Bos tengik

5.6K 515 46
                                    


Jangan pernah membenci sesuatu terlalu berlebihan, karna yang berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan jantung dan 💔 hati.

Naruto kira, setelah selesai mengantarkan berkas, ia akan segera keluar dari ruangan mencekam ini, tapi nyatanya malah lebih lama lagi, karna dia di suruh memilih berkas berkas yang ada di hadapannya saat ini.

Dia hanya mampuh, bergumam dalam hati saja. Dia takut salah bicara lagi.

'Kapan nih selesai acara memilah berkas, huh bosan' bati Naruto.

"Jangan banyak mengeluh, itu hukuman karna kau kurang ajar pada atasanmu sendiri "ujar Itachi .

Naruto hanya mengangguk patuh, dia ingin mengalah untuk hari ini.

'' Sejak kapan Uciha yang dinginnya kaya kutub es, bisa jadi bawel seperti ini"gumam Naruto, yang pastinya terdengar oleh Itachi.

"Sejak Negara api menyerang" balas Itachi dengan dengusan sebalnya, karna tidak terima dengan kata kata si blonde.

"Humor bapak garing sekali, kaya kerupuk dua ribu isi lima"balas Naruto, ia kesal, bahkan saking kesalnya dia lebih suka memancing keributan, dari pada ruangan sunyi kaya di kuburan.

"Tidak lucu"!

"Nah itu, bapak tahu" balas Naruto , sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Jangan panggil saya bapak, saya bukan bapak mu"

"Terus apa, Om atau Kake"😂
Naruto terus memancing amarah Itachi, Naruto tidak tahu kalau Itachi tengah berjalan ke arahnya, dia melepaskan jas nya dan merenggangkan dasinya.

Karna Naruto tengah membelakangi Itachi, dia masih memilah, sambil mengoceh tidak jelas.

Naruto menegang, saat sepasang tangan besar itu meremas bokong sintalnya.

Naruto berbalik dia ingin marah pada si pelaku.

"Sial apa_

Omongan Naruto terputus, saat Itachi mendorong tubuhnya ke sopa hingga dia terjatuh dan Itachi menindihnya.

Naruto menatap tajam laki laki , yang tengah smirk di hadapannya, kedua tangannya menahan dada Itachi, agar tidak bersentuhan dengan dadanya.

"Apa yang kau lakukan, bos"

Itachi menyeringai dia mengelus pipi Naruto dengan lembut.

"Aku bingung kemana perginya keberanian mu yang tadi " ucap Itachi.

Naruto mendengus, tanpa aba aba lagi dia membalik ke adaan. Dia menjatuhkan Itachi kelantai dengan sekuat tenaga. Setelah itu dia duduk di perut Keras Itachi sedangkan tangan nya, memegangi kedua tangan Itachi.

"Kau tahu, aku ingin sekali menghajar dan menghancurkan wajah datar dan jelekmu itu " ucap Naruto dengan tajam"

"Waw, sungguh berani nona ku sekarang " balas Itachi dengan seringai nya.

"Aku bukan Nona mu, bodoh"? Teriak Naruto dengan wajah merah menahan Amarah.

"Aku tak yakin. Karna kita belum putus" ujar Itachi.

"Memangnya sejak kapan kita pacaran, dulupun aku terpaksa bodoh"

"Wel, kamu tambah cantik, apa lagi dengan dalaman warna hitam mu sangat menggodaku" ujar Itachi, dengar seringai mesumnya.

Tanpa aba aba lagi dia mengadukan jidatnya ke jidat Itachi sekeras mungkin.

Lalu ia segera pergi, tidak memperdulikan lolongan kesakitan dari bosnnya.

Naruto, segera lari dari ruangan presdir,menuju ruangan nya. Nafasnya terengah engah, membuat satu devisi heran.

Sementara Itu Itachi, dia mengusap jidatnya yang memerah.

"Naruto sialan, jangan lari kau"teriak nya geram, membuat Sekertarinya ketakutan.

Naruto menyembunyikan kepalanya di depan komputer, saat ia melihat Itachi lewat.

Sesekali ia mengintip seperti maling, ia bernafas 😌 lega, ketika tak melihat Itachi, membuat teman teman satu devisi menertawakan tingkah nya.

"Kau tahu Naru, hanya kau yang berani melawan presdir "ujar Tenten dengan mata berbinar.

"Biasanya, setiap kali ada gadis atau kariawati baru yang jomblo masuk ruangan itu, pasti keluar nya, dengan jalan mengangkang "bisik Tenten.

"Hah"

"Mereka di pake, dulu sama si bos sebelum di terima kerja. Jika pelayanannya bagus, akan di terima, tapi jika tidak. God bye"

"Di_a"

"Hm, si bos itu hyper sex, semenjak di selingkuhi calon istrinya. "

Lagi lagi Naruto melotot tak percaya, ketika mendengar fakta fakta mengejutkan dari 'mantan' Kekasihnya.

"Jangan jangan kalian sudah di pakai juga"ucap Naruto horor. Tapi dengan cepat Temari dan Tenten menjitak kepala kuning nya.

"Tidak, Karna kami sudah "

Temari dan Tenten menunjukan Cincin di jari manis mereka.

"Kalian sudah menikah "ucap Naruto dengan secara tak sadar ia berteriak.

"Janga pake toa, bodoh" ujar Temari dan Tenten secara bersamaan.

"Aku tidak bodoh, aku ini imut dan cantik "

"Kalau imut dan cantik juga tidak akan berstatus jomblo" timpal kiba, dengan seringainya.

"Jangan jomblo teriak jomblo kiba" dengus Naruto, tak terima.

"Aku tidak jomblo Naru,
Lihat" ujar Kiba, sambil ngacungin jari manis nya.

"Bulan depan aku menikah, bye bye yang jomblo" ucap kiba, dengan seringai jahil nya.

Naruto  mendecih, dia bergerutu tidak jelas sampai  suara  baritone  laki laki yang  ia kenali mengagetkannya.

"Pulang bersamaku, Nanti. Tidak ada penolakan, dan jangan coba coba untuk  kabur"

'Sial, selamat datang alam kubur'


Pingin jadi reader aja...

My Boss My Second (end) Where stories live. Discover now