[6/10]

20.4K 2.8K 343
                                    

Kalau aku sakit...

__________

"Kalau kau perlu sesuatu bilang padaku," ucap (Name) setelah meletakkan handuk yang sedikit dibasahi di kening Kenma, "orang tua-mu akan pulang nanti sore, jadi bersabar sampai mereka pulang, oke?"

Kenma hanya mengangguk, terlalu lelah dan terlalu sakit untuk berbicara.

"Kalau begitu, aku pergi latihan dulu. Rawat Kenma ya, (Surname)-chan~" ucap Kuroo melambai pada (Name) dan Kenma, sambil berjalan keluar kamar Kenma.

"Kau jadi melewatkan latihan minggu-mu," ucap (Name), "tapi setidaknya kau tidak sakit saat hari sekolah, jadi aku bisa merawatmu."

Kenma menoleh ke arah (Name), kemudian mengangguk.

"T-terima... k... kasih... (Name)," ucap Kenma dengan suara yang pelan.

"U-uhm, t-tidak perlu memaksakan diri untuk berbicara!" ucap (Name) dengan panik.

(Name) kemudian menoleh ke kanan dan kekiri, seperti mencari sesuatu.

"Ah!"

Kemudian (Name) menunjukkan sebuah lonceng yang biasanya ditemukan di anime-anime—lonceng yang digunakan untuk memanggil pelayan.

"E-ehm, kalau kau ada perlu, gunakan ini," ucap (Name) meletakkan lonceng kecil itu di sebelah Kenma.

Tidak menyadari Kenma yang mulai terlelap—efek samping dari obat yang dia konsumsi barusan, yang pertanda dia tidak mendengarkan ucapan (Name).

"Err—aku akan menyiapkan makan siang untukmu," gumam (Name) tidak menatap Kenma yang sudah tertidur, "i-istirahatlah, Kenma!" ucap (Name) berdiri lalu berlari keluar kamar Kenma.

Benar-benar tidak menyadari sang kekasih yang sudah tidur dengan pulas.

___

Kenma perlahan membuka matanya—berkedip beberapa kali saat pandangannya masih buram.

"(Name)...?" Kenma menoleh ke sebelah kasurnya—berharap sang kekasih sedang duduk atau mungkin tertidur di sebelahnya.

Namun dia tidak menemukan siapapun disana.

Kenma kemudian duduk dari posisinya, dan langsung memegang kepalanya saat rasa pusing mulai dia rasakan. Tapi itu tak membuat Kenma berhenti, dia kemudian turun dari kasurnya dan mulai berjalan dengan sempoyongan. Dia berpegangan pada dinding saat berhasil keluar dari kamarnya.

'Apa (Name) sudah pulang?' batin Kenma setelah menuruni tangga dengan perlahan—mengingat kamarnya berada di lantai dua.

Kenma kemudian melihat jam yang ada di ruang tamu.

'Aku tertidur sampai siang,' pikir Kenma, 'wajar kalau (Name) sudah pulang—'

"Ah, kau sudah bangun? Kenapa tidak membunyikan lonceng yang kusiapkan?"

Kenma berkedip beberapa kali saat melihat (Name) duduk di sofa ruang tamu—yang kini sedang membantunya berjalan menuju sofa lalu duduk bersama.

"Apa kau tidak perlu apa-apa?" tanya (Name) meletakkan tangannya di kening Kenma, "p-panasmu sudah turun sih, tapi—"

Ucapan (Name) terhenti saat Kenma menyandarkan kepalanya di pangkuan (Name)—mengagetkan dan membuat wajah sang perempuan jadi merah.

"K-Kenma!?"

"Terima kasih... (Name)...," gumam Kenma sebelum akhirnya kembali terlelap.

(Name) tampak terkejut sejenak, sebelum akhirnya tersenyum lalu mengusap kepala Kenma.

"Sama-sama, Kenma."

- Bonus -

"Kenma~ aku datang berkunjung lagi~ kali ini aku datang bersama ibu dan ayahmu~"

"Kenma? (Name)?"

"Mungkin mereka—oya? Kozume-san, coba lihat kemari."

"Apa kau menemukan mereka, Tetsurou—ara, mereka tertidur."

__________

...dia akan sangat panik dan khawatir, dan itu membuatku sedikit membaik.    

My Shy Girlfriend (Kozume Kenma)Where stories live. Discover now