Chapter 1

25 1 0
                                    

"Oy, whiskeynya satu dong!" teriak orang yang berbadan besar itu. Kerumunan orang-orang  didalam cukup sudah membuat bar ini panas dan pengap, ditambah lagi dengan suhu yang sudah panas yang tidak lagi relevan diluar sana. Dipojokan dekat pintu terlihat Cakra sedang duduk menikmati air mineralnya. Dia menemukan bar ini saat sedang dalam perjalanan menuju New Paris Van Java.  Pemuda Akhir Zaman, itulah nama bar nya. Sangat sesuai dengan keadaan dunia sekarang. Hancur karena Perang Dunia ke-3 30 tahun yang lalu.  

Musik-musik klasik pra-perang terus diputar di bar ini. Hanya piringan hitam lah yang satu-satunya pemutar musik yang masih digunakan sekarang. Cakra meneguk air mineral sembari ia melihat foto yang sudah nampak usang. Terlihat didalam foto tersebut ada satu keluarga lengkap dengan ayah, ibu, kakak, dan adik sedang piknik di taman. Cakra terus mengamati foto keluarganya yang kini sudah lagi tak lengkap karena kedua orang tuanya meninggal dan adik perempuannya, Dita, diculik oleh Geng Kobra.

Cakra masih belum bisa melupakan malam tersebut. Malam dimana adiknya diculik. Tepat pada malam itu juga Cakra berjanji akan menyelamatkan adiknya dan menghabiskan semua anggota Geng Kobra. 

"BANGSAT! APA-APAAN LU NYENGGOL GUA?MAU NYARI MASALAH LU?" Teriak salah satu pengunjung bar yang berbadan besar itu.

"AYO SINI! GUA GAK TAKUT. KALAU PERLU SATU BAR GUA HABISI!" Teriak orang tersebut yang nampaknya sedang mabuk.

"OH OKE"Dia lemparkan tinjuan ke muka orang mabuk tersebut sampai terlempar jauh. Teman-teman disampingnya berusaha menangkap dia.

"WOI ANJENG! LU BERURUSAN SAMA DIA, LU JUGA BERURUSAN KAMI!" Teriak tegas salah satu temannya. 

"HA! ORANG-ORANG KAYAK KALIAN GAK ADA APA-APANYA AMA KAMI. BOYS, AYO KITA BERI PELAJARAN BOCAH-BOCAH INI!" Perintah orang berbadan besar tersebut.

Perkelahian pun terjadi dan semua pengunjung bar pun ikut . Cakra yang masih di pojokan bar  berusaha untuk tidak ikut dalam perkelahian itu. Dia masih fokus ke foto keluarganya. Sampai ada gelas bir yang terbang mengenai dia. Hilang sudah kesabaran dia. Cakra habisi satu persatu pengunjung bar tersebut. Ada yang berusaha menusuk dia dengan serpihan botol, tetapi Cakra berhasil menghindarinya dan dia lemparkan tinjuannya ke dagu orang tersebut. Semua latihan bertahun-tahun dia saat masih berada di pasukan khusus masih melekat pada dirinya. 

Cakra hampir berhasil mengalahkan semua orang yang ada di bar. Tinggal orang berbadan besar tersebut.

"Gilak, orang biasa kayak lu bisa juga ya ngehabisi satu bar ini." Kata orang berbadan besar tersebut. "Lu tau kan satu bar ini isiinya geng-geng besar The Wasteland? Harusnya orang seperti lu udah habis duluan." Dia lemparkan tinjuannya ke Cakra. Tetapi Cakra berhasil menahannya.

"Banyak bacot lu." Cakra ayunkan tangan kananya dengan kuat dan tinjuan keras menghantam muka orang berbadan besar tersebut.  

Suasana bar pun menjadi sunyi. Hanya suara musik dari jukebox yang tersisa. Cakra kembali memesan air mineral ke bartender. Sesaat dia melihat ke arah orang berbadan basar tersebut. Pandangannya langsung tertuju ke arah tato yang ada di lengannya. Tato itu adalah tato Geng Kobra.  Dia bawa orang itu keluar dari bar. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Long and Winding Road (Working Title)Where stories live. Discover now