Chapter 16

539 45 18
                                    

Kagura duduk termenung di depan ruang operasi. Sudah lima jam Sougo dioperasi, dan entah sampai kapan Kagura harus menunggu untuk bisa bertemu lagi dengan Sougo.

Shinpachi yang duduk di sebelah Kagura hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus bicara apa. Di samping mereka, Mitsuba duduk sambil menangis ditemani Tsuki.

"Tsuki," Mitsuba menyeka air matanya dengan tissue. "Bagaimana keadaan Gintoki?"

"Dia tidak apa-apa. Bahunya memang terluka, tapi tidak apa-apa. Lukanya tidak begitu dalam," kata Tsuki.

"Syukurlah," kata Mitsuba seraya tersenyum. "Toshi juga baik-baik saja."

Shinpachi yang menatap Mitsuba dan Tsuki langsung mengalihkan perhatiannya pada Kagura. Dia ingin sekali menenangkan Kagura, tapi dia sadar Kagura tidak membutuhkan hal itu. Dia hanya ingin bertemu Sougo.

Shinpachi teringat akan sesuatu. Dia kembali menoleh ke arah Mitsuba dan Tsuki.

"Mitsuba-san, Tsuki-san, bagaimana keadaan Yamazaki?" tanya Shinpachi.

"Yamazaki ditemukan di bawah pintu dan reruntuhan kapal. Dia tidak apa-apa. Lukanya bahkan tidak parah. Dia hanya pingsan karena shock," kata Tsuki.

Tsuki mendengus. "Kelihatannya, Sougo melindungi Yamazaki. Makanya lukanya tidak parah..."

Kagura yang sejak awal duduk dengan tangan menggenggam mendengus. Genggamannya semakin erat.

"Lalu, bagaimana dengan Kondou-san?" tanya Shinpachi. "Aneue sedang dalam perjalan ke sini."

"Dia di ICU," jawab Tsuki. "Entah apa yang menyebabkan Kondou-san masuk ICU."

Di sisi lain...

"Oi, baka. Lama sekali kau," kata Hijikata sambil menatap Gintoki dengan jengkel.

"Aku baru membaca selama 10 menit, Toshi. Sabar," kata Gintoki sambil membaca Jump.

Hijikata dan Gintoki berada di ruang rawat yang sama. Kepala mereka sama-sama diperban, begitu juga dengan bahu mereka.

"Gintoki," Katsura duduk di antara tempat tidur Hijikata dan Gintoki sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Kau sudah selesai membacanya, dan ini sudah setengah jam."

"Aku sedang mendalami karakter, Zura," kata Gintoki.

"Zura janai, Katsura da," kata Katsura. "Jangan seperti anak kecil. Berikan Jump pada Hijikata-san."

"Aku sedang mendalami peranku agar aku bisa tampil menawan dalam serial animasi Gintama, Katsura. Tolong, diamlah," jawab Gintoki.

Katsura berdiri dan tersenyum lebar. Telunjuknya menekan bekas luka tusukkan di dada Gintoki.

"Katsura!! Sakit, bagero!"

"Bagero janai, Katsura da," Katsura mengambil Jump dari tangan Gintoki yang sedang kesakitan.

Katsura memberikan Jump pada Hijikata. Hijikata menyeringai karena Katsura berpihak padanya.

"Oh, satu lagi," Katsura menekan bekas luka tusukkan di dada Hijikata.

"Kutabare! Apa yang kau lakukan!?" teriak Hijikata dengan pilu.

"Ini rumah sakit, Hijikata-san," Katsura tersenyum lebar. "Dan kau merokok di kamar ini. Berhentilah sebentar."

***

Seorang dokter keluar dari kamar operasi. Kagura, Mitsuba, Tsuki, dan Shinpachi langsung berdiri.

Life After War 2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن