• Elbiee #4 •

15.6K 712 67
                                    

Happy Reading🥳
Vote dan komen yaa🥰


Happy Reading🥳Vote dan komen yaa🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



***




Pagi ini Biee tidak diantar oleh Bunda-Mom seperti biasanya, dengan terpaksa ia harus memesan ojol untuk pergi kesekolah tidak mungkin bukan Biee menelepon bundanya yang sedang berada di toko kue apalagi semalam ada orderan untuk pesta. Saat ini Biee berdiri didepan gerbang rumahnya ia sedang menunggu ojol yang ia pesan.

Kebetulan cuaca hari ini sangat cerah Biee bersyukur karena akhir-akhir ini musim hujan telah tiba bayangkan saja dua hari kemarin setiap pagi kota jakarta diguyur dengan air hujan yang cukup lumayan deras.

Biee menyukai hujan tapi disaat waktu tertentu saja jika hujan turun saat dirinya ingin pergi beraktivitas dipagi hari seperti sekolah. Biee sangat tidak menyukainya karena ia memikirkan keadaan seperti ini  saat tidak diantar oleh bunda-mom menurutnya itu terlalu ribet.

Biee melihat ponselnya lagi.

"Lama abang ojol-Nya udah tahu menunggu itu berat," gerutu Biee sembari kaki kanannya iseng menendang-nendang batu kerikil dibawah sana.

Tidak lama kemudian ojol yang ia pesan datang, selama perjalanan sesekali Biee memainkan ponselnya untuk melihat chat dari grup kelas. Jika saat mengendarai motor Biee sangat jarang memainkan ponsel ia selalu ingat apa kata bundanya jika kejahatan itu beraksi saat ada kesempatan dan Biee mengerti artinya ia tidak boleh memainkan ponsel saat naik motor ngeri juga membayangkan berita-berita yang pernah ia tonton atau baca tidak terasa sampai akhirnya ojol yang ia naiki berhenti didepan gerbang SMA Pledis.

"Stop bang disini aja," Biee langsung turun dan memberikan helm.

"Pembayaran non-tunai ya bang."

"Terimakasih mbak," ucap abang ojol tersebut dan langsung pergi untuk menjemput orderan lagi.

"Selamat pagi pak Kardun udah ngopi belom pak?" Sapa Biee ramah kepada satpam penjaga gerbang sekolah.

"Udah dong neng." Jawab pak Kardun sambil memperhatikan Biee yang sedang melepas sarung di pinggang.

Saat Biee melepaskan simpul tali ia dikejutkan dengan sebuah motor yang hampir saja menabraknya.

"Woi," teriak Biee.

Sekilas mata mereka saling menatap satu sama lain Biee berkacak pinggang dan mengangkat dagunya kedua matanya terlihat sinis seakan menantang pengendara motor tersebut, laki-laki itu hanya menatapnya tanpa ekspresi tatapan setajam burung elang dan terkesan dingin berlalu begitu saja.

"Neng nggak kenapa-kenapa kan? Mungkin tuan muda El tidak sengaja tadi."

"Nggak kok pak Kardun." Biee langsung melepaskan sarung yang ia gunakan tadi untuk menutupi pahanya saat naik motor.

Elbiee : Prince Stone✔ (COMPLETED)Where stories live. Discover now