Chapter 1

67 4 0
                                    

Author's POV

"Pagi Mom, Dad." Sapa ceria anak gadis yang sekarang memakai seragam SMA itu. Sebelum duduk di meja makan, ia menyempatkan mencium kedua pipi orang tua kesayangan nya itu.

"Pagi juga lil' bunny." Sapa balik Michael, bapak dari anak gadis tersebut.

"Ih, kan dibilang jangan panggil Aure begitu lagi. Aure udah gede! Udah SMA nih." Protes si anak gadis tersebut. Lauren Alezandery Gaire. Si bungsu dari 4 bersaudara. Daddy nya itu memang suka sekali memanggil Lauren dengan sebutan 'lil' bunny'. Padahal Lauren sama sekali tidak mirip dengan kelinci.

"Gak papa ih, lagian kan itu panggilan sayang Daddy buat kamu tau, dek." Bantah Michael.

"Ih tapi berasa kayak anak kecil tau Dad, kalo dipanggil kayak gitu."

"Gak papa udah. Lagian kan kamu emang masih kecil kok. Masih manja sama Mom sama Dad. Apalagi sama Bang Thomas. Ya kan?" Balas Michael. Thomas itu salah satu dari Kakak-kakak nya Lauren. Nama panjang nya, Thomas Alezandery Gaire. Lauren mempunyai 1 kakak perempuan, dan 2 kakak laki-laki. Kakak perempuannya merupakan anak sulung dari 4 bersaudara ini, namanya Rayleen Alwarda Gaire. Ia sedang menempuh pendidikan S2 nya sekarang di Harvard University di Cambridge, Massachusetts dan mengambil jurusan hukum. Sedangkan kakak kedua nya itu Thomas sedang menempuh pendidikan S1 nya di Oxford University di England. Dan yang ketiga bernama, Nathan Alezandery Gaire yang masih duduk di bangku SMA kelas 12.

Keluarga ini memang dijuluki "keluarga jenius" karena masing-masing anggota keluarga nya selalu mendapatkan peringkat 1 sedari SD. Beruntung karena Michael pun juga merupakan lulusan Oxford, dan kedua orangtua Michael pun memang memiliki otak encer. Tak jauh berbeda dengan Michael, Evelyn, istri dari seorang Michael Alezandery Gaire pun juga merupakan lulusan Harvard, dan kedua orangtua nya juga memiliki otak yang encer. Jadilah keturunan mereka memiliki gen yang sama seperti Mom dan Daddy nya. Okay, kita kembali ke suasana meja makan dipagi hari Senin dirumah keluarga Gaire tersebut.

"Iya sih. Tapi kan Aure udah mau 17 tahun Dad. Udah gede ih. Lagian Aure udah gak manja-manja lagi sih, Bang Thom aja udah jarang dirumah sekarang." Balas Lauren sedih. Pasalnya, ia sangat-sangat dekat dengan Abang nya yang satu itu. Mereka berdua selalu menempel satu sama lain. Tidak pernah terpisah. Lagipula usia mereka tidak terpaut jauh, hanya berbeda 4 tahun.

"Sabar ya dek, minggu depan juga Abang kamu itu pulang kok. Kata dia sekolahnya libur beberapa minggu. Jadinya dia pulang dulu. Kangen sama Ure kesayangannya katanya." Kali ini gantian Evelyn yang bersuara. Ia tau seberapa dekat anak kedua nya dan anak bungsu nya ini. Dulu, hampir setiap hari Lauren selalu tidur dikamar Thomas. Well, sepertinya bukan 'hampir setiap hari'. Tetapi memang kamar Thomas merupakan kamarnya sendiri bagi Lauren. Alasannya, karena dia takut tidur sendiri dikamarnya yang besar itu. Dan Thomas nya pun sama saja, selalu ingin bersama adik bungsu nya yang satu itu setiap detik. Jadilah kalau sedang berpisah seperti ini, masing-masing selalu sangat merindukan satu sama lain. Mungkin karena faktor 'terlalu terbiasa berdua dimanapun, kemanapun dan kapanpun.'

"Loh, Abang minggu depan pulang? Ih kok Aure gak tau Mom?" Tanya Lauren heran sekaligus kesal. Pasalnya, Bang Thomas nya itu tidak memberi kabar apapun. Terakhir mereka chat-an pun beberapa hari yang lalu. Dan itupun hanya membicarakan tentang betapa rindu nya Lauren terhadap Thomas. Well, tidak sepenuhnya benar sih.

"Loh, Bang Thom bukannya udah ngasih tau Aure? Mom aja baru tau kemaren malam. Abang nelfon Mom tiba-tiba gitu, dan bilang kalau minggu depan dia mau kesini karena sekolahnya libur untuk beberapa minggu. Malahan Mom kira, Ure yang pertama dikasih tau sama Abang loh." Heran Evelyn. Pasalnya, anak laki-laki pertama nya itu selalu memprioritaskan adik bungsu nya tersebut. Dalam hal apapun, selalu Lauren lah yang tau pertama kali segala hal tentang Thomas. Meskipun itu hanya hal sepele, seperti, Thomas baru saja membeli permen susu kesukaan nya di Indomaret.

Sincere.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang