Prolog

5.9K 479 27
                                    


Warning : Adegan kasar, kata-kata kasar, perkelahian, harap kedewasaanya, 20+

Bukan dongeng dan bukan pula kisah klise Jongin harus tegar seperti karang di tengah safir, harus kuat seperti air didalam lipatan ombak dan harus kokoh seperti pohon yang akarnya memaku bumi.

Kim Jongin. Tiga puluh tahun hidup dalam dunia hitam, Mafia penyelundupan senjata api ilegal, pembunuh bayaran, narkoba dan berbagai tempat perjudian, bernaung pada deretan tempat hiburan malam Seoul, yang berada dibawah telapak kakinya.

Jongin mempunyai keteguhan bahwa dalam
kehidupan ini hanya ada Dua pilihan, yaitu membunuh atau dibunuh, sekalipun peluru panas menembus kedalam kulitnya, Jongin akan tetap menerjang demi kekuasaannya. pertumpahan darah lebam di wajah, tulang rusuk yang patah, menghajar tanpa iba, lalu kembali bersembunyi dalam jiwa yang sakit terbalut luka tuduhan.

Tak terpungkiri Jongin memanglah bengis, sadis dan kejam, namun dia tetap manusia biasa, dia masih bisa merasakan cinta dan menangis karenanya, lupakan saja tentang kekayaaannya yang luar biasa itu, lupakan tentang anggota Yakuza jepang yang terus mengajak Jongin untuk bekerja sama, atau lupakan julukan 'Dewa Maut' yang sering orang katakan kepadanya, Jongin tetaplah Jongin, manusia yang mempunyai banyak cacat, dosa, serta dihantui rasa bersalah.

Mungkin ini terdengar gila, namun siapa sangka serigala pemangsa seperti Jongin ternyata mampu ditaklukan oleh seorang Lelaki yang bekerja sebagai penyanyi Bar?

Si Malaikat Jongin bilang. bagaimana tidak? dengan sekelibat mata dia membuat Jongin nanar dalam kekaguman, dia sangat lembut selembut kapas, begitu indah bak malaikat bersayap yang turun ke bumi.

Tapi pernahkah kau mendengar jika Cinta bukanlah sebuah deterministik, yang tidak perlu dipahami terlalu dangkal? contohnya mencintai tanpa harus memiliki.

Benar, yang mengenaskan adalah, Jongin tidak bisa menyapa, atau setidaknya untuk memberitaukan dirinya siapa, tidak pantas nalurinya bilang, Jongin sadar dia hanyalah Iblis beringas yang bertopengkan manusia, karena sesuai sifatnya iblis akan menguasai menindas, menghancurkan malaikat. tidak, tentu Jongin tak ingin malaikatnya tersiksa, itulah mengapa Jongin memutuskan untuk mecintainya dalam diam dan menjaganya dari balik bayangan.

Entah, Jongin sudah lupa sejak kapan dia memperhatikan Malaikatnya itu dari jauh, mengintai dengan jarak yang dia ciptakan sendiri, karena menurut Jongin, jatuh cinta dalam diam itu layaknya seperti Kopi. pahit namun menjadi candu, bahkan saat Jongin ingin menyerah, Malaikat itu akan merajam hatinya lagi dengan rindu.

__________

Amor caecus est: Cinta itu buta.

Jongin, Sehun dan Chanyeol, banyak yang bilang mereka adalah para rajanya semua Mafia dari kota Seoul, digilai, digandrungi oleh para wanita Yakuza. mereka tampan dan mempesona namun sangat mematikan
tangan mereka diciptakan untuk menusuk, memukul dan menyayat, apa yang mereka lakukan kebanyakan bejat, namun mereka tidak pernah menindas orang yang lemah.

Malam ini mereka pergi bersama, dari jauh mereka terlihat seiras mengenakan mantel hitam, macam tokoh anime yang tiba-tiba keluar dari dalam komik, niat hati mereka hanya ingin berkumpul setelah menjalani tugas yang terpisah, ya sekedar pertemuan biasa untuk minum dan menggauli wanita
di pinggiran kota setelahnya.

"Kau selalu mengajak kita kesini, apa tidak ada tempat lain?" Sehun bergumam ketika Jongin memberhentikan mobilnya tepat di pinggir jalan yang menjurus ke gang-gang sempit di belakang jalan Melrose Avenue.

In The DarknessWhere stories live. Discover now