mau kuliah di mana?"

"Kurang tau 'sih.. tapi jurusannya musik kali? Apa itu namanya"

"Performing Art? Dia mau jadi artis?"

"Iya kali ya" gue ngegeleng. "Gue gatau. Kayaknya dia kuliah juga bakal jauh deh"

"Hmmm. Ga takut kesepian lu kalo ditinggal kuliah jauh?"

"Kan ada elu" kalimat yang ga gue sangka ngebuat Changkyun diem begitu aja. "Chang?"

"Mmmm... Iya. Ada gue ya" dia ngomong, tapi nadanya kayak muak gitu. Oke mungkin dia lagi ga pengen diajak ngomong?

"Terus abis ini mau ngapain lu? Ke sekolah Namjoon?"

"Lah? Namjoon.. Namjoon setau gue bukan hari ini dah"

"Lah"

"Sekolahnya aneh"

"Lah"

"Sekali lagi lah gue colok:)"

"Lah berani?:)"

Dih:) tapi gue emang ga berani nyolok anak orang 'sih. Sialan.

Setelah pengumuman kelulusan dua tiga angkatan telah diumumkan, aula mendadak ricuh. Bukan karna ada yang ngajak pasea, tapi emang biasanya setelah kelulusan ini suka rame.

Jadi gini.

Kak Seokjin menjelaskan.

Kalo di sekolah ini, setiap ada yang lulus, mereka bakal ngasih dasi mereka ke adek kelas sebagai penyemangat dan tanda untuk segera menyusul mereka. Untuk yang cuman naik kelas, ya berebutan dapet dasi.

Gue sih wanita berprinsip; pergi selagi bisa. Tapi sayang, semenit setelah upacara kelulusan selesai, gue terdorong hingga ke dinding. Emang cuman gue seorang, Changkyun gue liat tadi berusaha masuk kerumunan sementara Saemi... Entah kemana manusia itu pergi.

Gue berusaha untuk ga terdorong lagi, setidaknya mungkin bisa merangkak di dinding dan keluar perlahan.

Dan gue berhasil keluar.

Tanpa ada hambatan, atau jenis gangguan yang diberikan authornya agar cerita terlihat menarik, gue keluar dengan selamat. Kiranya gue mau nungguin aja di luar aula, tapi tiba-tiba ada yang keluar dari pintu.

"Di sini kamu!"

Gue kaget.

"Kak Hoseok?" Lah. "Kenapa dah?"

"Ih kamu" Kak Hoseok ngos-ngosan. "Dicariin juga"

"Ngapain nyariin? Ohiya" gue nepok pundaknya. "Selamat ya kak lulus. Mau ke uni mana nih? Terus jurusan apaan?"

"Aku? Aku..." Kak Hoseok ngelap keringatnya. "Um. Nanti liat aja kamu hehe"

Anjir:) liat di mana woi.

"Ohiya. Keburu lupa" Kak Hoseok lepas dasinya perlahan. Mata gue terbuka.

"WOI WOI KAK MAU NGAPAIN????" Ampun dah masih suci mata gue ini:")))

"Mau ngapain?" Dasinya terlepas dari kerah baju, Kak Hoseok melingkarkan ya ke kerah gue. "Mau di kasih lah"

"Ke gue?"

"Engga, ke sapi" kak Hoseok mendecak. "Ya ke kamu lah:("

"Ohh" gue cekikikan. Najis jadi gini gue. "Widih. Makasih loh kak. Gue ga nyangka bakal dapet"

"Kok gitu 'sih? Emang si Jin ngga ngasih?"

"Gatau dah manusia itu ilang kemana" gue menghela nafas. Kok baru kerasa capeknya ya. "Gue juga pengen pulang lagi"

"Loh, belom apa-apa udah pulang" Kak Hoseok senyum. "Eh tapi kalo kamu mau pulang, aku boleh anter ga?"

"Yeh emangnya bisa lu kak?"

"Ya engga 'sih" Kak Hoseok ngusep lehernya. "Emang ga bisa, tapi kan bayarin Grab sabi kali:)"

Iya deh terserah:)

Akhirnya kita berdua berdiri bareng di luar aula, nungguin orang-orang keluar. Diem aja kita, gatau apa yang Kak Hoseok pikirin sementara gue berpikir gimana kedepannya tanpa kelas 12.

Bakal sepi.

Gaada Kak Hoseok.

Gaada Kak Seokjin.

Wonho, Kihyun, Shownu juga.

Kak Jimin, naik ke kelas 12. Dia bakal sibuk.

Namjoon....

Dia juga bakal ikut pergi.

Dan gue..

Nyangkut sama Saemi, Changkyun, sama Jooheon. Tapi karna gue udah lama ga ngobrol pasti bakal canggung.

Gue udah lama ga ngobrol karna... Namjoon. Gue terlalu sibuk sama Namjoon sampe lupa sama temen-temen gue.

"Hyejin"

Gue nengok karna merasa terpanggil. Di sebelah Kak Hoseok ada Kak Seokjin.

"Acaranya udah selesai. Ayo pulang"

Dan gue pulang gitu aja tanpa ada pembicaraan.

ColenakWhere stories live. Discover now