play - 010

198 41 3
                                    












































Jiyeon menatap sekelilingnya yang kini terlihat sangat familiar baginya, tentu dengan ekspresi bingung bercampur dengan takut

Mengapa dia ada disini?

Jiyeon kini tengah berada di atas sebuah Rooftop sekolah nya yang dulu, tapi, untuk apa dia kemari? Dan mengapa dia bisa ada disini?

Angin berhembus sangat kencang sehingga membuat rambutnya berantakan, aura mencekam serta dingin pun langsung menyergap dirinya.

"Yeon-ah..."

Dengan cepat gadis itu mengedarkan pandangannya ketika dirinya mendengarkan suara lirih milik seseorang yang amat sangat dia kenali, itu suara Sungyoon. Suara kekasihnya

"S-Sung-" napas gadis itu tercekat ketika melihat sosok gadis berwajah pucat, dengan sebelah tangan menggenggam boneka manis yang kini berubah menyeramkam, kini tengah berdiri di belakang Sungyoon yang sudah berdiri di tepi Rooftop, "eonni..?" gumamnya dengan nada terbata

Jantung Jiyeon memompa dua kali lebih cepat dari biasanya ketika dirinya melihat gadis pucat itu menyeringai kearahnya, dan tangan gadis itu juga mengulur kearah belakang punggung Sungyoon. Seolah-olah bersiap untuk mendorong Sungyoon untuk jatuh kebawah

Sedangkan Sungyoon, dengan wajah yang sudah di penuhi dengan aliran darah, dan beberapa titik air keringat. Tentu dengan ekspresi wajah pasrah dan mengatakan seolah 'tidak apa, aku baik-baik saja', kini tengah menatap Ke arah Jiyeon

Perasaan Jiyeon makin tidak karuan, gadis itu panik. Dia, dia takut kalau Sungyoon nya akan di dorong oleh gadis itu. Tidak, tidak boleh!

tubuh Sungyoon terhuyung kedepan dan terjun bebas kebawah sana, Jiyeon menjerit kuat. Dia hendak berlari untuk menghampiri dan menyelamatkan Sungyoon, tapi terlambat, Sungyoon sudah jatuh kebawah sana









"ANDWAE!!!"










Dengan napas yang terengah-engah, gadis itu bangun dari posisi tidurnya dan segera menatap sekitar.

Yang Jiyeon sadari sekarang, Jiyeon masih berada di dalam kamarnya. Dan ternyata tadi itu hanya mimpi.

Jiyeon dapat sedikit bernapas lega karena tadi hanya sebuah bunga tidur, tapi tetap saja, jantungnya masih memompa kuat sekali karena mimpi itu terasa sangat nyata. Apalagi ketika melihat wajah sedih milik Sungyoon, ah Jiyeon ingin menangis rasanya

Bahu mungil yang tadinya menegang pun melemas, mimpi nya barusan benar-benar menguras tenaganya. Karna benar-benar terasa sangat nyata.

Gadis itu menangkupkan wajahnya dengan kedua tangannya yang mungil, dan mulai terisak. Sungguh, walaupun itu hanya mimpi, entah mengapa Jiyeon jadi takut. Takut kalau semua itu menjadi kenyataan.

Saat sedang terisak, ponsel nya yang tergeletak di nakas pun, tiba-tiba berdering nyaring. Sehingga membuat Kei menghentikan tangis nya untuk sesaat dan meraih benda pipih persegi panjang

Nama Choi Sungyoon langsung terpampang jelas di layar ponselnya, membuat Jiyeon dengan segera mengangkat telpon dari sang kekasih

"Sungyoon-ah, kau baik-baik saja kan? Kau ada di rumah kan" cecar gadis itu dengan berbagai pertanyaan setelah dirinya mengangkat panggilan tersebut dan mendekatkannya ketelinganya

"Hei santai, iya, aku baik-baik saja dan aku masih berada dirumah. Tapi Ji-" suara pria yang Jiyeon cintai itu terhenti, membuat Jiyeon jadi parno sendiri

"Tapi kenapa?! Kau benar baik-baik saja kan? Sungyoon-ah! Jawab aku!" Desak Jiyeon lagi,kali ini dengan nada frustasi dan hendak menangis. Mimpi barusan benar-benar membuatnya takut. Takut kehilangan pemuda itu

"Iya Ji, aku baik-baik saja. Tapi sepertinya, Jaeseok yang tidak baik-baik saja, karenaㅡ" dari sebrang sana, Sungyoon mengambil napasnya dan membuangnya kembali. Sebelum pada akhirnya melanjutkan ucapannya "ㅡMyungeun meninggal"






















GATAU UDAH, BYE

KIM

[THRILLRIES] Hide and SeekWhere stories live. Discover now