2.

3.9K 597 115
                                    

Harvey tu luas banget. Asrama putra sama putri ada di utara sama selatan, dibatasin sama lapangan olahraga. Di sebelah timur ada aula, ruang makan yang luasnya ga karuan, taman, sama minimarket. Di barat ada perpustakaan, klinik, ama laundry. Kelas kelasnya dimana? Di belakang perpustakaan.

Empat sekawan plus Doyeon udah nyampe depan ruang makan.

"Bebas duduk dimana, tapi isi yang depan dulu," perintah Doyeon. Nakyung, Hina, Heejin, sama Seoyeon ngangguk dan langsung duduk di barisan ketiga sebelah kanan. Soalnya, yang kiri banyaknya cowo.

Baru juga duduk dua menit..

"Astaga astaga ganteng banget itu," Nakyung nunjuk cowok yang duduk di meja barisan ketiga juga.

"Yang mana?" Tanya Seoyeon.

"Itu itu, yang ketiga dari kanan."

"Gantengan sebelah kanannya ah." -Heejin

"Gantengan yang paling kanan." -Seoyeon

"Perasaan yang ganteng yang kirinya dia deh."

"Yaudah sih, selera kira kan beda beda," ucap Nakyung. "Siapa ya namanya," lanjutnya.

Nakyung liat ke belakang, banyak cewe sama cowo yang ngobrol. Akhirnya, Nakyung beraniin ajak ngobrol cowo yang berjarak 2 meter di sebelah kirinya.

"Hey," sapa Nakyung.

Cowo itu noleh. Cowo yang kata Seoyeon paling ganteng. Padahal jelek kalo kata Nakyung.

"Ke gue?" Tanya cowo tadi. Seoyeon, Heejin, sama Hina langsung noleh, ngeliatin Nakyung ngajak ngomong cowo.

"Iya. Nama lo siapa? Sebelah lo itu temen lo?"

"Ooh, gue Haechan. Iya, tiga orang sebelah gue temen sekamar gue. Ini Jeno, sebelahnya Renjun, satu lagi Jaemin," jelas cowok tadi yang ternyaya namanya Haechan.

Haechan mah seneng. Soalnya tadi dia mau nyapa duluan tapi malu. Tumben tumbenan banget seorang Haechan malu malu.

Ooooh, namanya Renjun -Nakyung

Jeno Jeno Jeno -Heejin

Jaemin!!!!! -Hina

Haechan, oke -Seoyeon

Cowo cowo tadi pada sosoan ngalem. Padahal dalem hatinya mah..

aNJEEEER MANTAP, CAKEP CAKEP.

.

Makan malem dimulai. Menu kali ini ada nasi, teriyaki, cream soup, sama susu vanilla anget. Sambil makan, kepala sekolah ngejelasin tentang makan malam Harvey. Katanya, ga seharusnya cewe ama cowo misah gini. Larangan keras antara cewe cowo di Harvey cuma satu. Ga boleh masuk ke asrama lawan jenis.

Langsunglah muncul di pikiran Nakyung dan Haechan.

BESOK MEJANYA HARUS DEKETAN!!!

.

Setelah makan malem, free time sampe jam 10. Masih ada waktu 3 jam lagi buat sampe jam 10.

"Eh eh," panggil Haechan.

Empat cewek alias fols, nengok belakang.

"Eh Haechan, kenapa?" Tanya Nakyung.

"Em.. kan freetime, ngobrol dulu di taman  lah yu," ajak Haechan.

Mulai sekarang aku nyebut Nakyung Heejin Hina Seoyeon FOLS ya. Kalo Haechan Jaemin Jeno Renjun aku sebut FOYS.
Tau kali apa artinya wkwk.

Nakyung nengok ke tiga temennya sambil nunjukin pandangan 'Gimana? Mau?' Dan tiga cewe itu ngangguk.

"Ayo," jawab Nakyung.

Akhirnya, mereka jalan ke taman yang jaraknya ga terlalu jauh sama ruang makan.

Tamannya bagus banget sih parah. Ga gelap soalnya banyak lampu.

"Eh, nama lo siapa?" Jaemin. Nepuk. Pundak. Hina. Tiba. Tiba.

Hina kaged.

"E-eh? Gu-gue Hina."

"Gue Jaemin, gue ramal, kita bakal pisah jam sebelum jam sepuluh."

"Halah mulai," Jeno lipet tangannya dan ditaro di dada. Heejin keringet dingin.

"Tadi lo baru nanya nama kita, lo belom kenalin temen temen lo," kata Haechan.

"Gue Nakyung-"

"Udah tau," sela Haechan.

"IH SABAR KEK," Nakyung manyun. Diem diem Renjun ngeliatin sambil senyun tipis.

hAYOLO.

"Gue Seoyeon."

"Gue Heejin."

"Gue-"

"Hina, iya gue tau," Jaemin langsung nyerocos. Hinanya diem aja soalnya degdegan.

"Kamar berapa kalian?" Tanya Jaemin.

"208," jawab fols barengan.

"Lah sama, bener dugaan gue," Renjun akhirnya buka mulut.

"Eh beneran?" Tanya Heejin.

"Katanya sih asrama ini selalu gitu. Yang nomor kamarnya sama pasti diketemuin kaya gini. Mereka bakal beda golongan, dan satu diantara mereka pasti pengkhianat," jelas Renjun.

Foys sama fols selain Renjun bingung.

"Maksudnya pengkhianat?" Tanya Seoyeon.

"Macem macem. Ada yang kerjaannya adu domba, neror, sampe saling bunuh," jawab Renjun.

Semuanya merinding. Termasuk yang ngomong.

"Tapi, katanya bakal ada sepasang kamar yang bersih, ga ada pengkhianatnya. Semoga aja, yang dimaksud itu kita," Renjun senyum setelah ngomong.

"Heh bengong lo! Naksir Renjun ya??!!" Celetuk Jaemin sambil metik jarinya depan muka Nakyung.

"H-HAH? APAAN? NGGA!"

Semuanya ketawa.

"Kakak kelas yang ngebimbing kalian siapa?" Nakyung emang terkepo.

"Kak Mark, Mark Raynor," jawab Jeno.

"Oh iya, semua nama belakang Harvey tu berdasarkan apa sih? Perasaan banyak banget yang sama," ucap Heejin.

"Itu nama golongan. Besok kan kita ada tes, nah, paling telat sehari setelah tes, di name tag ini bakal langsung muncul nama golongan kalian. Emang edan Harvey. Gatau dah gimana bisa. Tadi aja seragam tiba tiba ada, gue kaget," Renjun nyengir sambil gelengin kepalanya.

"IH BENER BANGET. Gue juga tadi kaget ko tiba tiba ada seragam. Padahal sebelumnya gue liat lemari masih kosong," Hina nimbrung.

"Makanya, ini yang gue suka dari Harvey," Haechan ngomong sambil liat ke sekeliling taman yang penuh sama manusia.

Mereka ngobrol macem macem. Dari sini belok kesana dan dari sana belok kesini.

Haechan yang katanya satu sekolah sama Renjun pas SMP, emang pengen kesini karena katanya Harvey keren. Jeno juga satu sekolah ama Jaemin pas SMP, alesan kesini karena pengen nyoba jauh dari keluarga.

Saking asiknya ngobrol, ketawa ketawa, ga kerasa, sekarang udah jam sembilan.

"Ngantuk men, balik yu," Jeno nepuk pundak Jaemin.

"Iya euy ngantuk. Gue dulu-"

"Sama, kita juga mau balik ke asrama ko," baru juga Jaemin berdiri, fols ikutan berdiri dan Nakyung ngomong gitu.

"Sampe ketemu besok pas tes!" Haechan ngedadahin fols yang udah mulai jalan ninggalin foys.

"Nakyung boleh juga," Haechan ngomong sendiri.

"Eits ga bisa gitu, inceran gue itu," kata Renjun.

"Gue mah si Hina aja. Cocok jadi mileanya gue," ujar Jaemin

"Heejin," ucap Jeno.

"Yaudah gue Seoyeon, cool eiy mantep cewe gituan jarang ditemukan," Haechan nyerocos lagi.

"Terserah lu malen."

Harvey✔Where stories live. Discover now