Prolog

10.7K 235 6
                                    


(Cerita dengan kosakata dan diksi yang baru setelah di republish, namun masih mengikuti alur cerita yang lama)

© Chocolaterrys

•••••

Pagi hari di Kota Seoul dan turun salju.

Butiran - butiran salju yang turun di kota Seoul pagi ini membuat rasa malas gadis ini meningkat dua kali lipat dari biasanya dan ya.. tentu saja membuatnya malas menjalani aktivitasnya hari ini.

Namun entah suatu keberuntungan atau malah sebaliknya, sahabatnya itu --sekaligus juga adalah managernya-- sibuk menghancurkan mimpi-mimpi indahnya yang sedang ia ukir didalam kelopak matanya yang terlelap itu.



"Hei Choi Ae-Ra cepatlah bangun dan segeralah mandi! Kau tidak lihat ini sudah pukul berapa?!" Ucap gadis berambut keriting itu menarik selimut yang sedang digunakan temannya yang bernama Choi Ae Ra.


Dengan malas, gadis bernama Choi Ae Ra itu membuka kelopak matanya, diusapnya pelan menggunakan punggung tangannya sambil melihat samar-samar wanita yang ada dihadapannya.

"Sul Hee hari ini musim salju, izinkan aku untuk menikmati hibernasiku," rengek Ae Ra yang tak lama kemudian kembali memejamkan matanya dan menarik kembali selimut yang ia pakai.

Sul Hee menggelengkan kepalanya berulang ulang melihat ulah sahabatnya yang tidak tahu malu ini, ia hidup bersama Ae Ra hampir tiga tahun lamanya, namun sepanjang Ae Ra dan Sul Hee tinggal bersama belum pernah Sul Hee lihat gadis itu tidak membuatnya kesal.

Ah, Sul Hee jadi seperti ibunya sekarang. Membangunkanya tiap pagi, mengatur jadwal yang akan ia lakukan sepanjang hari, dan.. menjadi tempat keluh kesahnya sepanjang malam.

"Ae Ra jadwal pemotretan nya satu jam lagi, cepat bangun bodoh! kita bisa terlambat." Ucap Sul Hee sambil merapihkan rambutnya, namun Ae Ra tetap nyenyak dalam mimpinya itu.

"Ae Ra!"

"Hei Choi Ae Ra!"

Ae Ra masih sibuk tenggelam dengan mimpi-mimpi indahnya, sementara Sul Hee, ia sudah siap dengan sebuah ide yang tiba-tiba muncul dikepalanya.

"Baiklah, kau memaksaku untuk melakukan ini!" Gadis berambut ikal itu pergi kekamar mandi dan mengambil gayung berisi air penuh.

Kemudian,

Byurr!

Entah darimana datangnya hujan ini yang jelas hal ini mampu membuat gadis berambut coklat itu membuka matanya dengan sempurna.

Philophobia [Complete]✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora