o

1.4K 228 40
                                    

Hari itu ia habiskan dengan bercengkerama bersama kedua sahabatnya. Pembicaraan yang random sebenarnya. Desah kesal Daehwi karena es tehnya terlalu manis, gerutu Jihoon yang kelasnya berakhir terlambat, hingga proyek film yang sedang mereka kerjakan.

Pipinya akan mendadak merah saat Jihoon menyebut nama Minhyun dan betapa mengagumkannya pria itu. Tampak jelas kekaguman Jihoon yang bercita-cita jadi sutradara itu pada sosok Minhyun. Ya beda cerita dengan Jinyoung yang sepertinya mulai terbawa dengan perlakuan Minhyun padanya.

Malamnya ia memutuskan untuk mempelajari naskah dan sedikit praktek di basecamp mereka. Senyum merekah di bibir tipisnya. Ada beberapa orang yang meramaikan ruangan termasuk Guanlin yang duduk sendiri, mencoret-coret naskah.

Jinyoung mengambil tempat di hadapan Guanlin. Menyapanya yang hanya dijawab gumaman ambigu. Meski begitu, Jinyoung tampak tak keberatan dengan jawaban teman satu departemen Daehwi itu. Mengeluarkan naskah miliknya, ia bergabung dengan kegiatan mari mencoret-coret bersama Lai Guanlin.

"Sendirian Lin? Seonho mana?" Berbasa basi, menanyakan keberadaan si anak ayam.

"Lagi pergi makan sama Minhyun hyung." Ia menengok jam yang melingkar di pergelangan kirinya.

"Lah udah hampir dua jam kok gak balik balik ya?" Guanlin meraih ponsel pintarnya, menghubungi Seonho.

"Cuma berdua?" Air mukanya tampak tidak nyaman, melempar tanya hati-hati.

Guanlin mengunci layar kemudian mengangguk ringan, menoleh pada partnernya.

"Kamu kenapa?" Melihat raut aneh temannya, Guanlin tak tahan untuk menyuarakan tanya.

"B-bukan apa apa." Gelengan pelan disertai senyum seadanya ia tampilkan.

"Yeu kirain, abisnya itu muka kusut amat." Guanlin terkekeh mendengar kalimatnya sendiri, Jinyoung menggeleng sambil tersenyum menanggapi.

Denting notifikasi mengalihkan atensi keduanya pada ponsel Guanlin.

"Hoho nih. Katanya udah di jalan." Dan Jinyoung hanya mengangguk lemah.

Mereka datang. Yang lebih muda merangkul lengan kanan Minhyun sedang tangan kiri sang produser membawa kantong plastik ukuran besar beraroma ayam goreng. Semua tampak senang menyambut ayam goreng cuma-cuma hasil gesek kartu milik Minhyun.

"Dek, makannya pelan-pelan. Tadi kan kamu sudah, kenapa masih ikutan berebut sih." Dengan telaten Minhyun mengelap sudut bibir yang lebih muda. Seonho? Hanya menampilkan cengiran sambil asik menghabiskan potongan ayam ketiganya.

"Hyung, Hoho itu makannya li... Uhuk uhuk." Dan tepukan brutal yang didapat Guanlin membuatnya tersedak.

"Ho kamu niat bikin aku mati?" Guanlin meninggikan suaranya, sedangkan yang bersangkutan menjulurkan lidahnya lalu membuang muka.

Interaksi keduanya memecah tawa semua orang. Minhyun bahkan mengalungkan lengannya pada anak ayam yang sedang makan ayam itu, mencubit pipinya gemas.

Di tengah riuh tawa yang melingkupi ruangan, Jinyoung tak bisa ikut berbaur. Matanya terpaku pada perlakuan Minhyun pada Seonho.

you got me switching gears [hwangdeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang