Who ?

20 0 0
                                    


Lagi lagi hal yang paling ku benci datang, Hujan. Ku segerakan langkah kaki menuju bus sekolah.Sesegera mungkin ku duduk di bangku tepat disebelah jendela. Ku arahkan pandangan ku keluar, melihat tetesan hujan yang menyakitkan, mengingatkanku akan kenangan itu lagi. Ku penjamkan mata berharap segera tiba disekolah.

Gadis itu terlihat mentetaskan air mata, apa gerangan ? music apa yang ia dengar? Matanya masih terpenjam seakan enggak melihat dunia. Bibirnya bergetar. Melwati perjalanan seperti itu. Berharap sesegra mungkin tiba. 15 menit perjalanan. Bus akhirnya tiba disekolah. Seluruh murid segera meninggalkan bus. Gadis itu tidak, masih terpenjam ia enggan untuk beranjak. Entah disengaja atau tidak, hingga pintu bus ditutup ia pun masih disana. Bus segera beranjak ke tujuan berikutnya.Hingga tiba disuatu pemberhentian, ia pun akhirnya turun. Ia berjalan dibawah guyuran hujan. Air mata nya masih terus menetes. Tujuannya adalah taman.Badannya basah kuyup tak ia hiraukan, hanya berjalan dan berjalan seakan ingin melepaskan beban. Ia duduk disebuah bangku taman. Mengadahkan kepala keatas langit . tak ia pikirkan berapa banyak air berjatuhan di wajahnya. Wajahnya kini terasa sakit,dan ia pun akhirnya menundukkan wajahnya. Tubuhnnya terlihat lemah dibawah didinginnya hujan. Semakin deras air matanya. Tanggannya saling bergenggaman. Tiba tiba sepasang kaki datang dihadapannya. Lakilaki !!

"Hapus dengan ini ? Kata laki laki itu sembari memberikan sesuatu, gadis itu hanya menerima benda lembut itu tanpa melihat dan membiarkan lelaki itu pergi. Perlahan lahan ia membuka mata melihat apa yang lelaki itu. Dahi nya berkerut, pandangannya tertuju ke sosok lekaki itu dari punggungnya, kenapa ia memberikan tisu ? apa dia tau gadis itu menangis? Gadis itu hanya heran.

Hujan pun reda, Pelangi muncul. Indahnya!! Ku arahkan tubuhku meninggalkan taman. Sesegera mungkin aku kembali. Hari hari ini sudah sering ku lalui. Setiba dirumah, bunda nya tersenyum melihat tubuhku yang basah. Oh tidak !! Payung !! Bukankah Bunda memberikan itu untukku. Maafkan aku bunda. Yang ku fikirkan adalah melepaskan diri mencoba melarikan diri dari tekanan. Senyum bunda terlihat semakin menyat hatiku. Ku bergegas masuk ke kamar.ku bersihkan tubuhku sesegra mungkin. Aku enggan sakit. Fisiku tak ingin lemah biarkan hatiku yang lemah. 30 menit ku habiskan untuk membersihkan diri dan menghangatkan tubuhku. Ku rebahkan tubuhku diatas ranjang. Langit langit kamar ku perhatikan. Tesentak!!! Ku mencari sesuatu di dalam task u

" Kenapa tisu yang ia berikan ? Bukan paying ? Logisnya manusia akan memberikan paying ?" Gumamku dalam hati sembari bertanya apa maksud dari lelaki itu memberikan itu yang basah itu kepadaku.

" Dia siapa ? Apa dia tau aku sedang menangis ? Bagaimana dia tau ? aaahhhh dia siapa ? izin kan ku bertemu dia lagi sekali saja!! Harap ku sembari menatap tisu yang basah itu tanpa sadar mata ku terpejam. Meninggalkan kenangan lama.

***

Dari jauh aku hanya memperhatikan seorang gadis yang bodoh, yang membiarkan diri nya basah kuyup.ku sibukan diri memperhatikannya dibawah hujan. Sangat menyedihkan. Tanpa sadar kaki ku berjalan menuju gadis yang tak pernah ku kenal itu. Ku liat tanganya bergetar. Ia menangis dibawah hujan. Membiarkan bersatu dengan air matanya. Ku berikan ia tisu. Biarkan tisu itu mebasuh air matanya. Karena hujan tak seharusnya jadi penutup untuk ia menangis. Ku ulurkan tanganku dan ia hanya menerima tanpa melihatku. Baiklah. Ia terluka. Ku tinggalkan ia sembari berharap segeralah bangkit dan lihat aka nada pelangi setelah hujan. Akan ada yang indah setelah buruk. Akan ada cahaya setelah Gelap. Tunggu saja dan rasakan


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Harruman : Just One  DayWhere stories live. Discover now