Part 19 - Penjelasan Davin

55K 2.1K 14
                                    


Renata Pov

"iya kamu lagi hamil 2 minggu, kamu senangkan bisa hamil lagi" katanya dengan senang

"ya allah maaf aku sudah berbuat bodoh, aku hampir kembali membunuh anak aku" kataku dalam hati

"sekarang ceritakan sama aku kenapa kamu melakan hal bodoh lagi" tanyanya lagi

"kamu pergi dari hadapan aku!!! jangan pernah nampakin wajah sok lugu dan sok perhatian!!! kami gak butuh kamu!!!" kataku dengan lantang tanpa ekspresi dan aku berbalik memunggungiku. aku marah dan kecewa atas pengkhianatannya.

"oke aku pergi, nanti aku kembali, kamu istirahat dulu" lalu dia mencium keningnku

tak lama setelah kepergiannya mommy mendekatiku dan bertanya kenapa aku melakukan hal bodoh kembali dan hampir saja aku membunuh anak aku. anak yang kembali hadir dipernikahan kami.

aku hanya diam tanpa suara, aku hanya bisa menangis dan menangis. menangis menyesali perbuatan bodoh yang hampir mencelakai calon anak kami.

"maafin bunda ya sayang, bunda janji gak akan melakukan hal bodoh lagi" kataku dalam hati sambil mengelus perutku.

"cerita donk sama mommy kenapa kamu kayak gini, jangan nangis aja, kasian kan dedeknya kalo bunda nangis terus" bujuk mommy.

"huwaaaaaa hiksssss davin jahat mi" kataku dengan berlinang air mata.

"udah udah jangan nangis lagi, kasian kan dedek nya"

"ya udah nanti kamu selesaikan permasalahan kalian dengan baik2 ya kalo davin kembali, jangan emosi kasian kan dedeknya kalo bundanya marah2 terus" bujuk mommy.

"renata gak mau lihat davin mi, jangan biarkan dia kesini mi, please" kataku memohon dengan sangat.

"iya iya tenang dulu, kata dokter kamu gak boleh stress nanti bayinya bisa keguguran"

"nanti mommy suruh davin jangan ketemu kamu dulu sampai kamu sehat dan kuat"

aku menghapus air mata dan bertekad untuk tidak stres dengan memikirkan davin. aku harus kuat demi anakku.

aku kembali tidur dengan perasaan sedih dan bahagia. sedih karena pernikahanku diujung tanduk dan bahagia karena aku kembali hamil.

esok harinya aku menemui dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan kata dokter aku harus istirahat total karena kehamilanku kali ini sangat beresiko.

aku mendengarkan saran2 dan petunjuk dari dokter, ketika keluar dari ruang pemeriksaan aku melihat ibu2 hamil ditemani suami2 nya sedangkan aku ditemani mertua.

aku juga ingin ditemani suami, aku juga ingin suamiku senang ketika melihat hasil usg atau ketika mendengar detak jantung bayi kamj, tapi itu hanya keinginan yang gak akan terjadi.

aku hanya bisa menghela nafas dan termenung meratapi nasib.

"aku harus kuat dan gak akan sedih2 lagi, kalo davin ingin menikah lagi silahkan tapi ceraikan aku dulu" tekadku dalam hati.

aku ingin menyelesaikan sekarang, aku gak mau menunda2 lagi. aku ingin hidupku tenang berdua anakku saja, tapi aku gak mau menghubunginya, tunggu dia datang saja.

sampai malam hari aku menunggu, davin gak juga menampakkan batang hidungnya. apa dia emang gak peduli dengan aku dan anaknya, dulu setiap aku usir dia bersikeras untuk bertahan. sekarang diusir sekali langsung hilang ditelan bumi.

"kamu nunggu siapa renata? gelisah amat" tanya mommy

"eh..eh.. gak kok mom gak nunggu siapa2 hanya bosen seharian di sini pengen pulang" kataku mengelak.

3. Davin Story'sМесто, где живут истории. Откройте их для себя