Sick Namjoon [ BL / NAMJIN ]

Clarity

"Clarity is power.  The more clear you are about exactly what it is you want, the more our brain knows how to get there".

Sick Namjoon

BL / Namjin

Rate : T ++

Jin POV

Enjoy~

*************

Kim Namjoon

Manusia satu ini memang clumsy. Tetapi...

Hmm... I'm not sure. Menurutku dia itu sakit.

Otak nya yang sakit.

Apa memang semua orang pintar selalu seperti itu?

Ketika aku menanyakan ini ke Yoongi. Salah satu manusia terpintar kedua di group ini. 

Yoongi hanya menjawab dengan nada malas. "Manusia itu pintar tergantung tujuan nya Hyung. Kalau dia seperti itu. Berarti Hyung pasti tahu apa yang dia incar".

Apa yang dia incar?

Anak ini terlalu malas hanya untuk sekedar menjawab tuntas pertanyaan ku.

Tapi setidaknya Yoongi masih lebih baik dari pada Hoseok.

Hoseok dan Namjoon. Mereka satu angkatan dan sama sama terlahir dengan otak yang encer. Dan kalau di pikir pikir Namjoon dan Hoseok hampir sama absurd nya.

Karena ketika aku menanyakan hal yang sama. Hoseok hanya melihat ku dengan tatapan tajam. Meneliti tubuhku dari atas sampai bawah hingga akhirnya tiba tiba dia tertawa girang sambil meloncat loncat mengelilingi ku.

Aku rasa ada yang salah dengan anak ini.

Awalnya aku sempat heran kenapa Bang PD memilih Namjoon menjadi leader.

Jujur harga diriku sedikit tercoreng saat itu. Tetapi baru sebulan bertemu dengan nya, aku mulai mengerti kenapa dia menjadi leader.

Setidaknya peran ku sebagai yang tertua masih di hargai oleh member yang lain.

"Hyung?"

Nah ini dia yang kita bicarakan.

"Iya Namjoon?"

"Kau sedang apa Hyung?"

"Masak".

"Aku mau bantu".

"No I'm fine".

"Aku tidak akan menyentuh area kompor".

"Hmm baiklah. Kau lihat toples kimchi disana. Ambil beberapa lembar, lalu iris panjang panjang".

"Baiklah".

Aku bisa melihat dia berjalan mengambil sesuatu. Aku yakin dia akan melakukan sesuatu yang menarik perhatian ku.

Dan benar. 

Kini dia sedang memegang pisau daging yang sangat besar.

"Apa yang kau lakukan RM?" Ucap ku tanpa melihat nya. Mata ku masih fokus akan screamble egg yang aku aduk.

"Chop chop baby". Ucapnya.

Aku bisa mendengar dia sengaja menghentakan pisau itu di belakang ku.

"Aku harus memotong besar besar atau kecil kecil?" Tanya nya pada ku.

"Terserah. Kau juga yang makan".