16

926 97 7
                                    

Setelah memasang sabuk pengaman, Yeri bertanya "Kita mau kemana?"

"Gue mau ngajak lo makan. Pasti laper kan?" kata Mark.

"Banget"

"Wkwkwk segitu laparnya kah?"

"Setiap pulang kampus gue selalu lapar. Dan gue juga doyan makan sih aslinya"

"Kok gak gendut?"

"YA DIET!!!"

"Oke-oke-oke. Jadi mau makan dimana? Jangan ngomong terserah!"

"Wuss peka banget kalo gue mau ngomong terserah"

"Cewek kebiasaannya gitu. Kan yang cowok jadi bingung. Tau-tau ngambek soalnnya gak suka sama pilihan nya si cowok"

"Gak kok. Gue orangnya gampang. Makan apa aja, asal bisa dimakan, gue mau kok"

"Gue yang milih kalo gitu ya?"

"Iya..."

"Ayo makan pizza"

"Oke ayo!!!" Yeri langsung semangat. Setiap selesai kuliah, perutnya selalu berdemo ingin di isi. Di siang hari yang melelahkan, pulang kuliah makan pizza adalah sesuatu yang syurgawi untuk Yeri. Biasanya, setiap kali Yeri badmood, makanan adalah salah satu solusinya. Itu selalu berhasil meredakan badmoodnya.

Singkat kata, Yeri doyan makan.

Saat mobil mereka berhenti karena lampu merah, Yeri memecahkan keheningan "Mark, lo udah pernah pacaran belum?"

"Kenapa tiba-tiba tanya?" Mark menoleh kepada Yeri.

"Ya pengen tau aja. Habis lo orangnya asik, baik, wajah lumayan juga. Cuma agak usil, HP orang di hack"

Mark langsung tertawa. Namun sesaat kemudian matanya menatap jalanan dengan tatapan yang gak bisa didefinisikan.

"Pengen tau banget ya?" tanya Mark dengan nada menggoda.

Yeri mengangguk mantap "Gue penasaran, lo suka yang lokal ato foreigner, feminim ato--"

Mark memotong perkataan Yeri "Yer, lo lebih suka pizza ato spageti?".

Yeri sadar kalau Mark sedang berusaha mengganti topik. Tanpa pikir panjang menenai hal itu, Yeri menjawab "Dua duanya suka, asal ada kejunya"

Jangan pernah lupa betapa besarnya cinta Yeri akan keju.

"Gue bayar makanan gue sendiri aja"

"No... Saat lagi nge-date begini, udah tugas cowok buat bayar makan siang"

"Tapi kita kan gak nge-date. Cuma jalan doang" kata Yeri dengan suara agak pelan. Pipinya sedikit merona karena tersipu.

"Gue nganggepnya kita kencan" kata Mark keukeuh. Membuat Yeri diam seketika. Yeri gak nyangka Mark akan berkata seperti itu.

"Bentar gue bayar bill dulu" Mark berjalan menuju kasir sementara Yeri menunggu di luar restoran. Terbesit rasa gak enak di hati Yeri.

Mata Yeri terbelalak tadi saat dia menyadari bahwa Mark mengajaknya ke restoran Italia paling terkenal di Seoul. Yeri gak bisa berhenti terpesona dengan interior mewah restoran tersebut. Lantai dengan tekstur kayu, lampu dengan sinar warna kekuningan, langit-langit dicat seperti gambar langit pagi, lukisan-lukisan menarik dan berbagai pajangan yang tertempel di tembok serta band kecil di pojok ruangan. Band tersebut memainkan lagu bertempo sedang dan enak di dengar. Tetapi, yang membuat Yeri melotot adalah saat melihat harga pada daftar menu. Harganya bisa saja langsung menguras dompet anak kos diawal bulan.

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Where stories live. Discover now