Prolog

151 15 5
                                    

Aku terus berlari tanpa arah, menghindari pria bermata merah serta giginya yang mencuat dari sudut bibirnya. Dia pria yang aneh. Bagaimana bisa dia mempunyai gigi yang panjang seperti taring? Tu-tunggu dulu. Taring? Apakah dia seorang vampire?

Aku menggelengkan kepala, mengusir pikiran anehku. Sambil terus berlari menghindari pria itu. Dan aku juga tidak menghiraukan ranting-ranting pohon yang menggores tubuhku serta menginjak tumbuhan yang berduri, sesekali aku meringis kesakitan. Tapi aku tidak memerdulikan hal itu, yang penting aku sekarang bebas dari pria itu.

Aku menoleh kebelakang, berharap pria itu berhenti mengejarku. Tapi, sepertinya Tuhan tidak berpihak kepada ku. Pria itu masih mengejar ku, bahkan sudah semakin mendekat.

Oh Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan?

Aku melihat di depan sana ada pintu. Aku berpikir kenapa di hutan seperti ini ada pintu?

Aku menepis pertanyaan yang muncul di otak ku. Yang aku pikirkan sekarang hanyalah bebas dari pria itu.

Ketika aku sampai di sana. Aku terbelalak melihat di depanku sekarang, bukan pintu melainkan tembok yang sangat tinggi. Ingin rasanya aku memanjat tembok itu. Tapi, lagi dan lagi sang Tuhan tidak berpihak kepadaku.

Kini pria itu sudah berada di depanku. Menatapku dengan sorot matanya yang tajam. Perlahan aku mundur, menjauhi pria itu.

Bukannya pergi. Pria itu mendekatiku. Aku melangkah mundur, akan tetapi punggungku menghantam tembok. Apa yang harus aku lakukan? Pria itu semakin dekat. Detik berikutnya, pria itu sudah ada di depan ku, menatap dengan tajam.

Pria itu mengunciku, melentakkan kedua tangan nya di sebelah kanan-kiri bahuku. Aku menundukkan kepala takut. "A-aku mohon ja-jangan sakiti aku" ucapku dengan nada bergetar, menahan air mata yang ingin keluar kapan saja.

Pria itu mengangkat daguku, memintaku untuk menatap diri nya. Dengan perasaan takut, aku menatapnya. "Tenang sayang, aku tidak akan pernah menyakitimu," ucap nya sambil tersenyum. "Akhirnya, aku menemukanmu..."

Ucapannya membuatku bingung. Apa yang ia maksud? Tiba-tiba kepalaku sakit. Sebelum aku terjatuh menghempas tanah, pria itu mendekapku. Detik berikutnya aku tidak sadarkan diri dalam dekapannya.

💭💭💭

Jangan lupa vomment nya guys
.Thanks for reading.

To be continued

My Partner Is Alisha [On Going]Where stories live. Discover now