"Maaf! Aku telat!" Scarlett membuka pintu masuk studio bernomor A4 itu dengan terengah-engah. "Scarlett! Lihat, sudah jam berapa ini? Belum lagi waktu make-up nya. Cepat duduk disini!" perintah wanita bernama Giselle itu sambil menarik keluar kursi didepan sebuah meja rias. "Iya, iya.. Cerewet amat sih.." Scarlett duduk di kursi itu dengan cemberut. "Gimana gak cerewet? Wawancara mulai jam 08.30 loh!" kata Giselle sambil mengusapkan make-up ke wajah Scarlett yang mulus itu.
"Sudah siap Scarlett?" tanya pewawancara yang membawakan acara 'Perfect Guests' itu. "Ya.. Begitulah.." Scarlett memandang sekeliling sambil memuntir rambutnya yang sudah dicatok oleh Giselle. Ini adalah wawancara film yang akan dibintanginya. Ada sofa yang cukup nyaman, kamera, vas bunga, dan lainnya. Ia memutuskan untuk duduk di sebuah sofa kecil berbentuk bundar yang cukup empuk dan berwarna orange. Tentang film itu, ia telah membaca keseluruhan naskahnya di rumahnya. "Hei, dimana Davis? Kukira dia akan datang lebih awal." Scarlett menoleh pada Giselle yang masih berdiri di meja rias. "Dia sudah datang kok, tapi dia lagi di ruang sebelah mencoba pakaiannya." Giselle menjawab.
Davis, adalah idol yang akan membintangi film berjudul 'The Glowing Glass' bersama Scarlett. Tak seoerti Scarlett, ia telah membintangi banyak film sebelumnya seperti 'Mandolin', 'Mysteries of Ruby Ring' dan 'The Chess' yang semuanya merupakan favorit Scarlett. Terdengar suara pintu ruang studio dibuka yang membuat Scarlett menoleh. Davis masuk bersama Caris yang merupakan penata gayanya. "Pagi Scarlett" Davis tersenyum sambil duduk di sofa kuning yang agak panjang disamping vas bunga. "Baiklah, karena Davis sudah datang, bolehkah kita mulai wawancaranya?" tanya pewawancara bernama Evelyne itu yang sesang memberi kode kepada cameraman. "Mulai saja Evelyne!" pesan Caris yang menutup pintu ruang studio dan keluar bersama Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Lucid Me
RomanceScarlett, seorang gadis yang menjadi idol dan mempunyai kebiasaan hidup mewah kehilangan orangtuanya dalam sebuah kecelakaan. Hal itu membuatnya menjadi seorang autophobia yaitu rasa cemas bila sendirian sampai ia bertemu Davis, seorang laki-laki ya...
