We Miss You

2K 294 26
                                    

Seongwu menatap pintu coklat di depannya. Berkali-kali menghela napas di depan pintu dengan papan bertuliskan meeting room itu.

"Ong!"

Tubuh Seongwu tersentak ketika sebuah tepukan mendarat di bahu kanannya. Seongwu menoleh dan mendapati Jinyoung menatapnya dengan khawatir.

"H-hm?"

"Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa tak masuk?"

Seongwu tersadar dan sedikit bergeser. Memberi celah agar Jinyoung dapat membuka pintu. Setelah pria bernama lengkap Park Jinyoung itu masuk, baru Seongwu melangkah mengikuti. Memilih kursi di samping kanan Jinyoung.

"Ong, kamu sakit?"

Seongwu menoleh pada Jinyoung. Tersenyum tipis dan menggeleng. "Aku baik, Sunbae."

Jinyoung menatap Seongwu intens. "Benar? Kalau kamu tak enak badan, ijin saja. Biar Rose yang gantiin."

Ucapan Jinyoung sangat menggiurkan, terlebih Seongwu memang sangat ingin menghindar dari agenda rapat hari ini. Tapi kalau Seongwu membuat ijin yang dibuat-buat, Seongwu mematahkan sikap profesionalnya.

"Gak perlu, Sunbae. Aku baik."

Jinyoung menepuk pundak Seongwu dua kali sebelum sibuk membaca materi rapat. Rapat hari ini sangat penting bagi perusahaan mereka, bisa gawat jika Jinyoung ataupun Seongwu gagal mempersentasikan materi.

Sementara Seongwu yang juga hendak membaca materi rapat malah melamun. Baru cover dokumen yang terpampang tapi pikiran Seongwu sudah pergi entah kemana. Tanpa sadar tangan kirinya bergerak mengusap jari manis kanan kiri, di mana melingkar sebuah cincin platinum.

"Ong!"

Lagi, tepukan di bahu menyadarkan Seongwu. Jinyoung sudah berdiri dan memberi isyarat dengan matanya untuk melihat ke depan. Seongwu yang paham langsung menghadap ke depan, dua orang laki-laki berjas tengah menatapnya.

"A-ah, selamat pagi!" Seongwu lekas berdiri dan membungkukkan badannya. Sebuah senyuman profesional dia layangkan pada kliennya. "Saya Ong Seongwu dari bagian pembelian LDH Electronic."

Seongwu mengulurkan tangannya, mengajak si klien berjabat. Cincin yang tadi melingkar sudah terlepas dan tersimpan dalam kepalan tangan kiri.

"Saya Ha Sungwoon dari K Group. Ong? Nama yang unik, Seongwu-ssi."

"Kang Daniel, K Group. Senang berkenalan dengan Anda, Seongwu-ssi."

Seongwu mencoba mempertahankan senyumnya.

🐾🐾🐾

"Kamu yakin gak sakit, Ong?"

Seongwu menoleh pada Jinyoung yang menatapnya khawatir. Kentara sekali. "Yakin, Sunbae. Aku 10000% baik."

"Sudah ku katakan panggil aku hyung jika sedang di luar kantor, Ong."

Seongwu menggaruk pipinya dan mengangguk. Mengisi mulutnya dengan cheese cake traktiran Jinyoung. Seongwu terpaksa menerima traktiran Jinyoung karena pria Park itu memaksa.

"Omong-omong, cincinmu tak dipakai, Ong?" Jinyoung menunjuk tangan kanan Seongwu dengan sendoknya.

"Sepertinya aku lupa memakainya lagi setelah mandi tadi." Ringis Seongwu.

"Tadi pagi kamu pakai kok. Sebelum rapat."

"M-mungkin ketinggalan di meja. Aku memang suka memainkannya waktu kerja dan tak sadar terlepas." Seongwu menggaruk pipinya.

Jinyoung menggelengkan kepalanya. "Dipakai, Ong. Bisa khilaf aku nanti."

"H-hah?"

Jinyoung menyimpan sendoknya dan menatap intens Seongwu.

O N G N I E LDonde viven las historias. Descúbrelo ahora