Eighty One

72 7 4
                                    


Buat kalian semua yang memiliki sahabat..

Pernah ga sih kalian mikir kalo kalian itu bahagiaaaa banget punya sahabat kaya sekarang ini. Ketawa bareng, gila-gilaan bareng, marahan, sampe tangis-tangisan. Saking bahagianya, kalian sampe gabisa gitu buat caption apa-apa saat memposting sesuatu tentang kalian dan akhirnya cuma bisa buat emot hati doang.

Kalian terlalu bahagia punya sahabat kaya dia, yang bahkan kalian anggap udah kaya sodara sendiri. Yang apa-apa selalu samaan. Kalian selalu maksain diri buat bantuin dia, buat selalu ada saat dia emang gabut banget, selalu ngajak main dia duluan.

Hingga tanpa kalian sadari, disini seolah-olah lo yang menganggap dia sahabat terbaik. Sementara dia? Bahkan sama sekali ga gubris panggilan lo saat lo bener-bener butuh dia. Bener-bener gatau mau cerita kesiapa lagi.

Dia? Dia asik sama temen baru yang bahkan lebih asik daripada lo. Lebih cocok sama dia yang emang satu hobi. Lo ngerasa orang baru itu yang mengusik persahabatan lo, hingga lo sadari bahwa bukan orang baru itu yang mengusik. Tapi lo, lo yang hanya dianggap 'salah satu' sahabat bukan 'satu-satu' nya sahabat.

Miris? Memang.

Disaat lo kesusahan buat temenan sama orang baru, dia yang lo bilang satu-satunya sahabat lo malah udah asik nemu sahabat baru. Yang tanpa orang baru itu ajak bicara, tanpa susah-susah nyari topik buat sekedar curhat, dengan mudahnya dia sahabat lo cerita sama orang baru tadi.

Lo sedih? Wajar.

Lo marah? Wajar.

Lo egois? Engga.

Lo mau pisahin mereka? Itu salah!

Come on! People come and go. Mungkin benar dia sahabat lo, sohib lo, tapi lo juga gabisa ngelarang dia buat punya sahabat baru, buat jalin pertemanan dengan orang lain.

You are the only foreigner who insists on entering his life.

Don't be sad.

You just need to find someone new. Ya walaupun lo ga akan ngerasa se-sreg sama dia sahabat yang lo sayang itu.

Mungkin dia juga anggap lo sahabat, but not only you. So, coba lapangkan dada, buka pikiran, jangan jadikan pengalaman menyakitkan itu membuatmu kembali 'anti sosial'.

Bangkit guys! Never give up!

Jadikan pengalaman itu pembelajaran, bukan sebuah trauma. Mau gimana pun dia juga sahabat lo, temen lo, sodara lo, orang yang paling ngerti lo saat lo gabisa sama sekali bergaul.

Jangan membenci dia. Maafkan. Disini lo juga salah. Salah karena terlalu berlebihan, memaksa untuk dia hanya bersahabat dengan lo.

So, coba damaikan logika dan perasaan lo. Terima semua ini. Mungkin Tuhan cuman mau nunjukkin ke elo, masih banyak orang yang mau kenal lo, sayang lo, dan peduli dengan lo tanpa paksaan atau pun mengubah jati diri lo.


-ut-

Quotes of the DayWhere stories live. Discover now