Epd 19

15K 866 25
                                    

Ayden mundar mandir diluar wad pembedahan . Hampir masuk satu jam setengah Rina berada didalam sana . Tiada tanda pun lampu merah itu mahu bertukar hijau .

Hampir saja leher gadis itu dikelar Johan . Namun sempat ditahan oleh Mikael yang menjadi headshot malam itu .

Terus terkaku mayat Johan rebah kelantai .

Mungkin kerana terkejut dan keletihan Rina pengsan tidak sedarkan diri . Ayden lah manusia yang cemas tika itu .

Dengan kalut dia mencempung tubuh Rina dan membawanya ke hospital .

"Sabar sikit . Cuba duduk diam-diam . Boleh tak ? Rimas " ujar Mikael mendapat jelingan dari Ayden .

"Don't talk to me or i'll kill you " mendatar Ayden bersuara .

Terbuntang luas mata Mikael mendengar kata-kata Ayden .

"Bro , kau dengar tak ? Dia nak bunuh aku sebab perempuan gila tu bro " adu Mikael pada Eiden .

"Mika , kalau kau tak senyap . Aku sendiri yang bunuh " balas Eiden .

"Gila.."

"Sabar Ryan . Rina will be fine " pujuk Zahra sebaik saja mengambil tempat disebelah Ayden .

Bahu adik iparnya digosok tanda membagi semangat .

"Ak-aku takut kak..Aku takut kalau jadi apa-apa dekat dia.. "

"Aku ta-takut hilang dia .. "

"Ak-aku sayang dia.."

Tersentak semua yang berada disitu . Hanya Zahra yang mengukir senyuman . Dia sudah tahu bahawa adik iparnya menyimpan rasa terhadap Rina .

Jelas saja dia menunjukkan sikap marahnya saat Rina dengan sengaja mengodanya . Dia juga sengaja mengegokan diri dengan menghina gadis itu walhal tidak sedikit pun hatinya terniat begitu .

"Betulke ? " satu suara yang mematikan suasana sunyi itu membuatkan Ayden mengangkat muka .

Mata kelabunya bertentangan dengan mata bundar hitam Rina .

"Betul kau sayang aku ? "

Ayden terus berdiri .

"Dalam mimpi " dia terus berlalu dari situ .

Rina ukir senyum tipis . Dalam hatinya sudah berkecai . Ya , mana mungkin lelaki seperti itu mencintai dia . Seorang gadis yang sudah dirobek maruahnya .

Zahra tergeleng kecil melihat Ayden yang melangkah pergi .

Ego takkan kemana Ryan ..

- - - - - -

Lena Eiden sedikit terganggu . Perit matanya saat cuba dibuka .

Tangannya meraba di sisi . Kosong !

Terbangun Eiden dari pembaringan . Berpinar matanya . Dia menghiraukan semua itu sebelum mencari kelibat isterinya , Zahra .

"Aisy Zahra ! "

Tandas diperiksa . Kosong .

Walking closet dituju . Kosong .

"Zahra !!!!! " teriaknya dengan raungan air mata .

Prang !

Habis kaca diatas meja solek jatuh kelantai .

Eiden melutut dengan tangisan yang menggila . Adakah peristiwa itu cuma mimpi ? Adakah waktu dia menyerang gudang lama itu cuma mimpi ? Adakah pelukkan hangat Zahra yang dia rindui semua itu mimpi ?

His Baby Girl : My Last LoveWhere stories live. Discover now