Part 21
"D R E A M E "
🌜
Langit biru dengan awan putih telah kembali menyapa Bulan, membuat perempuan itu bangun dari tidurnya dan memilih keluar dari kamarnya dan duduk di taman belakang sambil membawa Matthew menikmati udara segar di Bandung. Ini adalah kebiasaanya saat dulu tinggal di Bandung, duduk di kursi taman belakang hanya untuk melamun ataupun melihat bunga yang di taman Laya.
"Disini dingin. Kenapa tidak pakai jaket?" Tanya Max yang baru saja datang dan sedang berjalan ke arah Bulan dan Matthew.
Bulan merasa janggal akan sikap Max kepadanya, sangat janggal mulai dari kemarin.
"Kenapa diam?" Tanya Max lagi
"Sudah bangun?" Bukan menjawab pertanyaan dari Max, Bulan malah bertanya balik pada Max.
"Aku yang bertanya terlebih dahulu Bulan, bukan kamu." Ucap Max dan sudah berdiri di depan Bulan dan Matthew. Max membuka kain abu-abu yang ada di tangannya dan meletakan di kedua pundak Bulan.
"..." Bulan hanya diam, mengamati Max.
"Suasana dingin tidak baik untuk kamu Bulan." Ucap Max saat sudah duduk di samping Bulan.
"..." Bulan masih memilih diam, ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Max saat ini.
Max duduk di samping Bulan dengan melipat kedua tangannya sambil melihat ke arah Matthew dan berganti pada Bulan sebentar. Setelah itu Max kembali melihat pandangan kedepannya sebelum kembali berucap.
"Soal Kelly, aku__." Ucapan Max dipotong dengan cepat karna ucapan Bulan.
"Aku gak pernah melarang kamu untuk tetap berhubungan dengannya Max, karna pada ahkirnya Kellylah yang menjadi istri kamu." Ucap Bulan sepihak dan membuat Max menghembuskan nafasnya dengan kasar_Bulan salah paham padanya.
"Bisakah kamu mendengar dulu perkataanku sampai ahkir?" Tanya Max dan Bulan hanya diam menanggapi ucapan Max dan Max mengambil keputusan kalau Bulan mengiyakan permintaannya.
"..."
"Kelly adalah wanita yang baik, aku tahu kamu pasti tahu sifat Kelly kalau kamu melihat tatapannya." Ucap Max dan Bulan setuju akan ucapan suaminya. Kelly hanyalah perempuan yang mencintai Max dengan tulus, itulah yang Bulan lihat dari mata Kelly.
"..."
Kelly memang terlihat kasar, namun ia hanya mempertahankan Max.
"Aku mengenalnya sebenarnya sudah cukup lama sebelum ahkirnya kami memutuskan untuk berpacaran. Dia memang manja, tapi itu karna dirinya kesepian." Ucap Max dengan Bulan yang masih menjadi pendengar yang baik.
"..."
"Dia hanya merasa sepi karna tidak mendapatkan kasih sayang seperti yang dia mau dan saat dia mendapatkannya dia menjadi sedikit hilang arah." Ucap Max lagi.
"Dia mendapatkannya dari kamu. Dia menjadikan kamu kebahagiaannya, melihat kamu tersenyum, melihat kamu bahagia akan membuatnya lebih bahagia dari pada kamu. Aku tahu itu. Aku melihatnya dengan sangat jelas." Ucap Bulan, ia merasa iri pada Kelly yang bisa menunjukkan persaanya pada Max.
"Apa kamu tidak bisa menjadikan aku kebahagiaan kamu?" Tanya Max yang membuat Bulan langsung melihat kearah Max secara refleks.
"Aku akan mencoba untuk memulainya, semuanya_dengan kamu dan Matthew." Ucap Max dan membuat Bulan membulatkan matanya saat menatap Max.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN (END)
ChickLitBulan sosok yang terlahir dengan sejuta kasih sayang, namun pada ahkirnya ia kehilangan sejuta kasih sayang tersebut. Takdir mempermainkan dirinya dengan baik, menyisakan kesedihan di dalam kehidupannya. Menyisakan goresan-goresan yang tidak ia keta...