23. Trust

1.3K 238 32
                                    

Trust

"lihatkan? Aku menangkapmu" ujar Kai masih dengan senyum diwajah tampannya.

"nae." Ucap Suzy tanpa ia sadari.

"apa kau masih ragu?" tanya Kai. Suzy menggeleng pelan, matanya masih menatap Kai seperti terhipnotis oleh pria itu.

"jika kau jatuh. Aku pasti menangkapmu, jangan khawatir. Ayo kita coba lagi" ujar Kai. Suzy mengangguk pelan dan bangkit dari posisinya.

Suzy kembali mencoba melangkah, kali ini dengan meletakkan buku diatas kepala Suzy. Suzy berhasil melangkah sesuai keinginan gurunya. Kai ikut tersenyum melihat keberhasilan usaha Suzy. tahap terakhir, Suzy harus berjalan dengan buku diatas kepala dan apel diatas buku itu.

Suzy mulai melangkah hati-hati, ketika ia sudah selesai. Ia langsung menurunkan buku dan apel itu kemudian lari memeluk Kai. Kai membalas pelukan Suzy sembari tersenyum senang. Suzy ikut tersenyum dan tampak sumrigah, namun tiba-tiba keduanya menyadari sesuatu.

Suzy melepaskan pelukan mereka perlahan dan menatap Kai. Matanya menatap kedua mata Kai bergantian, ia menarik tangannya yang tadi melingkari leher Kai kemudian menunduk malu.

"maaf. Aku kelepasan . . " ujar Suzy tak enak.

"aka pa." Jawab Kai.

0_0

Setelah menjalani rutinitas itu selama genap 2 bulan, kini yang berlari diatas trade mill adalah seorang wanita berbody ramping. Dari belakang jelas terlihat leher jenjangnya karna rambutnya tengah di ikat satu, ia mengenakan pakaian olahraga dengan lekukan tubuh yang indah.

Kaki jenjang itu turut menghasilkan keringat karna olahraga paginya, dari samping terlihat betapa besarnya usaha wanita itu untuk mempertahankan lekuk tubuh indah yang ia miliki dari keringat yang membasahi hampir seluruh wajahnya. Kulit wanita itu sebening susu dan sangat mulus tanpa noda.

Wanita itu mematikan alat trade millnya dan meneguk air minum yang tersedia di botol yang tergantung disamping trade mill-nya. Ia mengatur napasnya yang tak normal saat ini. Bibir wanita itu tampak berwarna pink soft sehat, wanita itu jelas mengatur baik pola hidupnya.

"good morning, sexy" suara Kai membuat wanita itu menoleh.

Kini wajah wanita bertubuh indah itu terlihat. Ia sangat cantik, lebih tepatnya luar biasa cantik hingga Kai sendiri yang melihatnya setiap hari tak pernah bosan melihat lukisan indah itu. Seulas senyum terukir diwajah cantiknya, ia turun dari trade mill dan menghampiri Kai yang telah duduk di sofa.

Mata indah Suzy memperlihatkan eyesmilenya, hidungnya mancung. Mata yang bulat dan berbinar sempurna itu tampak begitu tenang sekarang. Bibir pink yang merekah dengan natural, leher dan kaki jenjang hingga bentuk pinggulnya yang seperti gitar spanyol yang tidak terlalu berlebihan tapi cukup untuk menyaingi level keseksian seorang taylor hill.

"apa yang ku lihat? sepertinya taylor hill hingga Adriana lima tak bisa menyaingi pesonamu dan mengalahkan tubuh indahmu" ujar Kai tersenyum nakal menggoda Suzy. pipi Suzy merona seketika, ia hanya tersenyum menanggapi candaan Kai.

"ini berkat usaha kerasmu menyiksaku selama 2 bulan terakhir." Kesal Suzy, ia sedang bercanda.

"benarkah? Ku kira kau menyukai salad hingga memakannya tiap hari" canda Kai membalas candaan Suzy.

"aku benar-benar muak dengan salad, aku bahkan hampir muntah setiap mendengar nama itu" oceh Suzy sembari menggeleng jijik. Kai tertawa kecil melihat Suzy.

ScatteredWhere stories live. Discover now