part 15... End ?

537 9 0
                                    

" ngajak ribut noh orang."

" dasar PHO."

" sebel."

" negselin banget anjir."

kami yang saat itu tengah duduk santai dimeja tamu bersama pasangan pengantin sambil menyantap kua - kue dipesta pernikahan Ayana, dan lebih menyebalkannya lagi saat ini kami disuguhkan pemandangan tak menyedapkan. Oke sedikit info kami belum menemui si Sallsabhgilla tapi malah menemui pasangan yang bikin naik darah ini.

" hai Ya selamat ya." Ucap wanita yang sedang mengapit lengat pria disampingnya.

" eh papah ngebunuh itu dihalalin gak sih ?" bisik Natali pada Suaminya yang setia disampingnya. Jangan dikiran kami semua gak denger karena dia berbisik dengan suara yang lumayan menggelegar, plus emang pemikirannya samaan sih sama aku dan yang lainnya.

" lah emangnya mamah mau ngebunuh siapa ?" Tanya Firkhan.

" para PHO yang gak punya otak, cowok banyak tapi kok malah ngambil cowok orang. dasar murahan." Ucapnya lalu mengelus perutnya yang sudah agak membesar. " mit amit jabang bayi. Dedek kalau udah gede jangan kayak gitu ya lebih baik sifatnya gila tapi masih punya otak dari pada sifat kayak orang waras ternyata pisikopat *gakbisanulisnya." Ucapannya itu otomatis membuatku dan yang lainnya ikut ikutan mengelus perut, ya kami masih percaya gak percaya sih sama mitos kata orang jaman dulu. Kalau ada apapun yang jelek atau gak enak dipandang baik itu fisik ataupun sifat mereka sering mengelus perut mereka, katanya sih biar gak ikut - ikutan sama yang kita lihat. Diikuti jampi jampinya juga.

" mit amit jabang bayi, jangan sampai anak kita kaya gitu Ze." Ucap Ayana yang diangguki kikuk oleh Zeo.

" i-iya yank."

" mit amit jabang bayi, gue juga gak mau punya keturunan perusak hubungan orang, mening jomblo aja dah asal jangan jadi PHO." Ucap Tapasya.

" mit amit jabang bayi, mening anak gue jadi rebutan orang dah kayak gue dari pada ngerebutin orang." ucapku.

" kamu direbutin siapa sil ?" Tanya Yoga disamping ku. Aku menatapnya.

" sama kamu, kak Sevan, Rico, dirga, kak hendri, juna, dan 3 adek kelas kalau gak salah." Ucapku lupa - lupa ingat.

" sebanyak itu." dengan pasti aku mengangguk. " lalu sekarang apa mereka masih ngedeketin kamu ?" nada bicara Yoga terdengar sedikit... cemburu, mungkin.

" mungkin hanya kak Sevan saja yang beberapa minggu lalu mau nembak aku, dan sisanya gak tau kemana."

" eh tunggu, sevan nembak kamu ?" dengan folosnya aku mengangguk.

" yups."

" kamu terima ?" dengan sejuta kejailan aku menjawab...

" iya aku terima..."

" kamu apa - apaan sih ! kamu kan calon tunangan aku kok kamu malah terima dia sih ?!!" ucapnya marah bahkan beberapa pasang mata kini menatap kami.

" tunggu dulu aku belum selesai bicara. Yang aku terima itu bukan tembaknya tapi coklat dan bunganya. Lagi pula akukan sudah punya kamu, Yoganya Sisil." Ucapku membuatnya terdiam dan membuang mukanya, eh tunggu wajahnya dia... merona. Aaahhhh lucunya.

" wahhhh muka kamu lucu banget, boleh dibungkus gak bawa pulang."

" sisill." Ucapnya menahan malu.

" heheee iya."

" aduh ini lagi pasangan balikan malah bermesraan ditengah acara kita, sebenarnya yang jadi pemeran utama disini kalian apa gue sama Ayana sih ? " Tanya Zeo kesal.

Balikan (?) sama MANTAN (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang