16

7.6K 791 43
                                    


Alhamdulilah, udah nyampai 1000 vote dan 4000 pembaca.
Makasih semuanya, tampa kalian, aku bukanlah apa 😦 apa 😦

Naruto, hanya takut takut. Ibu nya tak akan mau menerima nya, dan mengusir nya bersama itachi.

Tapi dengan sabar itachi berkata.

"Jangan takut sebelum berperang, jangan berpikiran negatif, karna kita tidak tahu hati manusia, bukti nya, kemarin ayah mu, mau menerima mu, dengan tangan terbuka'' ucap itachi panjang lebar.

Akhirnya, mereka sampai di pekarangan rumah keluarga baru ibu nya, naruto.

Naruto, memijit bel nya, dengan harap harap cemas. Setelah beberapa menit menunggu. akhirnya, terbukalah pintu tersebut, dan menampilkan ayah tiri nya.

"Ah, kau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ah, kau. Naruto "ucap kakashi.

Dengan, senyum tipis, ia menjawab.

"Ah, ia. Bisakah saya bertemu nyonya sara" jawab naruto .

"Kau, pormal sekali, kami ini orang tua mu juga, ayo masuk ibu mu ada di dalam"ajak kakashi, sambil menatap ke arah itachi.

"Eh, kau tachi".

"Ah, ia senior"

Akhirnya, Naruto dan Itachi duduk di ruang tamu, sambil menunggu ke datangan sara.

Terdengar, suara percakapan sang ibu dan ayah tiri nya, membuat tubuh Naruto bergetar menahan, tangis begitu pula, sara. Ia menatap sendu putri nya, putri yang ia buang begitu saja.

"Ka'san"ucap Naruto, dengan air mata yang berderai.

Setelah sekian lama, mereka saling memperhatikan dari ke jauhan. Akhirnya mereka bisa bertemu.

Sara, menghampiri putri sulung nya, ia memeluk erat tubuh Naruto, seakan takut kehilangan nya.

Ia, sangat menyesal tidak ada untuk naruto, saat ia di butuhkan, putri yang selama ini iya perhatikan dari kejauhan, telah besar dan dewasa.

Sara, mengelus rambut naru, yang kuning ke oren orenan. Percampuran warna dari nya dan ayah nya.

Sara, mencium pipi putri nya itu, kanan kiri.

"Jadi, kenapa baru datang sekarang sayang. Padahal pintu ini selalu terbuka untuk mu"ucap Sara, sambil menuntun Naru duduk di damping nya. Itachi dan kakashi hanya memperhatikan mereka berdua dalam diam.

"Aku, takut ibu dan ayah tak menerima ku" jawab naruto pelan.

Sara, malah semakin menangis.

"Maaf .Maafkan ka'san naru, ini semua gara gara ka'san"

Naruto, tersenyum lalu berkata "tak apa, itu masa lalu, mari kita buka lembaran baru, ka'san"

"Oh, ya sampai lupa, ka'san naru dan tachi minta izin, kami akan menikah minggu depan, ku harap ka'san, tousan dan adik adik naru, bisa hadir. "Ucap naru.

"Kau mau menikah, syukurlah "ucap sara dengan bahagia, namun dia melihat sesuatu yang beda dari naruto.

"Kau hamil, naru"tebak sara.

Naruto dan itachi diam.

Tak lama naruto berkata.

"Iya, Maafkan naru ka'san''

Sebelum sara menjawab Itachi berkata.

"Sebenarnya, ini salah saya bibi. Sejak pertama, aku memang sudah tertarik dengan putri bibi, (sara Kakashi dan Naruto mendengarkan) tapi dia malah menolak saya, yang pada dasarnya saya ingin mendapatkan apa yang saya inginkan. jadi, saya menghalalkan segala cara agar bersamanya"ucap itachi, dengan panjang lebar.

"Termasuk, menghamilinya" tebak Kakashi.

"Maaf, untuk sebelum nya, bibi senior, dan tentunya naruto "ujar itachi, sambil membungkukan badan nya.

Naruto, hanya memandangi itachi dengan tajam, sedangkan sara dan Kakashi mengomentari itachi

"Benar benar nekad"

********

Sepulang nya dari rumah sara, naruto masih gak ngomong pada itachi, ia sibuk mandangin pemandangan di luar, dari pada cowok ganteng di samping nya.

Sepulang nya dari rumah sara, naruto masih gak ngomong pada itachi, ia sibuk mandangin pemandangan di luar, dari pada cowok ganteng di samping nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada, cowok ganteng kok di anggurin sih" ujar itachi, ketika tak melihat tanda tanda naruto akan bicara.

"Ganteng, tapi kelakuan kaya binatang"ucap naruto merajuk.

Itachi, hanya tersenyum tipis.

"Ya ampun merajuk "

Tiba tiba saja naruto berkata.

"Itachi, pengen eskrim itu" tunjuk naruto, pada sebuah kedai eskrim.

Tanpa, banyak tanya lagi, itachi segera memarkirkan mobil nya, di depan kedai eskrim tersebut.

Mata, naruto sangat berbinar sesampai nya, di kedai eskrim.

Wajahnya, yang tengah bahagia, membuat itachi, tak kuasa menahan nya lagi.

Itachi, segera turun Dari Mobil, begitupun naruto,ia segera turun, tidak menunggu itachi, membukakan pintu nya.

"Chi chi, aku ingin eskrim  rasa ramen"

"Memangnya  ada rasa ramen" balas itachi bingung.

"Ya, tanyain donk, pada pelayan nya" kata naruto  merajuk.

"Iya, iya kamu duduk di sini" ujar  itachi, sambil narik kursi untuk  naruto.

Tak lama datang pelayan menghampiri  mereka berdua.

"Mau, pesan apa. Tn. Nyonya"?  Tanya sang pelayan.

"Eskrim, rasa ramen  adakah"?  Tanya itachi, polos .

Tak  sadar, naruto nahan tawa.

"Engak  ada, tuan"?  Jawab  sang pelayan , sambil  tersenyum  aneh.

"Tuh, kan gak ada. Yang lain aja ya"?  Pinta itachi, pada naruto..

"Eh, memang nya, siapa yang mau, embak eskrim  rasa vanila  dan blue bery, campur ya" ujar naruto, mendapat  anggukan dari pelayan  tersebut, sedangkan  itachi, dia menahan  rasa jengkel, karna  di kerjain Naruto.

"Lalu tuan"

"Rasa coffe"jawab  itachi singkat, sambil mendelik ke arah naruto , yang lagi nahan tawa.

"Kalau begitu, harap menunggu"ujar sang pelayan tersebut .

Ketika Itachi  dan Naruto  tengah  menunggu  pesanan, seseorang  menyapa itachi.

"Lama tak bertemu, itachi kun"

Bad Dady (end) Where stories live. Discover now